Part 11

1.1K 104 57
                                    

Dulu singto ke rumah krist sebagai orang asing yang tak di kenali oleh krist dan ini kali kedua dia menginjakkan kaki di rumah ini namun dengan status yang berbeda.

Ya, setelah banyak drama akhirnya krist berhasil membawa singto pulang ke rumahnya.

Saat ini krist tengah mengobrak-abrik isi lemarinya mencari pakaian yang pas untuk singto kenakan.

Krist mengambil satu kaos putih kemudian memberikan itu kepada singto.

"Mana celananya, phi?" Tanya singto.

"Tak perlu pakai celana" ucap krist.

Singto terkejut mendengarnya dan menatap horor ke arah krist.

Walau sedikit kesal namun ia tetap pergi ke kamar mandi untuk mengganti bajunya.

Singto keluar dengan hanya menggunakan kaos oversize yang menutup setengah pahanya. Krist meneguk ludahnya kasar saat melihat itu.

Kekasihnya benar-benar terlihat sangat indah dan seksi. Langkah kaki singto terasa berat sekarang karna krist terus menatap dirinya.

"K-kenapa, phi?" Tanya singto.

"T-tidak..." Ucap krist sembari merebahkan tubuhnya di ranjang.

Singto berjalan mendekat ke arah ranjang dan duduk di tepi ranjang, ia melihat ponsel krist yang berada di atas nakas tak jauh darinya.

"Apa aku boleh melihat ponsel phi?" Tanya singto.

"Untuk apa?" Ucap krist.

"Hanya ingin memastikan jika phi tak selingkuh" ucap singto.

"Periksa saja" ucap krist.

Singto duduk bersandar di kepala ranjang dengan selimut yang menutup bagian bawahnya agar tak terlalu tersingkap.

Singto membuka ponsel krist memeriksa pesannya, di sana hanya ada pesan dari dirinya, singto membuka galeri yang ternyata hanya berisi foto dirinya sendiri.

Singto membuka kontak dan ternyata hanya ada nomornya di sana, haruskah singto bahagia? Isi ponsel krist hanya tentang dirinya.

"Kenapa phi tak menyimpan nomor teman-teman phi?" Tanya singto.

"Aku tak butuh itu" ucap krist.

"Bagaimana dengan sekretaris phi yang seksi itu?" Ucap singto.

"Aku juga tak butuh" ucap krist.

Singto tersenyum senang mendengarnya, tiba-tiba krist mendekat ke arahnya dan merebahkan kepalanya dengan paha singto yang menjadi bantal.

Singto mengusap rambut krist dengan lembut.

"Hmm... Apa aku boleh melakukannya?" Tanya krist.

"Huh?" Ucap singto tak mengerti.

"Hmm..." Krist mengubah posisinya menjadi duduk, ia menatap mata singto sembari mengusap pipinya.

"Apa aku boleh mencium mu?" Tanya krist.

Singto mengangguk pelan, krist mendekatkan wajahnya dan melumat bibir singto. Keduanya saling melumat dengan penuh kelembutan, krist merebahkan singto di kasur dengan dirinya yang berada di atas tubuh singto.

Tangan krist mulai nakal dan menyelinap ke paha singto, mengusap paha mulus tersebut dengan penuh kelembutan hingga membuat singto mengerang nikmat.

Krist menghisap lidah singto sedangkan tangannya meremas pantat bulat singto.

"Apa aku boleh melakukannya?" Tanya krist.

"T-tapi..."

"Aku berjanji akan melakukannya dengan perlahan" ucap krist.

My crazy CEO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang