Aisyah

21 2 1
                                    

-HAPPY READING-

.

.

.

Malam ini Ziya memasak menu spesial kesukaan ayahnya yaitu Nasi goreng. Tiga porsi nasi goreng sudah di hidangkan di meja makan, aroma nasi goreng khas Ziya membubarkan lamunan Surya di dalam kamarnya.

"Hmm, aroma nya sampe kamar ayah nih." ujar Surya yang baru saja sampai di meja makan, di susul dengan menantunya, Al.

"Pasti ayah kangen masakan Ziya,kan? hehe." ucap Ziya sembari menyiapkan air minum untuk ayah dan suaminya.

"Hmm, kangen banget lah pastinya," balas Surya sembari menyantap nasi goreng di hadapannya. Surya mengacungkan jempolnya memuji masakan putri tercintanya, "Ini nih, weeenaaakk banget! Nggak ada tandinganya!"

Surya dan Ziya terkekeh melihat sang ayahanda yang begitu senang dengan masakan Ziya.

***

Malam ini, bulan sabit menjadi pemandangan langit yang indah. Di tambah hembusan angin yang lembut membuat suasana malam ini begitu sejuk.

Duduk di balkon memandangi sekitaran menjadi pilihan Ziya malam ini, Ia merindukan masa kecilnya yang indah.

"Dimana ya anak ayah?" ucap Surya yang sedang bermain petak umpet dengan putrinya di pekarangan rumahnya malam itu, Surya mencari dibalik pohon tapi tidak ketemu.

Surya melihat sepasang kaki mungil di samping rumahnya, ia berjalan mendekat ke arah kaki mungil itu berada, "wah putri ayah nyumput dimana ya? Susah banget sih di temuin nya?"

"Pasti ayah nggak bisa nemuin aku disini, aku kan pinter nyari tempat sembunyi." Batin Ziya yang sangat PD.

"KETEMUU!" Teriak Surya yang langsung menggendong putri kecilnya.

"Kok ayah bisa nemuin aku sih? Aku kurang pinter ya ngumpetnya?" tanya Ziya. Surya mencubit pipi tembam Ziya, "Ayah emang pinter, jadi Aisyah juga harus pinter kayak ayah,ya?"

Ziya mengangkat tangannya memberi hormat kepada ayahnya, "Siap komandan!"

"Ayah,adek masuk yuk,udah malem!" ujar Wanita yang berjalan mendekati Surya dan Ziya. Keduanya mengangguk hampir bersamaan.

"Ayah aku capek jalan." rengek Ziya pada ayahnya, Surya langsung menggendong Ziya di punggungnya,

"Ayah, kenapa manggil aku 'Aisyah? Yang lain aja manggil aku Ziya tuh."

"Anak ayah ngga suka di panggil 'Aisyah, ya?" tanya balik Surya.

Ziya menggelengkan kepalanya, "Suka kok, yang manggil kan ayah hehe."

"Kamu tau ngga, Aisyah itu nama istri kesayangan Rasulullah SAW."

"Berarti nanti adek kalo punya cuami manggilnya Aisyah ya? jadi kesayangannya cuami aku."

"Ih,adek. emang adek mau nikah cepet?"

Gadis mungil itu menggelengkan kepalanya, "Ngga mau, aku mau nemenin ayah aja."

"tapi yang boleh manggil aku Aisyah Cuma ayah sama suami aku nanti pokoknya!"

Jadi itu alasan Ziya, mengapa dirinya tak mau ada yang memanggilnya 'Aisyah selain ayah dan suami nya, hanya orang 'spesial' yang boleh memanggilnya 'Aisyah. Tapi sepertinya untuk saat ini Al belum terbiasa memanggilnya 'Aisyah.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hallo Guys! Gimana kabarnya?

Semoga semua sehat ya , biar bisa baca kisah Ziya ini hehe ^^

Jangan lupa Vote & Komen ya!

Baca juga Karya aku yang lain ^^

See You All ^^


DIA atau AKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang