18. delapan belas

52 5 2
                                    

Setelah itu...
El mengambil makanannya sebelahnya.
Lalu menaikan ranjang Dhilla. Setelah itu El mulai menyuapinya.

" Buka mulut Lo" El

" Ha" ucap Dhilla sambil membuka mulutnya

" Pesawat datang" El

Dhila menerima 1 suapan makanan dari El.

" Lo kenapa Hem?" Tanya El

" Gue ga papa" ucap Dhilla menundukkan kepalanya

El memfokuskan pandangannya matanya ke arah pandangan mata Dhilla.

" Tatap mata gue" ucap El

Dengan rasa takut Dhilla menatap wajah El dan fokus pada matanya. Setelah keduanya sama-sama fokus. Tiba tiba El kayak di tarik masuk ke dimensi lain. Dalam dimensi terus El melihat Dhilla dimarahin sama ayahnya dan sampai di berikan hukuman.

Setelah melihat kejadian tersebut El kembali lagi ke raganya.

" Hah?!" El tiba-tiba

" Kenapa Lo?" Tanya Dhilla

" Lo dihukum kan ?" Tanya El

" E-enggak siapa yang dihukum?" Gugup Dhilla

" Gue tau Lo habis di hukum kan sama bokap Lo." El

"Tau dari mana?" Tanya Dhilla

" Mata Lo" El

"Hem jujur El gue capek. Gue pengen mati sekarang juga " Dhilla

" Lo pikir Lo doang apa yang capek. Gue juga capek. Kalau bundir kagak dosa udah gue lakuin dari dulu" El

"Lo harus sabar dan terus berdoa minta pertolongan sama Allah SWT insyaallah Allah akan kasih lo jalan yang terbaik." El

" Hem makasih ya El" ucap Dhilla sambil menatap wajah Dan El pun menatap balik wajah Dhilla

" Iya sama sama Lo harus semangat jangan gampang nyerah. " El memberikan semangat kepada Dhilla ia mengusap dan menepuk pelan bahunya Dhilla.

" Makasih El" Dhilla

" Ye " El

" Gue kira Lo tuh orangnya galak. Ternyata enggak" Dhilla

" Kenapa Lo mikir gue galak Hem?" Tanya El

" Soalnya Lo kalo di sekolah selalu bikin onar" Dhilla dengan polosnya

" Gue aslinya mah baik cuma tegas aja bukan galak" El

" Iye deh iye si paling baik" Dhilla memutar bola matanya Malas

"Ni makan lagi" El

" Iya" Dhilla menerima makanan.

" Hem kenapa Lo bisa suka sama gue?" Tanya El tiba-tiba. Yang buat Dhilla tersedak makanan.

" Uhuk uhuk uhuk"

" Lo kalo makan hati hati." El

" Ya habis gue kaget sama pertanyaan Lo gak ngotak tadi" Dhilla

" Owh apa alasan Lo suka sama gue?? Trus kenapa harus gue yang Lo suka?? Kan di sekolah banyak yang cakep dari pada gue" El

" El gue kalo suka orang tuh milih milih. Enggak sekali lihat langsung suka gitu." Dhilla

"Owh" El

" Tapi gue minta tolong sama Lo Jan terlalu berharap sama gue." El

" Kenapa Lo tuh sumber semangat dan kebahagiaan gue El " Dhilla

" Dengerin Gue, mencintai seseorang yang belum bisa lupa dengan masalalunya. Itu bisa buat Lo sakit hati Dhilla. Jadi gue minta tolong sama Lo jauhi gue " El

GUS EL DAN GUS ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang