Part 12

1.1K 106 46
                                    

Pagi hari menyapa, singto terbangun dari tidurnya karna merasakan jika krist tak ada lagi di sampingnya, terdengar suara pintu kamar mandi yang terbuka. Krist keluar dari sana dengan hanya menggunakan handuk yang menutup bagian bawahnya.

Wajah singto memerah mengingat kejadian tadi malam, apa lagi di dada krist ada satu kiss mark yang di tinggalkan oleh singto di sana.

"Selamat pagi, sayang" ucap krist.

"Pagi, phi" ucap singto.

Singto hendak beranjak namun pantatnya terasa perih membuatnya meringis kesakitan.

"Sebaiknya kamu tak usah bekerja hari ini" ucap krist.

"Aku harus tetap bekerja, phi" ucap singto.

"Aku tahu kamu kelelahan karna tadi malam, beristirahat di sini tunggu aku pulang" ucap krist.

"Tak bisa" ucap singto.

"Aku tak mau kamu kelelahan, sayang" ucap krist.

"Aku baik-baik saja" ucap singto sembari beranjak dari ranjang berjalan dengan tertatih ke kamar mandi.

Krist menyusul singto ke kamar mandi, ia melihat singto tengah berendam di dalam bathtub.

"Apa kamu yakin, sayang?" Tanya krist lembut.

"Phi, aku baik-baik saja" ucap singto.

"Baiklah, jika kamu kelelahan kamu bisa beristirahat di ruangan ku nanti" ucap krist.

"Hmm" ucap singto singkat.

Singto menyelesaikan mandinya dengan cepat.

"Ini pakaian untuk mu" ucap krist, saat melihat singto keluar dari kamar mandi.

"Terima kasih, kenapa phi tak memberikan pakaian ini untuk ku pakai semalam?" Ucap singto sambil cemberut.

"Pakaian itu khusus di kamar saat bersama ku. Lihat aku membeli banyak" ucap krist sembari membuka lemari memperlihatkan banyak kaos oversize dan kemeja oversize di dalamnya.

"Ini semua pakaian mu" ucap krist.

"Hah!?" Ucap singto.

"Ya, aku sudah membelikan mu pakaian satu lemari ini khusus untuk mu di sini" ucap krist.

"T-tak perlu, phi" ucap singto.

"Aku sudah terlanjur membelinya, sayang. Bagaimana jika kamu ikut tinggal di sini bersama ku?" Ucap krist.

"T-tidak!" Ucap singto cepat.

"Kenapa?" Tanya krist.

"Aku hanya sedang berusaha menyelamatkan tubuh ku, akui saja alasan phi mengajak ku tinggal bersama hanya agar phi mudah memakan ku kapan saja 'kan!?" Ucap singto kesal.

"Tidak, aku merasa aku tak bisa jauh dari mu. Aku ingin bersama mu setiap saat, itu alasan ku mengajak mu tinggal bersama" ucap krist.

"Cih, aku tak mau" ucap singto.

"Baiklah, kamu bisa memikirkannya dulu" ucap krist.

Setelah rapi keduanya berjalan keluar kamar, singto berjalan sedikit lambat, karna lubangnya terasa perih saat dia berjalan.

Krist membukakan pintu mobil untuk singto kemudian melajukan mobilnya untuk pergi ke kantor.

Krist dan singto berjalan bersama membuat banyak karyawan menatap ke arah keduanya, mereka berbisik-bisik membicarakan singto yang terlalu dekat dengan CEO mereka.

"Semua orang menatap ke arah ku" gumam singto sedih.

Saat ini mereka sudah berada di dalam lift.

"Abaikan saja. Apa perlu aku mengatakan kepada seluruh karyawan ku jika kamu kekasih ku?" Ucap krist.

My crazy CEO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang