🌼||Happy Reading||🌼
°
°
°“A-aku ingin melawan Kaisar Samuel, Yah. Melawan Kekaisaran Romini.”
Kembali ke waktu sekarang. Kakak-kakak yang masih terkejut dan Ayah yang duduk dengan tenang. Mungkin baginya sudah tidak ada yang mengejutkan lagi, termasuk putrinya yang tiba-tiba membangkang.
Charles menghela napasnya berat dan panjang. Tumben dia mengendalikan emosi. Namun, tatapan tajamnya tak pernah luntur. “Kalau begitu, bagaimana caramu melawan Kaisar, hah?”
Aku yakin dia sedang menahan diri untuk tak mengumpatiku di depan Ayah. Tak bisakah dia melihat kelebihanku? Atau aku hanya seorang anak yang bodoh di matanya?
“Aku membuat kesepakatan dengan Pangeran Kekaisaran Silia.”
“Delusimu menakjubkan, Naf.” Matt pertama yang berkomentar.
“Aku sungguhan, tahu!”
“Terus, di mana dan bagaimana kau bertemu dengan pangeran entah siapa tadi?” tanya Matt masih meragukanku.
“Aku bertemu dengannya di hutan ….”
Gawat! Aku meninggalkannya begitu saja semalam. Kenapa aku tak bertanya dia akan bermalam di mana?! Kalau begini, aku hanya akan dikira membual saja! Kenapa aku sebodoh ini?!
“Ah, maksudmu pria yang ditangkap oleh Arthur?” Pertanyaan membuatku bingung. Tak lama kemudian, Dorothea bergabung dengan membawa sesuatu di mulutnya.
Melihat rambut hitam dan mata merah mencoloknya, aku langsung bisa mengenali pria itu. “Ap- Kau?!”
Pria itu justru menyengir tanpa dosa. Dorothea juga tak melepaskannya begitu saja. Namun, dia juga tak menyiksa pria bernama Theodor itu.
“Siapa itu?” Kini Ayah yang bertanya.
“Mata-mata yang dikirim Kekaisaran Silia, Yah. Dia mengikuti kita semenjak kita mundur,” terang Arthur.
“Kenapa tidak kau bunuh?” tanya Ayah lagi.
Arthur mengangkat bahu, dia melirik ke arah Charles tanda jika kakak kejamku itu yang memberi perintah. “Kupikir bukan masalah, makanya kubiarkan hidup. Tak kusangka dia justru menghasut Nafa. Sebagai gantinya, akan kubunuh sekarang, Ayah.”
Charles bersiap mengambil pedang yang bersandar di meja. Sedangkan Theodor mulai memberontak yang membuat gigitan Dorothea menguat. “Tunggu-tunggu! Aww! Aku tak menghasut! Aku benar-benar pangeran!”
“Bukannya itu justru alasan terbesar kami membunuhmu?” Charles berjalan mendekatinya. Dorothea yang diajak kerja sama pun mulai menurunkan kepala. Membawa Theodor ke atas tanah.
“Se-sebentar! Dengarkan aku dulu!” cegahnya yang mulai panik ketika melihat pedang besar Charles berayun ke arahnya. “Aku membuat kesepakatan yang menguntungkan kalian!”
“Tunggu, Charles.” Perkataan Ayah menghentikan ayunan pedang emas Charles. Dia menoleh dengan wajah protes, sejak tadi dia diminta untuk menahan diri saja. “Kau, bicaralah!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Traitor's Princess [HIATUS]
Fantasy[Kemungkinan cerita dihapus atau rombak revisi] Shaquille adalah keluarga yang paling dekat dengan keluarga kekaisaran. Mereka juga terkenal akan gila perang. Mulai dari yang tua hingga yang muda, semua diterjunkan ke medan pertempuran. Bahkan satu...