Happy reading guys...✨✨✨✨
Ranendra.firman mulai mengikuti anda
Assalamualaikum maaf,boleh minta foto yang tadi?
Seketika mata Zahra terbuka sempurna,sampe mau keluar tuh mata saking bolototnya."Gak salah? Bagas? What? " Teriaknya tertahan saking terkejoet nya.
Waalaikumsalam,bentar ya Gas.
Zahra send to picture
Thanks ya, kok belum tidur, Zar?
Ini mau tidur hhe
Good night :)
"Tarik nafas Zahra,baru di kasih emot aja udah sesek apa lagi di kasih emot love bisa pingsan." Ucap Zahra yang sedikit lebay.
Dan apa yang di lakukan Zahra bukannya tidur kembali malah jumpalitan di atas kasur, guling gulingan sampe hampir jatoh.
"Aduh." Dan benar saja Zahra mengaduh karena terjatuh dari ranjang yang lumayan tinggi,sedikit sakit tapi tak apa karena Zahra lagi bahagia jadi tidak terasa.
"ZAHRA CEPET BANGUN SALMA SUDAH NUNGGUIN KAMU DARI TADI!"Teriakan yang mengalun merdu itu merusak suasana tidur Zahra,padahal kan dia sudah lulus ingin menikmati libur panjangnya dengan bermesraan dengan guling dan bantal.
"Naon sih isuk keneh geus nyamper sagala." Zahra melihat jam dan baru saja setengah enam pagi hey.Perasaan kemarin janji jam tujuh kok malah rubah.
Aku menuruni tangga dengan wajah yang masih kucel habis bangun tidur sudah seperti gembel,dan benar saja si kampret Salma sudah duduk manis di meja makan sambil makan gorengan dan susu yang sudah ibu siapkan.
"Diliat-liat enak nih yang lagi sarapan." Sindirku.
Salma menyodorkan gorengan yang tinggal setengah kepadaku,
bekas gigitan dia pula."laper Ra,gak dikasih makan dari kemaren.Ayok buruan ganti baju gak usah mandi nanti juga mandi lagi,cepetan gak pake lama."titah Rahma yang membuat Zahra kesal bukan main.Aku meminum sedikit susu yang ada di meja."kan kamu janji jam tujuh Ma, ini jam enam juga belum."balasku mencoba sabar.
"Ya udah sih emang salah gitu? Buruan elah tinggalin nih." Salma rada nyolot.
Lah?yang ngajak siapa yang nentuin jam siapa yang disalahin Zahra.Ampun deh untung cuman satu kalau lebih udah tipes.
Kemarin Salma mengajak ku untuk joging Ceritanya olahraga padahal lari cuma tiga puteran selebihnya kulineran,jajan.Bukannya nurunin berat badan malah nambah tuh lemak.
Aku mengenakan baju pendek yang di tutupi cardigan dan training panjang sedangkan Salma memakai kaos pendek dan training panjang,tidak lupa memakai topi.
Saat sampai di tempat,kami disambut oleh para pedagang yang terlihat menggiurkan lidah,apa lagi Salma yang sudah ngelist apa saja yang mau dibeli.
Salma menunjuk nunjuk satu satu tukang dagang."Kalau gini kan jadi betah larinya."
Baru satu putaran kaki ku sudah kesemutan,padahal biasanya sampe tiga keliling pun biasa saja,mungkin kurang pemanasan.
Aku menepi ke sisi lapangan."Sal istirahat dulu deh,cape nih."ucapku sambil minum air mineral.
"Halah lemah,baru juga seputaran kaya aku dong semangat empat lima." Salma duduk selonjoran sambil ngos ngosan.
Aku mendelik."Iyain umur gak ada yang tau."Salma langsung menatapku horor.
"Sal tau gak?"
"Engga." Ucapnya sambil memainkan ponsel.
"Ish,dengerin dulu tuh hp simpen dulu gak sopan tau." Ucapku sedikit kesal.
Salma memasukan ponselnya ke dalam saku."Ada apakah Zahraku tersayang? Mau gosip ya? Siapa nih?"
Balas Salma semangat.Kalau soal pergosipan aja nomer satu.Aku diam,bingung mau mulai dari mana."kemarin Bagas dm aku,ma."
Tiba-tiba Salma memelukku heboh."Selamat ya!gak nyangka temen aing garcep juga,pake pelet apa? Bagi atuh."
Kan kalau udah kumat susah sembuhnya.
Aku menatap salma datar."gak jadi ah males."
"Iih apa dong,buruan kepo akut nih."
Ucap dia penasaran.Dan aku pun menceritakan mulai Bagas dm aku sampai jatoh dari kasur pun aku ceritakan,tidak ada yang aku tutupi.
Salma tertawa ngakak setelah mendengar ceritaku,Salma kalau ketawa hobi geplak orang."cie ada yang kasmaran nih uhuy."
"Tapi Ra gini." Suara dan mimik Salma langsung berubah serius."Sebagai sahabat yang baik dan imut ini mau ngingetin,Si Bagas emang orangnya frendly banget jadi maneh jangan baper,nanti jadi patah hati.Sebelum rasa kagum itu berubah jadi cinta mending stop sampe disitu,entar gamon kan repot urusannya.
Salma teguh mode on.Aku ngangguk ngangguk mendengar petuah suhu Salma.
"Tapi kalau dipikir pikir kenapa gak dari dulu aja maneh deketnya,bukan pas udah lulus baru di notice sama doi."
"Ya ndak tahu kok tanya saya?"
Salma menghela napas."makannya gaul dikit kek jangan ngedekem di kamar kaya mau nikahan aja." Mode nyinyir on.
"Tapi gak papa seengganya dia tahu kalau kamu hidup."
"Iya sepuh." Jawabku iya iya bisa panas nih kuping dengerin petuah ustadzah Salma.
Maaf ya guys kalau ceritanya kurang menarik dan konflik yang belum kelihatan aku sangat berterima kasih kalau kalian membaca ceritaku tanpa membandingkan karyaku dengan yang lain.
Dan jangan lupa apa? Komen and likes
See you✨
KAMU SEDANG MEMBACA
My Partner is my enemy [HIATUS]
Fiksi UmumYang kepo ceritanya langsung baca aja yuk