[ Sleepover : Epilog ]

520 87 11
                                    

Suara nyaring terdengar saat Kyujin menyedot habis isi susu coklat dalam kemasan kotak.

"Aku terkejut melihatmu terlambat pagi tadi,"

"Iya juga? Ini pertama kalinya 'kan murid teladan kita terlambat masuk kelas." Ledek Eunchae.

"Bukan terlambat, tapi 'nyaris' terlambat." Jawabmu tak terima lalu merotasikan bola mata.

Kotak susu yang sudah teremas hingga mungecil itu pun kamu lemparkan ke kotak sampah terdekat. Makan siangmu lalu dilanjutkan dengan dua bungkus roti melon kesukaan.

"Aku curiga.. " Jungwon Muncul entah darimana bersama Sunoo di belakangnya. "Jangan-jangan kamu menginap di rumah Woonhak ya???"

"Hayooo~~~" Sunoo dan Gyuvin mengompori.

Kebetulan lima orang ini adalah teman yang ikut kerja kelompok di rumah Woonhak kemarin.

"Tidak, tuh." Jawabmu yakin.

"Bohong dosa, loh, y/n~~"

"Kalau aku benar menginap disana lalu kenapa?"

Mereka langsung bersorak heboh.

Kenyataannya kemarin kamu tidak menginap di rumah Woonhak. Jam sebelas malam lewat kamu terbangun karena suara bantingan keras pintu.

Lalu saat keluar dari kamar, kamu mendapati Beomgyu dan Juhyeon sedang duduk bersila sambil menundukan kepala. Mereka sedang diomeli panjang lebar oleh Chaewon --yang entah kenapa mengenakan topeng ultramen untuk menutupi wajahnya dan jas hujan di tubuhnya.

Semuanya terkejut melihatmu.

Chaewon dan Woonhak bahkan meminta maaf padamu karena tak sengaja membangunkanmu.

Lalu setelah berunding, kamu memutuskan untuk pulang bersama Beomgyu dan Juhyeon karena kasihan. Mereka sudah meminta maaf bahkan berlutut di kakimu. Terlebih, kamu tidak mungkin bisa bersekolah besok jika seragam dan alat tulismu semuanya ada di rumah.

Intinya, kamu tidak menginap.

Lagipula kalau benar tidak masalah 'kan?

Kamu dan Woonhak adalah teman sejak kecil. Ada Chaewon juga di rumah. Ini bukan seperti yang teman-temanmu fikirkan.

"Aku tidak menginap disana. Terserah deh kalian mau percaya atau tidak yang penting jangan buat rumor sembarangan kalau tidak mau kuhabisi."

Mereka langsung kicep.

Beruntung Gyuvin benci kedamaian. Karena dengan hadirnya dia, kelompok kalian tidak punya waktu untuk santai dan akan selalu ribut dimanapun kalian berada.

Lalu di tengah keributan itu kamu mendengar sesuatu. Dering ponsel yang bukan dari milikmu.

Saat mencari kesekeliling, rupanya itu dari ponsel milik teman sebangkumu yang disimpan di bawah laci mejanya. Siapa lagi kalau bukan Woonhak?

Kamu mengintip sedikit hanya karena penasaran dan gabut semata. Tidak pernah kamu kira bahwa layar yang menyala itu malah menampakkan wajah tertidur pulasmu dengan pakaian kerkom kemarin! Kenapa Woonhak memotretmu diam-diam? Dan kenapa pula dia menjadikan fotomu sebagai wallpaper ponselnya???!

Tidak bisa berkata-kata.

Kamu shock berat.

.. yang benar saja?

"Y/n, kamu kenapa?"

Bukan Hanya Sunoo, teman-temanmu yang lainnya juga nampak menyadari perubahan ekspresimu saat itu.

".. Bukan apa-apa." Jawabmu berusaha untuk tidak panik seraya mendorong masuk ponsel Wonhaak agar masuk lebih dalam ke ujung laci.

Tak lupa suaranya juga kamu non aktifkan lewat tombol fungsi di samping agar tidak ada yang menyadari keberadaan ponsel itu.

"Siapa yang mau snack????!"

Panjang umur, sosok Woonhak yang sedari tadi dibicarakan langsung muncul dengan dua plastik besar berisi snack di tangannya.

Jangan 'kan kelima temanmu tadi, anak-anak lain yang sedari tadi memang berada di kelas pun ikut mengerubungi meja yang baru saja Woonhak hujani dengan jajanan.

Di tengah adegan itu kamu terdiam.

Fikiranmu kini menerawang jauh pada
kejadian malam tadi saat Woonhak-

"Aku belum boleh melakukan
itu. Tetapi kalau ini," Cup.
"Tidak masalah 'kan?"

"Y/n, aku sudah menyiapkan
banyak hal untukmu di White Day
tahun ini. Tunggu aku ya?"

"Aku akan mengungkapkan
perasaanku dengan benar kali ini,
my cutie Princess."

Segera kamu tutupi wajahmu yang merah padam seolah akan meledak itu.

Kamu mencuri pandang ke arah Woonhak yang sedang tertawa dengan temannya di depan sana.

Woonhak..

Dia tidak akan pernah tau kalau kamu terbangun saat dia mengatakan hal-hal penting itu.

"Y/n," Panggil Woonhak.

Kamu berjengit ditempat.

Lalu saat kamu menyadarinya, lelaki itu sudah berdiri di hadapanmu dengan sebungkus coklat green tea favoritemu di genggaman.

"Woon-"

"Whiteday nanti,"

Kamu mematung sempurna karena wajahnya berada di perpotongan lehermu. Ia berbisik pelan.

"Mau menginap di rumahku? Tidak ada siapapun selain aku hari itu. Hanya aku dan kamu."

Saat itu kamu tersadar.

Seandainya tanganmu tidak bergetar kaget setelah dicium olehnya, Woonhak tidak mungkin sadar.

"Mau ya, my cutie princess?"

... Haruskah kamu kabur saja?

"Mau mati ya?" Kamu memukul kepalanya dengan buku tulis lalu dia tertawa. Kabur? Hah! Ayo benarkan isi kepala bocah gila ini!

Kalian bertatapan. Wajah kalian sama-sama merah lalu kalian pun tertawa bersama.

"Y/n.. Aku jadi tidak sabaran kalau kamu imut begini.. " Cicitnya menatapmu penuh damba.

.. Kalau kamu gigit pipinya, dia marah tidak ya?

End of prolog.

🌼 🌼 🌼

Ada yang mau request?

BOY NEXT DOOR IMAGINE 🦜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang