6. Ingin Berubah

4.5K 361 4
                                    

Author pov

.
.
.
.
.

Dan yang kita tahu Kezie tidak berangkat sekolah, karna ingin periksa apakah benar penyakit jantungnya kambuh.

Jam 08.30 Kezie berangkat bersama pak supir.

Terlihat tulisan Rumah Sakit Mitra Jaya, pak supir berhenti dan membuka pintu mobil untuk Kezie.

"Makasih pak" Kezie turun dari mobil.

"Sama sama Non" Pak supir membungkuk

"Bapak tunggu disini aja ya"

"Baik Non"

Kezie melangkah masuk kedalam Rumah Sakit tersebut.

.
.
.
.
.
.

"Jadi dok gimana hasilnya? " Kezie agak sedikit panik.

"Em saya panggil Kezie aja gapapa"

"Iya dok gapapa" Kezie mengangguk senyum

"Baik Kezie sudah saya cek seluruh tubuh Kezie, dan tidak ada penyakit dalam atau kerusakan tubuh lainnya, semuanya sehat" Dokter tersenyum sambil memperbaiki stethoscope nya.

" Tapi dok kenapa seharian kemarin jantung saya berdetak kencang, nafas saya juga nggak terkontrol, bener bener sakit bagian sini" Kezie menekan dada kirinya.

"Em... Kambuhnya ketika berlari atau... "

"Ketika saya dekat dengan teman saya dok" Kezie memotong pertanyaan bu dokter.

"Nah kalo gitu ceritanya berarti Kezie sedang menyukai teman Kezie" Bu dokter terkekeh.

"Ha nggak mungkin dok, nggak nggak, nggak mungkin" Kezie menggeleng keras, melambaikan tangannya dengan kuat juga.

"Loh nyatanya nggak ada yang sakit, itu namanya jatuh cinta bukan jatuh sakit" Dokter tertawa dan mengacak rambut Kezie karna gemes.

"Dokter ihh bisa aja" Kezie blushing dan merapikan rambutnya.

"Ya udah sekarang saya yang akan bantu Kezie dekat dengan doi Kezie, gimana? " Dokter tersenyum lembut karna melihat Kezie seperti melihat almarhum anaknya yang meninggal 2 tahun lalu ketika duduk dikelas 3 SMP.

"Dokter iiih" Kezie benar benar malu dan menutup kepalanya, tetap terlihat telinganya merah.

"Hahaha iya iya maaf maaf,
Jadi siapa yang Kezie sukai boleh saya tau, maaf kalau saya terlalu ikut campur karna melihat Kezie saya teringat almarhum anak saya" Dokter tertawa sejenak kemudian terdiam melihat arah jendela.

Kezie yang melihat Bu dokter terdiam terasa iba.

"Em.... Itu dok ketika saya dekat dengan cewek yang slalu bully saya"

"Eh? Kok bisa" Bu dokter terkejut dan agak melebarkan matanya.

"Saya juga nggak tau dok" Kezie menggeleng pelan.

"Hm.. Kalo gitu Kezie harus menjadi lebih kuat supaya Kezie bisa menghentikan pembulian dan mulai mendekatinya"

"Bu dokter nggak kaget saya begini karna cewek"

"Enggak sayang, kalo memang suka kejar dan lindungi dia" Bu dokter mengusap pelan kepala Kezie.

" Oke dok,, maksih ya dok atas waktu dan saran dokter, kalo gitu saya mau pamit pulang ya" Kezie tersenyum.

"Iyaa sama sama ntar kalo ada apa apa Kezie mampir kesini aja ya"

"Oke bu dokter cantik juga baik hati" Kezie mengacungkan jempolnya.

Please Be Mine! (Gxg)  (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang