Part 16

967 94 26
                                    

"Arrghhh..." Teriak singto, dia hampir saja terjatuh karna sedang membersihkan langit-langit gudang sekarang, beruntung seorang pria memegang tangga yang di naiki singto hingga membuat tangga tersebut tetap tegap.

"T-terima kasih..." Ucap singto, setelah dia turun ke bawah.

"Ini terlalu berbahaya untuk di kerjakan sendiri" ucap pria itu.

"Aku sudah terbiasa" ucap singto.

Ia hendak pergi dari sana namun tangannya di tahan oleh pria itu.

"Aku cleaning service baru di sini, apa boleh kita berkenalan?" Tanya pria tersebut.

"Nama ku singto" ucap singto.

"Senang berkenalan dengan mu, sing. Nama ku natt. Apa kita bisa berteman mulai sekarang? Ku pikir semua karyawan di sini sangat sombong, tak ada yang mau berteman dengan ku" ucap natt sedih.

Singto terdiam mendengarnya, dia pikir hanya dirinya yang di kucilkan oleh sesama cleaning service ternyata natt juga.

"Ya, jika butuh sesuatu panggil aku" ucap singto sambil tersenyum kemudian ia berjalan keluar dari gudang tersebut.

Natt terus mengikuti singto dan mengajak singto berbicara namun hanya di jawab seadanya oleh singto, dia tak mau kekasihnya cemburu nanti.

"Bagaimana dengan makan siang bersama? Aku akan mentraktir mu" ucap natt.

"Maaf, natt. Tak bisa. Aku ingin makan siang bersama kekasih ku" ucap singto sambil tersenyum.

"Kekasih? Kamu sudah memiliki kekasih?" Tanya natt.

"Ya..." Ucap singto.

"Hanya sekali... Ayo makan siang bersama ku di kantin, itu sebagai tanda jika kita berteman" ucap natt.

"Kita berteman, bukan berarti aku harus makan siang bersama mu? Tak perlu berlebihan..." Ucap singto.

"Sing..." Ucap krist yang kebetulan lewat.

Rasanya krist ingin marah karna melihat singto berbicara dengan pria lain sekarang, apa lagi sambil tersenyum.

"Ya, phi?" Ucap singto.

"Apa pekerjaan mu sudah selesai?" Tanya krist.

"Sudah" ucap singto pada krist.

"Aku menghampiri kekasih ku dulu" ucap singto pada natt kemudian ia berjalan menghampiri krist.

Krist langsung melingkarkan tangannya di pinggang singto dan mengajak singto ke ruangannya.

"Siapa pria tadi?" Tanya krist.

"Cleaning service baru, namanya natt" ucap singto.

"Jauhi dia" ucap krist.

"Huh? Kenapa?" Tanya singto.

"Aku tak mau kamu dekat dengan orang lain selain aku" ucap krist.

"Aku hanya berteman dengannya, phi. dia sudah membantu ku tadi" ucap singto.

"Membantu apa?" Tanya krist setelah dia membuka pintu ruangannya kemudian ia mengukung tubuh singto di daun pintu tersebut.

"Aku bahkan hampir terjatuh tadi dari tangga, beruntung ada dia" ucap singto sambil cemberut, ia memainkan kancing kemeja krist.

"Apa sayang ku baik-baik saja?" Tanya krist khawatir.

"Aku baik-baik saja. Itu sebabnya ijinkan aku berteman dengannya" ucap singto sambil memasang wajah imut.

"Tidak, sayang. Kamu tak membutuhkan teman di sini. Cukup aku" ucap krist sembari mengusap pipi singto.

Krist menyatukan bibir mereka dan keduanya saling melumat dengan penuh cinta. Singto mengalungkan tangannya di leher krist memperdalam ciuman mereka.

Tangan krist meremas pantat bulat singto, pantat yang membuatnya candu dan tak pernah bosan walau setiap hari di sentuhnya.

"Aarghhh..." Desah singto, saat krist memasukan jarinya ke dalam lubangnya.

Bibir keduanya masih saling bertautan dan melumat dengan penuh nafsu, sedangkan jari tengah krist mulai mengocok lubang singto memberi sensasi luar biasa untuk singto.

Singto menunduk ke bawah membuat krist mengeluarkan jarinya, singto membuka resleting celana krist dan mengeluarkan penis besar krist.

Singto mengulum penis tersebut dengan penuh nafsu, ia menjilat dan menghisap ujung kepalanya hingga membuat krist mengeram nikmat.

Tangan singto juga ikut bekerja, mengocok panjang penis tersebut, sedangkan lidahnya menjilati seluruh penis krist.

Singto mengulum penis krist sembari menatap wajah sang kekasih yang keenakan, ia tersenyum bangga karna membuat krist seperti itu.

"Cukup..." Ucap krist setelah dia hampir mengeluarkan cairannya.

Kini singto berdiri lagi dan keduanya kembali menyatukan bibir mereka, krist mengukung tubuh singto di dinding dan memutar tubuhnya agar membelakangi dirinya.

Krist membuka sedikit celana singto kemudian menuntut penisnya masuk ke dalam lubang favoritnya.

Perlahan namun pasti hingga seluruh batang penis krist tenggelam sempurna di dalam lubang singto.

Krist menggenggam dua tangan singto ke atas sedangkan satu tangannya mencengkram pinggang singto.

Rasanya tetap sama, walau setiap hari krist memasuki lubang singto, rasanya masih tetap sempit dan menjepit penisnya. Desahan singto seakan candu untuk krist membuat krist tak pernah bosan padanya.

Pantat bulat singto benar-benar lembut dan kenyal, membuat krist selalu menampar pantat tersebut saat di setubuhinya seperti ini.

*Plokk... Plokkk... Plokkk....

"Mmphhh... Ssshhh... Mmmpphh"

"Aarghhh... Mmpphhh... Ssshhh"

"Phi... Kristhhh... Aarrghhh..."

Singto berteriak nikmat saat dia mengeluarkan cairannya untuk pertama kalinya, sedangkan krist masih mengejar kenikmatannya sendiri dari belakang.

Krist mempercepat hentakannya, ia bergerak semakin kasar dan tak terkendali, singto langsung menggerakkan pantatnya agar penyatuan mereka terlepas, ia berjongkok ke bawah dan mengocok penis krist, singto juga mengulum penis tersebut hingga krist memuntahkan banyak cairannya di wajah singto.

"Oh, shit. Sayang ku benar-benar nakal" ucap krist, sembari membersihkan sisa sperma di pipi singto.

"Aku hanya ingin mencoba hal baru" ucap singto.

"Wajah mu terlihat berkali-kali lebih cantik saat di hiasi oleh sperma ku" ucap krist.

Singto tersenyum malu mendengarnya, keduanya beranjak pergi ke toilet yang ada di ruangan krist, membersihkan wajah singto di sana.

Krist menatap sang kekasih penuh cinta melalui cermin yang ada di hadapan mereka sedangkan singto masih fokus membersihkan wajahnya sekarang.

Tiba-tiba singto merasakan sesuatu yang keras dan panjang masuk ke lubangnya, singto cemberut sembari menatap cermin sedangkan sang pelaku tampak tersenyum bahagia.

Krist menggenjot lubang singto sembari menatap wajah singto penuh cinta melalui cermin sedangkan singto mulai memejamkan matanya menikmati rasa nikmat yang di berikan oleh krist dan mendesah keras.








***
"Jalang itu pasti sedang mendesah di bawah tuan krist!" Ucap patt saat tak melihat keberadaan singto lagi.

Sekarang harusnya jam istirahat sudah selesai dan semua orang kembali bekerja namun singto tak terlihat ada.

"Dia benar-benar sulit untuk ku dekati" ucap natt, pada patt.

"Usahakan apapun itu, jika ada krist buat krist cemburu padanya! Awas jika gagal!" Ucap patt, kemudian ia langsung pergi meninggalkan natt.
















Tbc.

My crazy CEO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang