BOY NEXT DOOR IMAGINE 🦜

[ That Guy : Prolog ]

Kamu bukan tipe orang yang mudah terganggu. Namun untuk beberapa alasan, kamu merasa tak nyaman dengan kehadiran lelaki itu.

Kim Woonhak.

Tubuhnya tinggi namun perawakannya kurus. Dia memiliki wajah manis cenderung cantik yang membuat banyak gadis seumuranmu iri. Wajah feminimnya tak menjadi permasalahan, jika saja dia tetap bersikap dan berperilaku sesuai kodratnya.

Iya, dia mendeklarasikan dirinya sebagai gadis.

Setiap sekolah pasti memiliki paling tidak satu siswa yang melenceng dari kodrat pemberian Tuhan. Dan Woonhak adalah salah satunya. Dia mengubah perilaku, suara juga cara bicaranya di publik, berbaur dengan sekumpulan gadis seolah mereka sama, tanpa malu menggoda lelaki di sekolah, hingga secara terang-terangan mengakui bahwa dia memiliki pacar sesama lelaki.

Aneh, orang-orang di sekitar bertindak seolah itu ada hal yang wajar dan lebih baik dibawa tertawa saja. Kamu tentu bertanya-tanya. Apa bagi mereka itu normal? Apakah memang kamu satu-satunya yang terlalu sensitif akan hal ini?

Jujur, ini bukan kali pertama kamu bertemu lelaki yang melenceng sepertinya. Hanya saja sesuatu tentang pemuda itu terasa janggal sampai mengusik benakmu.

"Ruang ganti terkunci?"

Baru saja hendak pergi, langkahmu malah harus dihentikan berkat informasi yang temanmu beri.

"Tidak. Lebih tepatnya sedang ada perbaikan di ruangan itu sekaligus pengecekan. Ingat 'kan ada desas-desus seorang siswa meletakkan kamera tersembunyi disana? Kabar itu sedang diselediki oleh pihak sekolah." Jelas Saerom yang tadi memberikan kabar.

Dia dan Nakyung tadinya pergi lebih dulu ke ruang ganti untuk menghemat waktu, namun malah berakhir kembali lagi ke kelas dan menyebarkan informasi yang cukup mengkhawatirkan ini.

".. Mengerikan ya?" Nakyung menggumam. "Bayangkan jika selama ini seseorang menonton kita berganti baju di sana. Bukan kah itu gila?"

Sontak kalian merinding.

"Itu tindak kriminal." Sahut Giselle. "Jika memang benar, semoga pelakunya cepat tertangkap."

"Si sialan itu harus di penjara." Imbuh Saerom.

Kalian mengangguk kompak.

Kemudian, hening untuk sesaat.

"Saerom, bisa tolong tutup pintunya?" Pinta gadis di ujung kelas. "Kami ingin mengganti baju."

Kamu yang mendengar itu sontak terkejut. Ini bukan kali pertama namun kamu masih tidak habis fikir dengan jalan fikiran mereka.

"Ah, seben-"

"Kalian mau berganti baju, dengan keberadaan Woonhak di tengah-tengah kalian??" Tanpa sadar kamu menyuarakannya.

Namun alih-alih menyesal, kamu malah menantikan jawaban sekumpulan gadis itu. Terlebih Wonhak kelihatan tidak terganggu dengan pertanyaan sensitifmu. Nampaknya dia sudah tau bahwa teman-teman perempuannya akan menertawaimu seperti ini.

"Memang kenapa?" Salah satu dari mereka, yang hanya mengenakan bra padahal pintu masih terbuka, dengan akrab dan tanpa beban mengunci leher Woonhak. "Dia 'kan salah satu dari kita juga. Kalau kamu terganggu, silahkan ganti baju di tempat lain." Lalu yang lain ikut menyorakimu.

Kamu lantas tersenyum.

"Karena aku tidak merasa bagian dari kalian, maka aku akan dengan senang hati mencari tempat lain." Jawabmu dingin. "Ayo kita pergi."

Dengan kikuk teman-temanmu mengikuti.

Suasana menjadi panas setelah kepergianmu dari kelas. Bagimu, ini bukan hal yang buruk karena kamu dan gadis itu memang sering kali berseteru. Kamu juga tidak merasa bersalah setelah menunjuk Woonhak dengan terang-terangan dalam masalah ini. Terlebih, sesuatu tentangnya terasa mencurigakan.

Dan firasatmu terbukti benar, karena Woonhak tidak bisa melepaskan pandangannya dari pintu yang menjadi akses kepergianmu sambil diam-diam menyeringai.

•

•

•

Karya ini hanyalah fiksi yang
tercipta dari imajinasi pribadi.

Penjiplakan dalam bentuk apapun dilarang karena ada hak cipta, juga artis yang bersangkutan tidak pernah bertindak buruk seperti dalam cerita.

Tolong jangan dianggap serius sebab
ini hanya murni hiburan semata.

🌼 🌼 🌼

[ Nice To Meet You : POV ]
[ Nice To Meet You : Epilog ]
[ Confession ▪ Taesan ]

Yang belum baca itu, di cek dulu yaaa

©🍏