Sudah 3 hari singto menginap di rumah krist dan mereka tak pernah keluar sedikit pun, keduanya hanya menghabiskan waktu bersama di kamar, karna krist yang terlalu manja tak ingin mereka keluar.
Karna singto sempat merajuk, hari ini krist membawa singto pergi.
Mereka akan pergi ke pantai menikmati angin laut di sana. Krist mengemudi dengan satu tangan karna satu tangannya tak rela untuk melepas tangan sang kekasih.
***
Beberapa jam perjalanan akhirnya mereka tiba di pantai, keduanya berlari menelusuri pasir pantai, krist mengejar singto dari belakang, keduanya bersikap layaknya remaja yang tengah di mabuk asmara.Singto tertawa terbahak-bahak saat krist berhasil mendapatkan dirinya, krist menggelitik perutnya, membuat singto ingin melarikan diri lagi dari sang kekasih.
"Aku tak akan melepaskan mu, sayang" ucap krist sembari menggendong singto dan membawanya berlari, singto mengalungkan tangannya di leher krist agar tak terjatuh.
Singto terlihat sangat bahagia sekarang, ia tertawa dengan di hiasi pipi bulatnya.
*Cup.... Krist menyatukan bibir mereka dan melumat bibir singto. Keduanya saling melumat di pinggir pantai tak peduli jika orang lain akan melihat mereka.
"Mphh... Turunkan aku" pinta singto setelah dia berhasil melepas ciuman krist.
"Aku masih ingin menggendong mu" ucap krist.
"Apa aku tak berat?" Tanya singto.
"Tidak, apa kamu meragukan ku? Aku bahkan bisa melakukannya dengan gaya koala" ucap krist.
"Phi!! Kenapa selalu mesum!!" Ucap singto marah sembari memukul kecil dada krist.
"Baiklah, maafkan aku" ucap krist yang tak ingin singto marah.
Krist menggendong singto membawanya ke suatu tempat yang sedikit redup, setelah tiba di bawah batang pohon yang begitu besar krist menurunkan singto dan mengukung tubuh singto di pohon tersebut membuat singto bersandar di pohon besar itu.
Bibir keduanya kembali menyatu mereka melumat dengan penuh cinta tanpa ada nafsu di dalamnya, krist memang lebih suka meluapkan rasa cintanya dengan cara mencium bibir singto. Ia merasa itu terlihat sangat intim dan krist yakin jika singto bisa mengerti perasaannya dari cara dia menciumnya.
Mereka terus melumat dengan tangan singto yang melingkar di leher krist sedangkan tangan krist mengukung tubuh singto di pohon tersebut.
Cukup lama keduanya berciuman, kini krist menyudahi ciuman mereka, ia mengusap bibir singto yang membengkak, membersihkan sisa saliva yang menempel di sana.
"Happy anniversary 60 minggu, sayang" ucap krist sambil menatap mata singto penuh cinta.
"Phi, bukankah sudah ku katakan tak perlu menghitung hubungan kita setiap minggu dan tak perlu mengucapkan anniversary setiap minggunya, cukup setahun sekali" ucap singto.
KAMU SEDANG MEMBACA
My crazy CEO ✓
FanfictionKrist perawat seorang pebisnis handal, memiliki kekayaan yang mungkin tak akan habis 7 turunan, memiliki wajah yang begitu tampan bak seorang pangeran, banyak wanita maupun pria berusaha untuk mengejar cintanya namun hatinya telah tertutup rapat ole...