19.

55 8 1
                                    

Lalu...

El menghampiri pak Taufik. setelah itu El di suruh pak Taufik untuk menunggunya di musholla.

El pun menurutinya. Ia jalan menuju ke musholla. Sesampainya di musholla El langsung ngambil wudhu dan melakukan sholat sunah Dhuha 4 rakaat.

Saat udah rakaat kedua pak Taufik pun datang. Beliau mencari keberadaan El namun, ia tak menemukannya. Pak Taufik malah fokus sama anak laki laki yang tengah sholat dengan khusyuknya. Lalu pak Taufik mengambil wudhu dan melakukan sholat sunah Dhuha juga.

El telah selesai sholat. El memutuskan untuk membaca Alquran. El pun jalan ke rak buku di sebelah lemari mukena dan sarung. Sebelum mengambil Al-Qur'an El melihat ke pak Taufik yang sedang sholat. Setelah itu ia keluar dengan membawa Al-Qur'an tersebut.

Sementara di tempat lain, seorang Remaja berumur 12 tahun baru saja pulang dari sekolah, padahal hari sudah malam, dia pulang dengan luka lebam ditubuhnya, bahkan seragamnya kini juga sudah berantakan. Bau asap rokok menjadi satu ditubuh remaja tersebut. Remaja tersebut masuk kerumah megah yang rasanya sepi, hampa dan terasa tak berpenghuni.

"Kevin!" Teriakan tersebut menggemah dirumah megah tersebut, Remaja pemilik nama Kevin itu memilih melanjutkan langkahnya, dan menghiraukan teriakan tersebut.

"Kevin, berhenti Ayah bilang, gak punya sopan santun sekali kamu!" Bentak sang Ayah pada kevin.

"Jangan kamu kira Ayah gak tau kelakuan kamu disekolah ya, kamu mau nya apa?, Setiap hari selalu saja ada yang kamu lakukan!, Ayah itu capek denger keluhan guru-guru tentang prilaku kamu yang kayak berandalan,"  ucap sang ayah berhasil bikin Kevin menghentikan langkahnya, hatinya mencelos mendengar penuturan Sang Ayah. Kevin memutar tubuhnya menghadap sang Ayah.

" Kevin kayak gini karna Ayah, karna Ayah yang selalu saja lebih mementingkan pekerjaan Ayah, Ayah gak pernah berfikir kalau aku juga butuh kasih sayang Ayah, semenjak Mama meninggal, Ayah gila kerja, gak pernah ada dirumah, Ayah egois!" Teriak kevin.

"Kevin!, Jaga bicara kamu, Ayah ini orang tua kamu, dimana sopan santun kamu, Ayah gak pernah ngajarin kamu buat gak sopan sama yang lebih tua!". Bentak sang ayah

Kevin terkekeh mendengar ucapan Ayahnya

"Ayah memang gak pernah ngajarin aku buat kurang ajar, tapi mungkin ayah juga lupa, kalau ayah juga gak pernah ngajarin aku sopan santun," ucap Kevin

Sang Ayah diam sejenak, tak menyangka jika anaknya akan berbicara seperti itu.

" Ayah ini bekerja buat kamu, buat menuhin kebutuhan kamu, seharusnya kamu ngerti itu," ucap sang ayah

"Buat menuhin kebutuhan aku?" Kevin tertawa sejenak,

"tapi kebutuhan aku gak cuman uang aja Yah, Aku juga butuh Kasih sayang Ayah," Kevin kembali melangkahkan kakinya menuju kamarnya, namun lagi-lagi langkahnya terhenti oleh perkataan ayahnya.

"Kevin!, Ayah akan memindahkan kamu kepesantren," ucap sang ayah

"Aku gak mau!" Kevin penuh tekanan

'Terserah! Setuju atau pun tidak dengan keputusan Ayah, Ayah akan mengirimmu kepesantren, ayah gak butuh persetujuan dari kamu" tegas sang Ayah,

keputusannya sudah mutlak, tak bisa diganggu gugat.

"Ayah mau buang aku?" Tanya kevin, sorot matanya memancarkan kecewaan terhadap keputusan Ayahnya.

"Ayah gak bermaksud buang kamu, Ayah cuman pengan kamu berubah!" Sang ayah

"Cih, bilang saja kalau Ayah mau buang aku, karna Ayah udah gak mau ngurus aku, AKU BENCI AYAH!" Kevin menekan kalimat terakhir, kemudian berlari menuju kamarnya.

GUS EL DAN GUS ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang