Pas banget sebulan gak update wkwkwk
Masih inget alurnya kan?***
Sihir adalah kekuatan ajaib yang menggunakan mana sebagai sumber energinya. Mana sendiri merupakan tenaga alam yang tersebar di bumi sebagai bagian dari kehidupan. Mana ini tidak terlihat sehingga banyak yang menyebutnya sebagai suatu keajaiban. Terlebih, tidak semua orang bisa menggunakan sihir dengan baik.
Karena menggunakan sihir membutuhkan mana yang banyak, tak semua tubuh mampu menahan mana di dalam tubuhnya. Meskipun bisa, jika tidak dilatih, kekuatan sihir itu juga akan sia-sia. Menara Sihir adalah salah satu tempat untuk melatih sihir. Sebab itu, orang-orang di Menara Sihir disebut sebagai pengguna sihir. Namun, tak semua orang yang bisa menggunakan sihir berlatih di tempat ini, termasuk keluargaku. Makanya kami juga tak disebut sebagai pengguna sihir.
Ciri umum orang yang bisa menahan mana dalam tubuhnya adalah pada bola matanya. Jika mereka memiliki bola mata yang berwarna warna primer; merah, kuning, dan biru, sudah dipastikan jika dia adalah calon pengguna sihir yang hebat. Sedangkan warna mata yang lain juga tetap bisa, tapi tak sehebat yang lainnya.
Semakin jernih warna matanya, semakin besar pula mananya. Itu juga yang menyebabkan keluarga Shaquille memiliki kekuatan sihir yang luar biasa.
"Keluarkan sihir terkuatmu, Grand Duchess!"
Ketika aku mendengar hal ini, aku mengingat perkataan Nenek yang dulu sering mengajariku sihir. Alasan yang klise, aku memiliki jenis sihir yang sama dengan beliau. Meskipun beliau juga meninggal karena sering mencoba sihir terkuatnya di usia tua.
"Nafaline. Kau tahu cahaya apa yang paling kuat?"
Aku yang kala itu masih berusia sepuluh tahun melihat ke sekeliling, mencoba mencari jawaban. Nenekku juga orang yang keras, jika aku menjawab tak tahu, sudah pasti akan dihajar dengan sihirnya.
Aku melihat ke langit. Cuacanya sedang panas karena musim panas sedang menghampiri. Awan-awan juga menghilang seolah menghindari udara yang sedang panas-panasnya. Hingga aku kesulitan melihat lingkaran putih yang menyilaukan. "Umm ... matahari?"
Nenek memukul kepalaku. Sudah kubilang Shaquille itu keluarga yang keras. "Kau ini anak perempuan kok bodoh? Matahari itu hanya sulit dilihat secara langsung dan panas. Mana mungkin itu bisa menjadi yang terkuat?"
Aku mengerucutkan bibir sambil mengelus kepala. Ingin menangis, tapi juga percuma. Bisa-bisa aku dipukul lagi karena cengeng. "Lalu, apa, Nek?"
"Cahaya putih. Kau tahu jika semua warna cahaya jika digabung akan membuat cahaya putih? Begitu pula jika cahaya putih diurai akan membentuk banyak warna layaknya pelangi. Kau sendiri juga tahu kita sebagai pemilik bola mata warna primer saja menjadi yang terkuat. Apalagi jika semua warna itu digabungkan? Bukankah itu alasan mengapa cahaya putih menjadi yang paling kuat diantara yang terkuat?"
Kembali ke waktu sekarang. Aku mengikuti arahan Nenek dengan merapalkan mantera sihir terkuat yang belum pernah aku keluarkan sebelumnya. Selain menguras seluruh tenaga, aku tak pernah memiliki kesempatan untuk mengeluarkannya.
"Sihir Cahaya Tingkat Tinggi : Cahaya Putih."
Lingkaran sihir terbentuk hingga seperti setengah lingkaran yang menelan setengah ruangan itu. Lingkaran itu tak hanya di depanku, tapi mengelilingi aku dan benda norak yang disebut sebagai alat yang bisa menghilangkan kemampuan sihir. Beberapa detik terlewat hingga akhirnya lingkaran itu perlahan mengecil.
Jika yang lain terkejut dengan sihirku, aku justru terkejut karena perubahan lingkaran sihir yang seakan rusak. Percikan petir menyambar lalu membuat lingkaran sihirku lebih kecil hampir 30%-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Traitor's Princess [HIATUS]
Fantasía[Kemungkinan cerita dihapus atau rombak revisi] Shaquille adalah keluarga yang paling dekat dengan keluarga kekaisaran. Mereka juga terkenal akan gila perang. Mulai dari yang tua hingga yang muda, semua diterjunkan ke medan pertempuran. Bahkan satu...