14

44 5 1
                                    

"ZWEITSON BUKA PINTU NYA WOYY" Ucap fiki berteriak sambil menggedor pintu kamar zweitson

"BRISIK" Teriak zweitson saat membuka pintu yang membuat fiki beserta kedua temannya fajri dan raffa kaget.

"Kalian ngapain sih kesini ngak sekolah emang kalian" Tanya zweitson

"Lu kenapa kemarin sama pagi tadi nga sekolah" Tanya raffa balik

"Nemenin banghan. Kalian belum jawab pertanyaan aku tadi kenapa kalian ada di sini bukan di sekolah atau kalian bolos ya" Ucap zweitson

"Enak aja kita itu tadi di suruh pulang gara-gara si bastian sama anak buahnya dateng ke sekolah nyariin lu. tapi karna lu nya ngak ada jadinya mereka ngancurin beberapa fasilitas sekolah deh" Jawab fiki.

"Son kaki gua pegel nih berdiri mulu" Ucap fajri yang sedari tadi hanya diam.

"Oh iya lupa" Ucap zweitson membuka lebar pintu lalu menggeser tubuh nya agar mereka bisa masuk.

"Trus mulai sekolah nya kapan" Tanya zweitson.

"Lusa kalo ngak salah" Jawab fajri

"ZWEI"

Secara tiba-tiba sandy, gilang dan ricky datang dengan mendobrak pintu.

"Kalian ngak papa" Tanya Ricky dengan wajahnya yang terlihat begitu khawatir. Mereka ber empat kompak menggeleng-gelengkan kepala.

"Banglang penjagaan di luar amankan, banghan mommy sama daddy juga udah sampai dirumah kan" Tanya Ricky

"Udah ko. Semuanya aman" Jawab gilang

"Kalian kenapa" Tanya fiki bingung

"Kalian ber empat ikut abang sekarang" Ucap Ricky keluar dari kamar zweitson dan diikuti oleh semuanya.

"Bang kita ngapain ke ruang bawah tanah" Tanya zweitson

"Nanti abang jelasin sekarang kalian ikut abang dulu" Ucap Ricky sambil mempercepat laju jalan nya.

Sesampainya mereka semua di ruang bawah tanah Ricky langsung mengunci pintunya. Dan disana sudah ada farhan mommy daddy dan beberapa penjaga.

Baru saja mereka duduk suara tembakan sudah terdengar di seluruh rumah. Untung nya jika ingin pergi ke ruang bawah tanah harus melewati sebuah kamar kosong yang sudah di kunci oleh sandy.

Tak sampai di situ untuk ke ruang bawah tanah harus memasukkan kata sandy pada pintu besi lalu harus menuruni tangga sampai menemukan pintu baru sampai.

"Abang" Zweitson langsung memeluk sandy sambil menangis.

"Tenang yah di sini aman ko" Ucap sandy berusaha menenangkan.

"Bang ini bastian yah" Tanya fajri

"Iya. Kalian malem ini nginep aja yah. Kalian kesana aja kalo mau tidur Itu ada ruangan kalian masuk aja di situ ada banyak kamar kalian pilih aja" Ucap faham.

"Zwei sini sama daddy" Ucap daddy

Sang daddy mencoba untuk menenangkan zweitson dengan membawa zweitson ke salah satu kamar.

"Daddy" Panggil zweitson dengan keadaan yang masih menangis.

"Iya kenapa sayang" Tanya daddy sambil mengelus punggung bergetar zweitson.

"Kenapa ka bastian selalu ganggu aku"

"Zwei tenang aja daddy udah punya rencana biar di ngak ganggu kamu lagi dan kita bakal pindah secepatnya" Ucap daddy

"Kemana" Tanya zweitson

"Ngak jauh ko dari sini. Kita pindah nya di sebelah rumah fajri aja biar kamu kalo di tinggal sendiri di rumah daddy ngak perlu khawatir lagi" Ucap daddy.

Karna kamar itu kedap suara akhirnya zweitson mulai tenang dan tertidur di pelukan daddy nya.

"Zwei nya mana dad" Tanya Ricky

"Udah tidur. Gimana di luar bastian masih ada? " Tanya daddy

"Masih dad tapi kaya nya dia udah mau pergi tapi kita harus tetap di sini dulu Jaga-jaga kalo dia balik lagi" Ucap farhan.

"Barang-barang udah di kirim semua" Tanya daddy lagi.

"Udah. tinggal baju aja lagi di siapin sama para maid" Jawab mommy.

Zweii Cute [UN1TY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang