Enjoy reading guys😻✨✨✨✨
"Kamu telat lima menit." Ucap Pak putra dengan gaya bossy.
Sesuai dengan janji,kini aku sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan,pak Putra memintaku untuk menemuinya di kafe yang berada di mall.
"Maaf pak,tadi ada sedikit masalah di jalan." Ucapku tak enak,pasalnya tadi waktu mau berangkat,mendadak ban belakang motorku bocor,yang membuatku harus menelpon tukang bengkel langganan,biar di derek.Dan terpaksalah aku naik mamang ojol.
Pak putra mengangguk."Mau pesan apa?"tawarnya.
"Jus jambu aja." Ucapku berniat menyindir.
Pak putra tertawa."kamu masih ngidam jus jambu?"
Aku terdiam sejenak.Satu kata,ganteng.
"Saya emang ganteng,gak usah diliatin segitunya." Ucapnya narsis.
Aku berdehem."Bapak mau cari hadiah apa? "Tanyaku mengalihkan pembicaraan.
"Menurut kamu?" Tanya pak putra dengan nada yang terdengar menyebalkan di telingaku.
"Menurut bapak?" Balasku meniru perkataan Pak putra.
Pak putra terlihat kesal."Sahabat saya perempuan,sukanya warna pink."
"Lebih spesifik dong pak,sukanya barang apa lebih ke fasion?" Ucapku pusing disuruh maen tebak tebakan.
"Fasion."
Aku mencoba berpikir hadiah apa yang cocok."gimana kalau sepatu?"usulku.
"Oke."
Bisa dihitung jari aku datang ke mall seperti ini,kalau bukan ajakan dari Salma ralat paksaan,mana mau aku ke tempat ramai ramai gini,terlalu melelahkan melihat banyak orang untuk aku yang baterai sosialnya cepet habis.
Aku berjalan di samping Pak Putra,banyak orang terutama perempuan yang melirik ke arahnya,emang sih kalau di lihat lihat Pak putra memakai pakaian santai kayak gini gantengnya meningkat,lebih keren,sayangnya nyebelin.
Sekarang aku sudah berada di toko sepatu yang mempunyai merk lumayan terkenal.
"Bisa saya bantu,mas,mbak?" Ucap pelayan ramah.
"Saya mencari sepatu untuk perempuan." Ucap pak putra sok cool.
"Untuk pacarnya,mas?"
Pelayan itu mengira aku pacarnya pak putra."Eh,bukan buat saya mbak,saya cuman nganter."ucapku dengan cepat.
Aku mulai melihat lihat sepatu mana yang cocok untuk sahabatnya Pak Putra.
"Yang ini bagus pak,gimana?" Tanyaku sambil menunjuk sepatu sport berwarna pink.
"Bukan sepatu sport yang saya cari,tapi yang tinggi."
Aku terdiam sejenak memikirkan sepatu apa yang tinggi,masa sepatu gunung?Dan ya sepatu hills.
"Hills maksud bapak?"
Pak putra mengedikkan bahu,"Mungkin,saya kurang tahu."
Berpindah tempat ke bagian sebelah,dengan Pak Putra mengekori ku seperti sepasang kekasih,kekasih bayangan.
"Kalau yang ini gimana?" Tunjuk pak Putra ke arah hills yang berwarna pink itu,iya sih pink tapi pink ngejreng,rada norak,kayak yang di pake biduan.
Aku tertawa ngakak."terlalu gonjreng pak warnanya,kayak mau ngedangdut."
Pak putra melirikku sinis."Yang penting warna pink."
Dengan sisa tawaku yang belum reda."Iya bapak gak salah,saya yang salah."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Partner is my enemy [HIATUS]
Ficción GeneralYang kepo ceritanya langsung baca aja yuk