Part 4

2K 351 144
                                    

Vote sebelum baca 🌟

Bermodalkan nekat, Amber memutuskan mendatangi perusahaan L&A secara langsung supaya rasa penasarannya terjawab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bermodalkan nekat, Amber memutuskan mendatangi perusahaan L&A secara langsung supaya rasa penasarannya terjawab.

Dan yah, rasa penasarannya pun terpuaskan. Dirinya memang diterima bekerja di sana.

Gadis cantik itu melayangkan berbagai macam pertanyaan kepada pihak perusahaan sedangkan pihak perusahaan menjawab pertanyaannya dengan sabar. Pihak perusahaan juga memberikan saran agar Amber segera menandatangani kontrak kerja.

Tentu saja Amber tak bisa menolak kesempatan bagus itu. Dimana lagi dia bisa menemukan perusahaan yang tidak melihat pengalaman kerja dan memberikan gaji yang sangat besar. Ditambah dengan bonus dan tunjangan lainnya.

Terlebih lagi, ekonomi keluarganya sedang jatuh. Dia tidak bisa menolak tawaran bagus itu hanya karena mencurigakan.

"Mungkin aku bisa lolos karena lulusan S2 dengan IPK sempurna, aktif mengikuti organisasi, memiliki banyak sertifikat penghargaan, dan berasal dari kampus ternama." Gumam Amber berusaha menghilangkan kecurigaan di sudut hatinya.

"Anda berbicara sesuatu, nona?" Tanya Mike, asisten CEO. Orang yang bertugas mengantar Amber ke ruangan CEO.

"Tidak ada. Mungkin bapak salah dengar." Elak Amber. "Ah iya, panggil saja aku Amber, pak."

Mike mengangguk mengerti. "Baiklah."

"Bolehkah aku bertanya sesuatu, pak?"

"Ya. Boleh."

"Siapa nama CEO kita dan bagaimana orangnya? Apakah dia baik atau tipe atasan yang suka menyiksa bawahannya? Apakah ada yang perlu aku perhatikan saat bekerja bersama beliau?"

Mike terdiam sejenak mendengar pertanyaan blak-blakan Amber. "Nama CEO kita Luke. Beliau sangat tegas dan perfeksionis. Mungkin awalnya kau akan merasa terbebani, tapi tenang saja. Kau pasti bisa beradaptasi seiring berjalannya waktu. Intinya kau harus mengerjakan semua tugasmu tepat waktu supaya tidak dimarahi."

Gadis cantik itu mengerjap kaget mendengar nama yang sangat familiar baginya. 'Luke?!' beonya dalam hati.

'Apa mungkin dia Luke yang ku kenal?' batinnya gelisah.

'Mustahil! Mungkin nama mereka saja yang mirip. Luke yang ku kenal itu, orang miskin dan berasal dari panti asuhan. Mana mungkin dia menjadi seorang CEO di sebuah perusahaan besar.' pikirnya lagi.

Dalam ingatannya, Luke hanyalah seorang murid beasiswa yang sangat jenius tapi juga sangat miskin.

Luke selalu bekerja keras setiap harinya demi menyambung hidup dan berambisi mengikuti seluruh lomba yang menghasilkan uang.

Lucunya, Luke yang seperti itu masih bisa berkeliaran di sekitarnya, menganggunya, dan mengekangnya. Seolah mempunyai waktu khusus untuk dirinya. Menyebalkan sekaligus mengerikan.

"Kita sudah sampai, Amber."

Gadis berambut hitam itu menelan saliva kasar. Menyiapkan diri menyapa bos barunya seraya mengulang kata-kata pengenalan diri yang sudah dihafalnya semalam.

Meski gugup bukan main, Amber tetap mengangkat kepalanya dengan percaya diri.

Penampilannya yang rapi dan make up-nya yang bagus, kian menambah kadar kepercayaan dirinya.

Amber memasang senyuman ramahnya. Namun, senyumannya luntur seketika kala melihat sosok CEO perusahaan.

"Maaf menganggu waktu Anda sebentar, pak. Mulai sekarang, nona ini akan menjadi sekretaris baru bapak. Namanya Amber," ucap Mike tanpa menyadari suasana tegang dalam ruangan.

Gadis itu menutup mulut kaget melihat sosok yang sangat dikenalinya walaupun waktu telah lama berlalu.

"Rupanya kau masih mengingatku, amour. Aku sangat terharu." Tutur Luke pura-pura sedih, membuat Amber mendelik sinis.

Bagaimana mungkin ia bisa melupakan Luke?! Pria gila dan merupakan trauma terberat dalam hidupnya.

"Aku tidak jadi bekerja di sini." Cetus Amber tanpa pikir panjang.

Mike menatap Amber dan Luke bergantian. Tampak sangat heran melihat interaksi tak biasa antara bosnya dan Amber. Akan tetapi, di saat bersamaan, ia merasa canggung akibat terjebak dalam situasi tersebut.

Luke tertawa kecil. "Kau lebih memilih membayar denda daripada bekerja bersamaku, amour?"

Tangan Amber mengepal erat. Nyaris melupakan point penting dalam kontrak, yaitu membayar 100 juta dolar jika mengakhiri kontrak kerja secara sepihak.

Ini salahnya! Terlalu gegabah dalam mengambil keputusan karena tergiur gaji besar.

Amber merutuki kebodohannya dan terdiam cukup lama. Memikirkan apa yang harus dilakukannya untuk ke depannya.

Memutuskan kerja sama dan membayar denda? Atau bertahan tapi tertekan?

"Keluarlah, Mike." Usir Luke karena sadar menjadi tontonan Mike.

Mike pun menuruti perintah atasannya. Keluar dari ruangan dengan berbagai macam pertanyaan di dalam otak kecilnya.

"Duduklah, amour. Kau pasti lelah berdiri terus."

Bukannya duduk, Amber malah beringsut mundur.

Luke mendesah kesal. Kemudian, beranjak dari kursi kebesarannya sedangkan Amber hendak melarikan diri melihat hal itu.

Sayangnya, gerakan Luke lebih cepat daripada Amber.

Luke menangkap kedua tangan Amber, memaksa Amber menghadap ke arahnya, dan mengurung Amber di dinding. "Kenapa kau selalu menghindari ku, amour?"

Mata Amber berkilat marah. "Menurutmu kenapa aku menghindari mu?" Balasnya bertanya, berusaha melawan rasa takutnya.

Luke mengerjapkan mata polos, memiringkan kepalanya, dan sok berpikir keras. "Entahlah. Aku tidak tahu kenapa kau menghindari ku."

Amber menggeram kesal. "Ka--"

"Sttt. Simpan dulu omelanmu, amour. Biarkan aku memelukmu. Aku sangat merindukanmu. Sangat sangat merindukanmu." Luke melepaskan cekalannya dan memeluk tubuh Amber erat.

"Lepaskan aku!!" Amber memberontak tapi tenaganya kalah kuat dari Luke. Pria itu terus membelit tubuhnya seperti hewan buas yang tak akan pernah melepaskan mangsanya.

Seringaian terbit di bibir Luke merasakan perlawanan gadisnya. Selalu saja seperti ini. Melawan, memberontak, dan berusaha kabur darinya.

"Lebih baik simpan saja tenagamu daripada membuangnya secara sia-sia, amour. Karena aku, tidak akan pernah melepaskanmu lagi. Cukup di masa lalu saja kau berhasil lepas dariku." Bisiknya mengerikan sehingga membuat nafas Amber tercekat dan menangis tanpa suara.

Bersambung...

19 Juni 2023

firza532

Obsessed [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang