Part 1

2.6K 141 37
                                    

Seorang pria tampan terlihat sangat sibuk dengan beberapa berkas-berkas di atas meja kerjanya, tatapannya terus terarah ke laptop miliknya hingga ia tak menyadari seseorang masuk ke ruangannya.

*Brukk... Meja di pukul hingga menghasilkan bunyi yang begitu keras membuat pria itu terkejut.

"Kamu belum bersiap, Krist?" Ucap pria yang baru saja datang itu.

"Memangnya ada apa?" Ucap Krist.

"Bukankah kita ada meeting hari ini?" Ucap Off, teman Krist.

"Huh? Bersama siapa?" Tanya Krist bingung.

"Tuan Richard?" Ucap Off.

Krist membuka email dan mengecek jadwal pertemuan mereka.

"Bukankah besok, Off?" Ucap Krist sembari memperlihatkan laptopnya.

Off menepuk jidatnya, ia benar-benar melupakan hal itu, jadi sekarang apa yang di lakukannya sia-sia? Ia bahkan rela mengambil penerbangan malam dari Thailand ke Jepang tapi ternyata dirinya salah jadwal.

"Ini salah mu!" Ucap Off marah.

"Kenapa jadi salah ku?" Ucap Krist.

"Harusnya kamu mempunyai ponsel agar aku mudah menghubungi mu dan menanyakan sekali lagi kapan waktu kita bertemu dengan Tuan Richard!!" Ucap Off.

"Kamu bisa mengirimi ku pesan melalui email jika hanya ingin menanyakan hal itu." Ucap Krist cuek.

"Oh, ayolah, ini jaman modern, Krist. Tak ada orang berkomunikasi melalui email!! Apa gunanya semua yang kamu miliki? Kamu mempunyai beberapa perusahaan yang tengah berkembang, rumah yang mewah, mobil yang mahal tapi untuk membeli ponsel saja kamu tak mampu?! Bukankah ponsel dapat mempermudahkan mu berkomunikasi dengan semua klien mu?" Ucap Off kesal.

"Aku tak perlu berkomunikasi dengan mereka, bukankah mereka yang perlu dengan ku? Jika perlu dengan ku mereka cukup mengirim pesan melalui email atau mengirim pesan pada sekretaris ku,"

"Aku tak membutuhkan ponsel, Off. Laptop sudah lebih dari cukup untuk ku." Ucap Krist sembari menatap layar laptopnya dan kembali melanjutkan pekerjaannya mengabaikan keberadaan Off di ruangannya.

"Ku rasa tak ada manusia di dunia ini yang tak mempunyai ponsel kecuali kamu!" Ucap Off.

"Aku malas membahas ini berulang kali, Off. Sebaiknya kamu pergi sekarang, cari hotel di dekat sini dan jangan terlambat besok pagi." Ucap Krist.

Off mendengus kesal mendengarnya kemudian memilih untuk keluar dari ruangan Krist, sedangkan Krist kembali melanjutkan pekerjaannya.

Sedikit cerita tentang Krist, dia adalah seorang pengusaha muda sukses yang ada di negara Jepang, sedangkan temannya tadi adalah Off, pria muda berasal dari Thailand.

Sebenarnya Krist juga berasal dari Thailand, hanya saja karna suatu alasan membuatnya lebih memilih untuk menetap di jepang. Krist sudah tinggal di Jepang selama hampir 5 tahun tanpa berniat untuk kembali lagi ke negara asalnya. Ia memiliki kenangan pahit di Thailand, dulu dia pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita, kemudian ia pamit pergi ke Jepang untuk memantau bisnisnya yang ada di Jepang, tapi ternyata kekasihnya itu malah menikah dengan pria lain di Thailand. Ya... Itu alasan Krist tak pernah kembali lagi ke Thailand, dia tak ingin mengingat masa lalunya bersama kekasihnya.

Seperti yang di ucapkan Off tadi, Krist bahkan tak memiliki ponsel. Bukan karna ia tak mampu untuk membeli ponsel, ia bahkan mampu membeli satu tokonya langsung, hanya saja Krist enggan melakukan itu, dia tak mau mempunyai ponsel apa lagi bermain sosmed, Krist melakukan itu karna ia tak mau mengetahui apapun perkembangan yang ada di negara Thailand, apa lagi dia sampai tahu tentang mantan kekasihnya itu.

Krist belum sepenuhnya melupakan mantan kekasihnya, itu sebabnya dia menjauhi hal-hal yang bisa mengingatkan dirinya pada mantan kekasihnya.

Jika teman atau kliennya ingin menghubungi Krist mereka harus mengirim email kepada Krist atau menghubungi sekretaris Krist langsung, sesulit itu mereka untuk berkomunikasi dengan Krist, padahal di jaman sekarang semua orang membutuhkan ponsel untuk keperluan sehari-hari mereka.

Off dan teman-temannya yang lain sudah sering memaksa Krist untuk membeli ponsel agar mereka mudah menghubungi Krist namun Krist tetap kekeuh pada pendirian yang tidak akan memiliki ponsel.

Jadi cara klien dan teman Krist berkomunikasi dengan Krist hanya melalui email atau mereka harus menghubungi sekretaris Krist baru mereka bisa berbicara dengan Krist.


***
Cukup lama Krist berkutat dengan pekerjaannya, ia melihat jam yang ternyata sudah jam 2 siang. Krist meregangkan otot tubuhnya kemudian beranjak dari kursi kebesarannya berjalan keluar ruangannya.

Krist memutuskan untuk mencari makan siang di luar. Ia mengemudi dengan perlahan sembari menikmati pemandangan indah di negara Jepang.

*Ckiiitt.... Tiba-tiba Krist berhenti mendadak saat seseorang menyebrang tanpa melihat kiri dan kanan lebih dulu. Krist hampir menabrak pria itu.

Krist keluar dari mobilnya untuk memastikan pria itu baik-baik saja.

"Apa kamu tak mempunyai mata!? Jika kamu tertabrak oleh ku urusannya akan panjang nanti!" Bentak Krist menggunakan bahasa Jepang.

"Maafkan aku." Ucap prianya itu dengan bahasa Thailand.

"Apa kamu orang thailand?" Ucap Krist menggunakan bahasa thailand juga.

"Ya, phi. Apa Phi juga dari Thailand?" Ucap pria itu sambil tersenyum bahagia.

"Hmm, lain kali berhati-hati jika ingin menyeberang. Kita berada di negara orang sekarang, urusannya akan panjang jika kita membuat kekacauan." Ucap Krist datar, Krist hendak masuk ke mobilnya namun pria itu menahan tangan Krist agar tak pergi.

"Phi... A-aku... Ku tahu kita tak saling mengenal sebelumnya. Tapi aku benar-benar bersyukur bisa bertemu dengan phi di sini, orang Thailand sama seperti ku. Bisakah aku meminta tolong? Aku terdampar di sini sejak satu minggu yang lalu, aku tak mempunyai apapun, tas ku di rampok, bahkan paspor ku hilang. A-aku... Aku takut... Tolong bantu aku, Phi." Ucap pria itu.

"Bukan urusan ku, lepaskan tangan mu. Aku ingin pergi." Ucap Krist dingin.

"Ku mohon, aku bukan orang jahat, jika pihak imigrasi tahu ada orang asing di negara mereka tanpa paspor aku bisa di penjara. Ku mohon, bantu aku Phi." Ucap Pria itu memohon.

"Kamu tahu sendiri konsekuensinya, apa kamu ingin aku ikut masuk penjara bersama mu?" Ucap Krist.

Pria itu menangis membuat krist sedikit gelagapan.

"Tolong bantu aku, Phi. Hikkss... Hikkss... Bukankah kita berasal dari negara yang sama? Setahu ku semua orang Thailand itu baik. Apa lagi bertemu saudara mereka di negara orang, aku tak tahu harus kemana lagi, aku tak mempunyai uang. Aku bahkan tak makan selama satu minggu ini, hikkss... A-aku... A-ak--"

Belum sempat pria itu menyelesaikan ucapannya dia langsung terjatuh pingsan, beruntung Krist memegang tangannya agar ia tak terjatuh ke jalanan.

"Oh, shit!" Umpat Krist sembari menggendong pria itu kemudian memasukkan pria itu ke dalam mobilnya dan membawanya pergi dari sana.













Tbc.

My Crazy CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang