HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!
TANDAI TYPO PRENN⚠️
••••
PART 03. MEET AGAIN2019...
"Merry Christmas!"
"Merry Christmas, everyone!"
"Buon Natale a tutti!"
Malam ini tanggal 24 Desember 2019, tepatnya pada malam natal semua orang terlihat ramai berjalan-jalan disekitaran tempat yang menjadi objek utama untuk merayakan malam natal. Jalanan, toko-toko, dan rumah setiap orang sudah dihiasi dengan ornamen khas perayaan natal yang sangat indah dan cantik-cantik. Tidak ketinggalan, beberapa orang juga memakai kostum khas seorang kakek tua gendut dan berjenggot yang selalu memberikan anak-anak hadiah pada malam natal, sosok yang menjadi ciri khas natal, yaitu Santa Claus. Musik dan lagu-lagu perayaan pun juga ikut meramaikan suasana malam ini.
Di antara banyaknya orang yang berlalu-lalang, ada seorang perempuan cantik berambut coklat yang tergerai indah, berkulit putih bersih, dan tubuh yang dibalut jaket tebal. Sejak satu jam lima belas menit yang lalu dia berdiri di depan Katedral Santa Maria Nascente yang sangat besar, yang oleh orang-orang Milan di sebut dengan nama Il Duomo. Salah satu gereja terbesar di dunia.
Tak jauh dari sana, ada sebuah pohon natal berukuran besar. Pohon yang selalu menjadi ikonik pada hari raya natal. Begitu cantik ketika di hias oleh lampu-lampu kerlap-kerlip dan terdapat hiasan bintang di puncaknya.
Tatapannya lurus pada langit malam yang malam ini terlihat lebih bercahaya daripada sebelumnya. Dia terus menunggu dengan sabar. Menunggu seseorang yang sudah berjanji akan segera datang menemuinya.
"SAIRA!!"
Pandangannya turun dan mencari sumber suara yang barusan memanggil namanya. Satu garis lurus darinya dengan jarak beberapa meter, kedua mata Saira menemukan seorang pemuda yang sepantaran dengannya. Sama halnya dengan Saira, pemuda itu juga mengenakan jaket tebal untuk menutupi tubuhnya dari hawa dingin.
Pemuda itu melambaikan tangan dengan senyum terukir manis di wajahnya. Saira pun ikut tersenyum dan balas melambaikan tangan. Pemuda itu kemudian berlari mendekat dan langsung memeluk Saira yang juga dibalas oleh perempuan itu.
"Kamu telat, Lucian."
"Maaf." Lucian melepaskan pelukannya. "Tadi di restoran benar-benar ramai pengunjung. Untung saja aku masih bisa pulang lebih cepat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Revenge!
Mystery / ThrillerTidak ada lagi tawa ceria dan wajah bersinar layaknya sang surya. Tidak ada lagi terdengar suara lembut dan manja yang selalu memanggilnya dengan sebutan "Kakak". Tidak lagi Lucian dengar bahkan melihat kebahagian dari kedua mata adik kesayangannya...