10

122 91 121
                                    


Ketemu lagi nih kita...
Jangan bosen bosen ya bacanya hihihi

Happy Reading😻

✨✨✨✨

Walaupun hari biasa,suasana Cafe lumayan cukup ramai didatangi pelanggan.Melelahkan sebenarnya,harus berinteraksi dengan banyak orang,membuat energiku otomatis terserap.

Membayangkan bagaimana jika hari weekend,mungkin ramai melebihi sekarang,bisa bisa pinggangku encok karena harus turun naik tangga.

"Zahra anak bawang,kesini bentar,dong."Ucap Reval,cowok rada kemayu berkulit putih dengan rambut poni belah dua seperti hordeng warteg.Bisa dibilang seniorku,Reval lebih tua dua tahun dariku.

Aku yang sedang memegang nampan berisi makanan dan minuman pesanan pelanggan berjalan ke arah Reval."Bentar ya kak-eh Val,aku mau nganterin ini dulu." Jawabku meralat sebutan kak kepada Reval,karena menolak dipanggil kakak,katanya biar  lebih akrab.

Reval mengambil nampan itu dari tanganku."Nih!tolong anterin ini ke si bos."Reval memberikan secangkir kopi.

"Sama kamu aja,Val.Aku gak tau ruangannya di sebelah mana."Bohong,padahal aku malas berhadapan dengan Pak Putra,setiap ketemu pasti bikin darting kambuh.

Reval melotot."Heh,berani ya ngelawan senior?! Mau dikutuk jadi mimi peri?gak ada alasan,sana gih,nanti gue kasih permen deh."Ucapnya sampil mengedipkan sebelah mata.

Bukannya kesemsem,aku malah bergedik melihat tingkah laku Reval.Kalau orang lain mungkin sudah klepek klepek,tapi kalau udah ngobrol,kelihatan tuh rada melehoy.

Aku mendengus."Dikira bocil SD,dikasih permen gopean."

Karena ruangan bos ada di paling ujung,Aku melewati VVIP Room,ruangan khusus yang Cafe ini miliki,tidak sembarang orang yang bisa masuk.Hanya tamu Special yang mendapat akses masuk.Harus ada orang dalam.

Aku mengetuk pintu,namun tidak ada sahutan.Mencoba membuka pintu dan ternyata tidak terkunci.Melihat ke arah dalam namun sepi,tidak ada orang.

"Ekhem,"

"Anjir."

Suara deheman yang membuatku terlonjak kaget.Untung saja kopi yang dipegang tidak tumpah,bisa panjang urusan kalau sampai terjadi.Mana masih anak baru.

"Di sana."Pria imut bermata sipit  itu menunjuk pintu VVIP Room.

"Hah?"beo ku tidak mengerti.

"Putra."

Singkat,padat,tidak jelas.

" Eh,iya makasih kak."

Saat pintu dibuka,ruangan itu terlihat lumayan luas,dengan sofa panjang berwarna hitam dan ada karpet bulu ditengah warna hitam juga.Di sebelah kanan sofa terdapat kulkas berukuran sedang dan di bagian depan terdapat tv.

Aku melihat ada sekitar tiga orang cowok,termasuk Pak Putra salah satunya.Dan seorang perempuan.

"Ini pak,kopinya." Ucapku sambil menyimpan kopi di atas meja.

My Partner is my enemy [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang