6. SUMPAH DENDAM BERDARAH

1.4K 164 10
                                    

HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TANDAI TYPO PRENN⚠️

••••

PART 06

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


PART 06. SUMPAH DENDAM BERDARAH

Langit sore dengan bias kekuningan terpancar dari sela pepohonan yang tampak berjajar rapi di sepanjang jalan yang di lalui sebuah mobil Rolls Royce Phantom Black dan empat buah mobil Marcedes Jeep G-Class yang mengikuti dibelakangnya. Sekitar 1 jam 6 menit dengan jarak tempuh kurang lebih 61,7 km dari kota Roma, kini kelima mobil khas para mafia itu sampai di Monteleone Sabino—sebuah komune (kotamadya) di Provinsi Rieti di wilayah Latium di Italia. Terletak sekitar 45 kilometer (28 mi) Timur Laut dan sekitar 20 kilometer (12 mi) Selatan Roma.

Wilayah tersebut terlihat tenang meskipun di kelilingi oleh pepohanan rimbun yang hijau. Tempat yang sangat pas untuk menyendiri dari kebisingan ibu kota. Kelima mobil itu berhenti di depan sebuah bangunan yang khas seperti abad pertengahan. Semua orang di dalam mobil Jeep keluar dan langsung berkumpul di dekat mobil Rolls Royce. Salah seorang bodyguard yang berpakaian serba hitam membukakan pintu di bagian belakang mobil. Big Bos keluar dari mobil, semua anak buahnya langsung menundukkan kepala kepada pemimpin mereka.

"Jadi di sini gadis kecil itu bersembunyi?" Big Bos melihat bangunan didepannya. "Kau tidak salah tempat, kan, Ace?"

Pria berpakaian serba hitam dan jubah hitam panjang serta memakai topi Fedora berwarna hitam yang serasi dengan pakaiannya itu melirik sang pemimpin. "Kalau saya berbohong, Bos bisa langsung menembak kepala saya."

Big Bos tiba-tiba tertawa dan menepuk pundak Ace—anggota Eksekutif Venom Mafia—salah satu orang kepercayaannya. "Aku tidak sebodoh itu untuk melepaskan anak buah yang berbakat dan sudah banyak memberikan kontribusi pada keberhasilan misi di Venom."

"Saya tidak akan berani berbohong pada Bos."

"Ya tentu saja, aku percaya." Big Bos menghela napas kemudian berjalan masuk ke dalam gedung di hadapan mereka. Ace masih berdiri ditempatnya sembari memperhatikan nama gedung itu yang tertera dengan sangat jelas. PRIMROSE HOUSE—sebuah rumah sakit jiwa yang ada di sini.

Ace menyusul Big Bos masuk. Big Bos tengah berbicara dengan seorang perawat di meja resepsionis. Sedikit susah meyakinkan perawat itu untuk memberikan izin pada Big Bos melihat salah satu pasien di sana—mengingat ada orang-orang dengan penampilan mencurigakan di sekitar Big Bos dan juga di luar rumah sakit.

"Kalian tunggu saja di luar, biar aku dan Ace yang masuk," perintah Big Bos langsung di turuti oleh anak buahnya yang ikut masuk. Mereka lalu keluar dari rumah sakit dan menunggu di luar.

Bloody Revenge!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang