Part 6

1K 123 34
                                    

Dua kali up hari ini, buat yang belum vote part sebelumnya, di vote dulu yaa, biar votenya banyak 😁😂



***
Sudah dua bulan singto bekerja di kantor Krist, ia selalu di perlakukan tak adil oleh teman-temannya. Apa lagi terkadang Singto sering makan siang bersama Krist dan terlihat Krist sering mengantar Singto pulang. Banyak karyawan merasa iri pada Singto.

"Apa kamu merentangkan kaki mu untuk Tuan Krist sehingga dia begitu dekat dengan mu?" Ucap salah satu teman sesama cleaning service kepada Singto.

"Cih, jalang seperti mu seharusnya tak bisa bekerja di sini, apa lagi kamu masuk di saat kantor tak membuka lowongan, apa kamu merayu Tuan Krist menggunakan tubuh mu!?" Ucap satunya.

"Gay menjijikkan! Kamu benar-benar pembawa sial!" Ucap yang lainnya.

"Bagaimana rasanya lubang mu di tusuk oleh Tuan Krist?"

Singto hanya diam mendengar hinaan yang terus mereka lontarkan padanya. Ia meremas tangannya sendiri, rasanya benar-benar sakit saat di rendahkan seperti itu.

Jika Singto tahu dia tak di terima dengan baik di kantor, dia lebih memilih untuk bekerja di dua restoran dari pada harus bekerja di kantor Krist, dia merasa di kucilkan, tak ada yang mau berteman dengan dirinya.

"Tutup mulut kalian!! Semua yang kalian ucapkan tak benar! Aku tak pernah menyerahkan tubuh ku pada Tuan Krist, Tuan Krist masih pria yang normal sama seperti ku! Aku juga tak tertarik dengan pria!! Kami saling mengenal hanya karna kami berasal dari negara yang sama! Walau aku miskin, aku tak serendah itu untuk memberikan tubuh ku agar mendapatkan pekerjaan!" Ucap Singto yang sudah muak mendengar hinaan mereka semua.

Tak lama datang seorang pria menghampiri mereka yang tengah adu mulut.

"Sing, Tuan Krist memanggil mu." ucap pria tersebut.

"Lihat, Tuan Krist pasti membutuhkan servis darinya." bisik salah satu dari mereka.

"Siapkan pantat mu, Sing. Jika tidak kamu akan di tendang nanti." ucap yang lainnya sambil tertawa terbahak-bahak.

Singto mengabaikan itu dan lebih memilih untuk pergi dari sana. Ia berjalan menuju ruangan Krist.

Sebelum masuk ia mengetuk pintu lebih dulu. Setelah di perbolehkan untuk masuk baru Singto masuk ke dalam.

"Ada apa, Phi?" Tanya Singto.

"Buatkan aku kopi." Ucap Krist.

"Baik." Ucap Singto.

"5 cangkir kopi dan cemilan, Sing." Ucap Krist.

"Untuk siapa?" Tanya Singto.

"Teman-teman ku." Ucap Krist.

"Baiklah." Ucap Singto, kemudian ia berjalan keluar dari ruangan Krist.

Hampir 30 menit berada di pantry, Singto akhirnya keluar dengan membawa nampan berisi 5 cangkir kopi dan cemilan. Ia mengetuk pintu lebih dulu kemudian masuk ke dalam.

Teman-teman yang di maksud oleh Krist sudah datang, mereka tengah berbicara di sebuah sofa.

"Wow, apa kamu bekerja sampingan juga di kantor Krist, Sing?" Ucap Off saat melihat kedatangan Singto.

Off memang baru tahu jika Singto bekerja di kantor Krist.

"Aku sudah 2 bulan bekerja di sini." Ucap Singto.

"Dia siapa?" Tanya Tay, teman Krist dan Off.

"Namanya Singto, dia teman kami di sini." Ucap Off kepada teman-temannya.

"Senang berkenalan dengan mu, Sing. Nama ku Tay." Ucap Tay sembari tersenyum.

"Aku Newwie." Ucap Newwie.

My Crazy CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang