Selamat datang di cerita baru firza532
Kali ini, aku ngambil tema obsesi/romansa. Tanpa dibumbui Fantasi.
Semoga sukaaa💛
Seoul, Korea Selatan.
Bersenang-senang di luar bersama teman sosialitanya menguras banyak tenaga, waktu, dan uang.
Anehnya, Amber tidak pernah kapok berkumpul dan bersenang-senang dengan teman-temannya meskipun tahu bahwa dirinya selalu dimanfaatkan.
Amber merasa tenang jika berada di luar. Berpesta ria. Berusaha melupakan semua kenangan buruk yang selalu menghantuinya dikala sendirian.
Gadis cantik itu selalu was-was dan resah saat sendirian akibat selalu merasa diawasi. Perasaan yang sudah mengikutinya sejak sepuluh tahun lalu.
Ia termenung cukup lama di depan rumahnya. Sebelum memberanikan diri melangkah masuk.
Biasanya, rumahnya selalu sunyi karena kedua orangtuanya sangat sibuk bekerja.
Namun, kali ini orangtuanya sudah di rumah. Mereka berpelukan sambil menangis pilu.
Amber tertegun. Jantungnya berdenyut nyeri. Selama 25 tahun hidup, baru kali ini dia melihat orangtuanya menangis. Entah apa yang mereka alami sehingga menangis sedemikian rupa.
Gadis itu bergegas menghampiri keduanya. "Mommy dan Daddy kenapa menangis?" Tanyanya memberanikan diri.
Kedua orangtuanya menatap Amber rumit. Lidah mereka seakan kelu menyatakan kebenaran. Takut membuat Amber kecewa terhadap mereka.
"Ada apa?" Tanya Amber sekali lagi. Gusar melihat tatapan mereka. Hatinya kian tak tenang akibat menerka-nerka apa yang menjadi sumber kesedihan keduanya.
"Perusahaan kita bangkrut, honey."
Wajah Amber memucat mendengar ucapan sang Daddy. "Kenapa bisa bangkrut? Bukankah selama ini perusahaan baik-baik saja?" Cicitnya tercekat.
"Daddy ditipu kolega bisnis. Semua dana perusahaan Daddy dibawa kabur. Sekarang, kita terlilit banyak hutang sehingga terpaksa menjual rumah dan barang-barang berharga di rumah ini. Maaf, honey. Daddy gagal membuatmu hidup mewah seperti yang Daddy janjikan selama ini."
Amber tidak terima mendengar kehidupan mewahnya akan berakhir hari ini juga.
Selama ini, dia selalu bisa mendapatkan apapun yang diinginkannya. Bahkan tanpa bekerja sekalipun.
Ia sudah terlalu nyaman hidup sebagai putri tunggal pengusaha kaya raya. Bagaimana bisa dirinya menghadapi kenyataan ini?! Apa yang harus di lakukannya?
"Maaf, honey. Kelalaian kami membuatmu menderita. Ke depannya, kita juga tidak akan bisa hidup seperti dulu lagi." Timpal sang mommy pesimis.
Amber berusaha mengenyahkan egonya. Kemudian, merangkul tubuh kedua orangtuanya. "Aku baik-baik saja. Yang terpenting, kalian masih bersamaku." Ungkapnya menenangkan hati mereka.
"Kau tidak marah kepada kami?"
Amber melepaskan rangkulannya seraya tertawa geli. "Tidak. Untuk apa aku marah ke kalian? Mommy dan Daddy tenang saja. Aku akan berusaha mencari pekerjaan dan membuat keluarga kita sejahtera seperti dulu lagi." Hiburnya meskipun sudah lelah duluan memikirkan bekerja bersama orang lain.
Selama ini, dia selalu bermain, bermain, dan bermain. Ijazah S2 Manajemen bisnis-nya tidak dipergunakan sama sekali untuk terjun ke dunia kerja karena yakin hidupnya akan terus terjamin ke depannya.
'Untuk apa bekerja kalau uang orangtuaku banyak?' Begitu pikirnya.
Ditambah lagi, kedua orangtuanya juga tidak pernah menyuruhnya bekerja.
"Tapi, honey. Kita terpaksa pulang ke London karena di sana kita masih mempunyai satu mansion yang bisa kita tinggali. Kau baik-baik saja meninggalkan Korea Selatan yang sangat kau cintai ini?" Tanya sang mommy cemas sedangkan Amber terdiam kaku.
Bayangan masa lalu mulai menghantuinya. Masa lalu yang sangat buruk dan berusaha dilupakannya hingga detik ini walaupun sangat sulit.
Masa lalu yang dipenuhi luka, trauma, dan ketakutan. Masa lalu yang selalu disembunyikannya dari kedua orangtuanya karena tidak ingin membuat mereka khawatir.
Amber menelan saliva kasar. Berpikir keras.
"Wajahmu pucat. Kau sakit, honey?" Tanya Daddy, menempelkan punggung tangannya di dahi Amber. Mengecek suhu tubuh putri kesayangannya.
Amber tersenyum paksa. "Aku baik-baik saja, dad. Lalu, kapan kita akan pindah ke London?"
"Minggu depan, honey."
Amber menelan saliva kasar lagi.
Terlalu cepat. Mentalnya belum siap.
Semoga saja orang di masa lalu kelamnya telah melupakannya dan tidak menaruh perhatian lagi padanya.
'Lagipula, sepuluh tahun sudah berlalu. Seharusnya dia sudah melupakanku, bukan?' Monolognya dalam hati. Menenangkan perasaannya yang bercampur aduk.
Ironis memang. Waktu sudah berlalu sedangkan dirinya masih terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Ketakutan sendiri. Resah dan gelisah. Padahal orang yang menjadi sumber ketakutannya belum tentu mengingatnya.
****
London, Inggris.
Seorang pria tampan berambut pirang tampak sibuk bekerja. Memeriksa berkas-berkas yang menumpuk di atas mejanya.
Wajah tampannya begitu serius. Iris abu-abu terangnya tak pernah terlepas dari berkas.
Luke Barthley, namanya. Di usianya yang ke 28 tahun, dia sudah menjadi pengusaha muda nan kaya raya.
Pintu ruangannya tiba-tiba di ketuk dari luar. "Masuk." Titahnya tanpa mengalihkan pandangan dari pekerjaannya.
"Boss, kami sudah berhasil menjalankan misi." Lapor bawahannya tanpa membuang-buang waktu karena tahu persis tingkah bos besarnya.
Senyuman mematikan terbit di bibir Luke. "Bagus. Pastikan mereka kembali ke sini dan bekerja di bawah naungan perusahaanku."
"Oke, boss."
Setelah kepergian bawahannya, Luke menutup wajahnya seraya tertawa mengerikan. "Akhirnya kita akan bertemu lagi, amour."
Perpisahan sepuluh tahun lalu masih membekas dalam ingatannya. Membuatnya tersiksa di setiap malamnya, kehilangan arah, dan berambisi menemukan bagaimanapun caranya.
Terus mencari, mencari, dan mencari. Tanpa mengeluh dan pantang menyerah demi bisa bertemu sang pujaan hati.
Menyelidiki setiap jejak yang ditinggalkan Amber. Bekerja keras demi memudahkan pencariannya. Hingga dirinya berhasil menciptakan sebuah perusahaan ternama yang dikenal luas di beberapa negara.
"Kali ini, aku tidak akan membiarkanmu kabur lagi, amour. Aku akan menangkapmu dan mengurungmu selamanya di sisiku." Bisiknya penuh ambisi.
Bersambung....
12 Juni 2023
Gimana menurut kalian guys?
Suka gak?
Lanjut gak nih?
Kalau suka, kuy spam komen banyak-banyak di sini biar aku semangat nulisnya 🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed [HIATUS]
RomanceTakdir mempertemukan mereka. Selalu menyatukan mereka seolah keduanya telah ditakdirkan bersama. Takdir yang berusaha dilawan Amber sekuat tenaga akibat tidak bisa hidup bersama pria seperti Luke, posesif dan obsesif. Akankah Amber mampu melawan ke...