HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!
TANDAI TYPO PRENN⚠️
••••
PART 07. OUT OF SYNC
"Apa? Pasien bernama Carol sudah di jemput sama walinya?" tanya Saira setelah mendengar perkataan dari Noah—temannya sekaligus Dokter Psikiater yang bekerja di PRIMROSE HOUSE.
Hari ini Saira berencana untuk bertemu dengan perempuan muda bernama Carol Bellvania yang mengidap PTSD yang di rawat di salah satu kamar rumah sakit jiwa ini untuk melihat keadaannya secara langsung. Saira khawatir karena beberapa hari yang lalu dia tidak sempat datang untuk berkunjung. Takutnya Carol nanti sedih dan melakukan hal ekstrem lagi pada dirinya sendiri.
"Kalau boleh tahu walinya siapa?" tanya Saira lagi.
Noah menyodorkan sebuah kartu nama di atas meja. "Kau akan terkejut setelah mengetahuinya."
Saira mengambil kartu nama tersebut dan membacanya. "Azacshen Van De Grayon? Dari Grayon Company?!" Kedua mata Saira langsung membulat sempurna membaca nama itu dan perusahaannya.
"Ekspresimu sama sepertiku saat pertama kali mengetahuinya," kata Noah bersandar di kursi kerjanya.
Saira tidak menyangka jika pemilik dari salah satu Perusahaan ternama di Italia ini menjadi wali Carol. "Apa kau yakin orang ini adalah walinya? Aku tidak pernah mendengar pemilik perusahaan Grayon mempunyai keluarga yang mengidap PTSD," kata Saira merasa ragu.
"Perawat bilang kalau dia mengaku bukan sebagai keluarga, tapi teman lama pasien. Dia baru kembali dari luar negeri dan mendengar kabar kalau Carol di rawat di sini."
"Lalu dia membawa Carol?"
Noah mengangguk. Saira bersandar di kursi dengan kedua tangan bersedekap dada. Dia masih merasa ada keraguan di hatinya tentang orang yang mengaku menjadi wali Carol itu. Kalau dia tahu keadaan Carol yang bisa melakukan hal ekstrem, kenapa orang itu bersikeras ingin tetap membawa Carol pergi dari sini? Padahal jika Carol mendapatkan perawatan di PRIMROSE HOUSE, Carol bisa di rawat lebih intensif dan keamanannya juga bisa terjamin.
"Aku masih ragu soal walinya itu," gumam Saira, "Aku khawatir jika nanti Carol tidak nyaman dan malah melukai dirinya lagi."
Noah melirik Saira. Kepala perempuan itu pasti lagi-lagi memikirkan hal-hal yang hanya membuat pusing. "Tidak usah memikirkan hal yang tidak perlu. Kau seharusnya merasa lega karena pasien yang kau bawa kesini sudah bertemu dengan orang yang mengenalnya dan berani untuk membawanya pulang. Carol pasti akan baik-baik saja. Kau juga pasti paham, pasien seperti Carol akan bisa lebih baik ketika mendapatkan perhatian dari orang yang dia kenal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Revenge!
Mystery / ThrillerTidak ada lagi tawa ceria dan wajah bersinar layaknya sang surya. Tidak ada lagi terdengar suara lembut dan manja yang selalu memanggilnya dengan sebutan "Kakak". Tidak lagi Lucian dengar bahkan melihat kebahagian dari kedua mata adik kesayangannya...