HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!
TANDAI TYPO PRENN⚠️
••••
PART 08. WELCOME HOME, CAROL BELLVANIAFelix berlari keluar dari rumah besar Lucian ketika mendengar dari Butler bahwa Lucian sudah kembali. Felix menyipitkan mata melihat sebuah mobil hitam maskulin berhenti di depan halaman mansion Lucian.
Itu mobil Venom Mafia, batin Felix menyadari bahwa mobil yang mengantarkan Lucian pulang adalah mobil pribadi milik Big Bos, pemimpin Venom Mafia.
Felix mendekat dan langsung membuka pintu mobil di bagian belakang. "Tuan, syukurlah Anda sudah kembali dengan selamat."
Lucian keluar dari mobil. "Apa perintahku sudah kau lakukan?"
"Sudah, Tuan. Seperti yang Tuan katakan, saya sudah mengatur kamar untuk ditempati Nona Carol. Butler juga sudah menyuruh para pelayan untuk membersihkan kamar Nona Carol dan membuat kamar tersebut lebih aman dan nyaman untuk Nona. Semua benda yang berbahaya di kamar sudah dibereskan."
Lucian mengangguk puas dengan pekerjaan Felix yang dia perintahkan. "Bagus."
Lucian membungkukkan badan ke dalam mobil. Dengan hati-hati Lucian menggendong Carol yang masih tertidur. Sebelum berangkat dari mansion Big Bos, dia sudah memberikan obat tidur lagi pada Carol agar Carol tidak melakukan hal yang dapat membahayakan saat diperjalanan.
Efeknya lumayan kuat juga.
Mata Felix memperhatikan gadis muda dengan rambut dark brown panjang sepunggung dan kedua mata terpejam dalam gendongan Lucian. Kulit putihnya seolah bersinar ketika sinar mentari menyorotnya. Untuk sesaat, Felix terpaku pada wajah Carol yang cantik, dan di saat bersamaan juga terlihat polos dan lugu. Namun di balik itu semua, tubuh Carol terlihat kurus seperti kulit membungkus tulang.
Apa yang sudah Nona Carol lewati selama ini sampai dia jadi seperti ini?
"Aku akan membawa Carol masuk." Perkataan Lucian membuat Felix kembali tersadar dari perhatiannya pada sosok Carol. Lantas dia langsung mengalihkan pandangan pada Lucian.
"Baik, Tuan."
Lucian melangkahkan kakinya masuk ke mansion. Para pelayan dan Butler yang sudah berdiri di dekat pintu menyambut kepulangannya dan langsung menundukkan kepala. "Selamat datang kembali, Tuan."
"Tunjukkan kamar Carol."
"Baik, Tuan." Butler langsung memimpin jalan di ikuti oleh Lucian yang dengan entengnya menggendong Carol. Saking kurus adiknya, Lucian bahkan tidak merasa berat sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Revenge!
Mystery / ThrillerTidak ada lagi tawa ceria dan wajah bersinar layaknya sang surya. Tidak ada lagi terdengar suara lembut dan manja yang selalu memanggilnya dengan sebutan "Kakak". Tidak lagi Lucian dengar bahkan melihat kebahagian dari kedua mata adik kesayangannya...