HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!
TANDAI TYPO PRENN⚠️
••••
PART 15. RENCANA YANG BERHASIL
Saira berdiri di depan cermin dan melihat kembali penampilannya. Akhirnya hari ini tiba juga. Dia bisa kembali bertemu dengan Lucian. Bagaimana pun dia harus terlihat cantik dan sempurna agar Lucian mau menerimanya sebagai dokter pribadi adiknya. Tidak, bagaimana pun Saira harus bisa menjadi dokter pribadi adik Lucian agar peluangnya untuk kembali mendekati Lucian bisa tercapai.
"Baiklah, Saira. Semangat!" Saira menyemangati dirinya sendiri kemudian tersenyum. Dia lalu mengambil tas dan keluar dari kamar. Saira juga mendapatkan pesan dari Dokter Li bahwa dia sudah ada di dekat apartemen tempat tinggal Saira.
Saira langsung bergegas keluar dari apartemen dan menunggu Dokter Li datang menjemputnya karena mereka sudah berjanji untuk datang bersama ke rumah Lucian. Jujur Saira merasa deg-degan karena hari ini adalah hari pertama dia ke rumah Lucian. Jadi sekarang Saira bisa tahu Lucian tinggal di mana.
Tak lama mobil Dokter Li berhenti di depan Saira. Wanita itu masuk ke dalam mobil dan duduk di bagian depan samping kemudi.
"Apa kau sudah menunggu lama?" tanya Dokter Li.
"Tidak terlalu lama, Dokter," Saira menjawab dengan ramah dan tersenyum.
"Baiklah, kita pergi sekarang. Tuan Lucian itu orang yang sangat sibuk jadi kita tidak boleh sampai terlambat." Dokter Li kembali menjalankan mobilnya pergi. Diperjalanan, Dokter Li terus mengingatkan beberapa hal mengenai Lucian dan dengan seksama tentu Saira mendengarkan dengan baik.
"Apa kau yakin nanti Tuan Lucian akan menerimamu sebagai dokter pribadi adiknya?"
"Saya tidak tahu, Dokter. Tapi saya akan berusaha agar Tuan Lucian percaya pada saya dan mau menerima saya sebagai dokter pribadi adiknya."
Dokter Li mengangguk-angguk. "Kau begitu ingin menjadi dokter pribadi Nona Carol. Apa sebenarnya alasanmu, Saira?"
"Bukankah saya sudah mengatakannya pada Dokter, kalau saya mengenal adik Tuan Lucian. Saya pernah merawatnya saat di Primrose House dan kami sudah akrab satu sama lain."
"Baiklah, aku mempercayakannya padamu. Aku merekomendasikanmu pada Tuan Lucian karena aku tahu kau mumpuni untuk tugas seperti ini."
Saira menundukkan kepalanya pada Dokter Li. "Terima kasih banyak sudah percaya pada saya, Dokter."
Kurang lebih sekitar 35 menit diperjalanan, Saira mulai melihat sebuah bangunan dari kejauhan, dan saat mulai mendekat Saira bisa melihat dengan jelas bangunan yang besar dan megahnya yang kelewatan serta dikelilingi pagar yang tinggi dan kokoh. Saira membatin bahwa ini bukanlah sekedar rumah melainkan sebuah mansion yang benar-benar sangat mewah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Revenge!
Mystery / ThrillerTidak ada lagi tawa ceria dan wajah bersinar layaknya sang surya. Tidak ada lagi terdengar suara lembut dan manja yang selalu memanggilnya dengan sebutan "Kakak". Tidak lagi Lucian dengar bahkan melihat kebahagian dari kedua mata adik kesayangannya...