4

216 185 261
                                    

Happy reading guys😻

✨✨✨✨

"Tunggu,kamu ikut ke ruangan saya."

Apa lagi ini?kenapa orang nya harus muncul segala?kabur boleh gak sih?gerah nih badan pengen cepet cepet mandi habis itu bocan.

"Balikin uangnya bu,biar saya yang ngasih." Mintaku kepada recepsionis,saat aku membalikkan badan,pak putra sudah tidak ada.Bagus, bukannya ditungguin,malah ditinggal.

Tok tok tok

"Siapa?"

Kan kan emang nyebelin orangnya."mau bayar utang,"teriakku pada orang dibalik pintu yang masih tertutup.

"Masuk."

"Assalamualaikum,pak."

"Duduk."ucap pak putra yang sibuk dengan leptopnya.

Aku masih berdiri di depan pintu."Dosa loh pak gak ucap salam."sindirku.

Pak putra menatapku."kata siapa?saya jawab kok,dalam hati."

Aku tersenyum kecut.

Aku masuk ke dalam ruangan dan duduk di sofa berwarna coklat itu.Lumayan ngadem cuy ruangan nya ber Ac,bukan AG alias angin gelebuk.

"Tolong tunggu sebentar ya,kerjaan saya masih numpuk." Ucap pak putra sambil membenarkan kaca matanya yang terlihat merosot.

"Jangan lama pak,saya juga sibuk.Gak di kasih minum ini pak?saya tamu loh."

"Mau minum apa?" Tanya pak putra mengalihkan pandangannya kearahku.

"Jus jambu." Jawabku cepat.

"Emang disini tukang jus?" Sindirnya.

Lah,tadi nawarin."trus adanya apa,pak?"suaraku di halus haluskan,najis jijik.

"Air putih." Jawab Pak Putra dengan wajah yang jengkelin.

Aku memejamkan mataku,mencoba sabar, takut khodamnya keluar."wah boleh tuh,yang ada manis manisnya ya pak."

Setelah menelfon,datanglah minuman itu diantarkan oleh asistennya pak putra,tapi tunggu?weh kok pak putra minumnya jus jambu? Dan aku hanya di berikan air mineral lee minho.

Kalau tidak ingat menghina dan menggunjing itu sarang dosa.

Sudah lima belas menit berlalu,tapi belum ada tanda tanda pak putra selesai ngerjain kerjaannya.Bosan parah,mana hp habis batre,gak ada yang bisa aku lakukan selain nga ngong nga ngong kaya orang bego.

"Masih lama gak sih pak?" Tanyaku kesal.

Pak putra menatapku sekilas."sebentar lagi,itu ada cemilan,kalau mau makan saja."

Dari tadi kek nawarinnya,pasalnya dari tadi aku sudah tergiur oleh coklat coklat yang ada di depanku ini,karena sekarang sudah dipersilahkan tentunya mari kita coba.

"Wah rasanya enak sekali." Gumamku menirukan sisca khol.

Aku mencoba satu persatu coklat dan cemilan itu dengan senang hati.Bosan sih tapi kalau ada makanan its oke wae mas.Terlihat Pak Putra yang begitu fokus dengan pekerjaannya,sesekali dia menghela nafas atau geleng geleng kepala, migren pak?

"Saya mau pulang pak,udah sore nih,saya taro aja ya uangnya di meja?" Perkara bayar utang yang simpel menjadi ruwet.

"Saya sudah selesai,bentar." Ucap pak putra sambil merapihkan meja kerjanya.

"Dari tadi bentar bentar taunya setengah jam."dengus ku saat pak putra berpindah duduk di depanku.

"Ini pak,uangnya.Seratus ribu,saya lebihin,kurang baik apa coba saya pak?" Ucapku Percaya diri sambil memberikan uang itu pada pak Putra.

Pak putra menaikan sebelah alisnya."hm lebihnya ya?cuman lima ribu."

"Udah sih pak ambil aja,lumayan goceng buat beli cilok.Nih ambil buruan." Ucapku memaksa."ya udah kalau gak mau saya kantongin lagi ini."

Pak putra berdehem."Saya gak butuh uangnya,saya butuh kamu." Ucapnya santai.

Aku melongo,rada ambigu."hah?astagfirullah bapak!gak nyangka saya." Ucapku sedikit syok.Aku menatap Pak Putra tajam,setajam silet.

Pak Putra yang merasa kalau aku salah paham pun membenarkan."Saya butuh kamu buat minta tolong,bukan yang lain!masih bocil otaknya mesum." Balas pak putra misuh misuh

Aku menatap Pak putra sinis."bapak kalau ngomong gak pake bismillah,lagian perkataan bapak itu ambigu tau."

"Saya minta tolong kamu untuk mencarikan hadiah buat sahabat saya."

Aku menatap pak putra heran."kok saya?sama temen bapak dong,bahkan kita aja gak kenal."

Pak putra tampak menghela nafas."Ini urgent,teman teman saya pada sibuk,saya juga hampir lupa kalau hari ini sahabat saya ulang tahun.Kebetulan ada kamu jadi saya minta tolong sekalian."

Aku ngangguk ngangguk paham."bukannya nolak nih pak,tapi hari ini saya capek banget pak ini mah asli."tolakku halus,padahal aku masih ingat kejadian mie samyang yang membuatku masih kesal sampai sekarang.

"Nanti saya kasih imbalannya deh,gimana?" Tawar Pak putra.

"Apa?" Tanyaku penasaran.

Pak Putra menunjuk coklat dan cemilan yang ada dimeja,"nanti saya kasih yang tadi kamu makan."

"Bayarannya terlalu murah." Ucapku sambil mengibaskan tangan.

Pak putra bersedekap."katanya murah tapi habis setengah toples."pak putra menyindirku.

Aku sedikit malu,emang kalau ngemil gak kerasa tau tau abis."saya tetep nolak." Jawabku tegas.Harus jual mahal dulu.Kaya emak emak kalau nawar harga mati matian.Gaboleh setengah hati.

Pak putra menatapku serius."terserah kamu mau apa,deal?" Tawar sekian kali sambil mengulurkan tangan.

Boleh juga tuh sekalian porotin hartanya,bisikan bisikan syaiton.

Aku tersenyum senang."deal."menjabat uluran pak Putra."tapi coklatnya jangan lupa ya pak,enak, hhe."

Akhirnya setelah tawar menawar deal juga.Serasa di pasar.

Aku memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dan membersihkan tubuhku,yakali ke mall dandanan kaya gembel gini.Sebenarnya Pak putra memintaku untuk tidak pulang dahulu karena waktu yang mepet,tapi aku maksa untuk pulang dan terjadilah perdebatan perdebatan kecil.

"Mau beli kadonya dimana,pak?"

"Di mall saja,"

"Ya udah saya pulang dulu,nanti ketemuan disana."

"Langsung saja,saya gak punya waktu." Sergah pak putra.

"Bapak gak lihat baju saya kotor,rambut saya lepek,ntar dikira satpam saya gembel masuk mall."

Pak putra melemparkan jaket ke arahku,untung aku sigap kalau tidak sudah terkena wajahku yang paripurna ini."tuh pake jaket saya,sekalian pake kupluknya."

Aku menatap pak putra dengan tatapan sinis."lembut dikit bisa gak sih?" Marahku.

Aku menuruti perintah Pak putra memakai jaket."ayo pak,berangkat."

"Kamu pake itu mirip badut,balik dulu sana,mandi biar wangi." Celetuknya yang membuatku ingin najong si putra ke rawa rawa.

kesal,tanganku sudah bergerak meninju ninju angin untuk melampiaskan emosiku ini.Tekanan darahku bisa naik kalau gini."Kita berdua punya kesamaan pak."

"Apa tuh? "

"Sama sama badut."


Jangan lupa apa guys?likes and komen.

See ya✨


My Partner is my enemy [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang