"Bang!"
"Oit."
Sean menghampiri Albara yang asik memakan es krim di pinggir jalan. Siapa sangka orang sedingin Albara suka makan jajanan di pinggir jalan menuju taman kota sendirian, tapi Sean tahu kelakuan laki-laki Park itu, jadi ia dengan mudah mencarinya dimana pada jam berapa.
"Sendirian mulu, jomblo."
"Ngeledek lo."
"Mau gak?"tanya Albara memberikan Sean sebungkus cilor yang ada di sebelahnya.
Sean menerima bungkus itu "Makasih."
"Mau cerita, gue masih backstreet sama cewek gue."ucap Sean setelah mengunyah habis cilor di mulutnya. Membuka obrolan mereka.
"Lo punya cewek?—oh iya lupa, Rena udah bilang sama gue."
Sean terkekeh, ia yakin kalau Renata atau Daniel pasti akan membicarakan ini di circle pertemanan mereka.
"Bentar lagi PAT, jangan pacaran mulu, belajar."ucap Albara.
Sean terkekeh, walaupun Albara sama badungnya dengan dirinya, tapi Albara itu pintar, beda dengan dirinya yang harus dipaksakan belajar dulu agar mampu.
"Gue pengen liburan ke rumah nenek lo, boleh gak bang?"tanya Sean.
"Hm?"
"Sama cewek gue,"
Albara menatap Sean, menunggu laki-laki yang lebih muda melanjutkan perkataannya.
"Cewek gue suka ngeliat bintang, sayangnya disini bintangnya jarang keliatan. Gue inget kalau di rumah nenek lo bintangnya keliatan banyak."ucap Sean.
Rumah Nenek Albara ada di desa, itu memungkinkan langit akan menampakkan banyak bintang karena minimnya polusi udara. Sean pernah beberapa kali kesana bersama keluarganya maupun ikut menginap dengan Albara.
Albara mengangguk mengerti "Nanti lo bilang sama bang Wisnu aja, biar gue yang bilang sama nenek kalau lo beneran mau kesana."ucapnya.
"Thanks bang Al."ucap Sean.
"Anytime."
.....
Malam ini Jessika merenung, ya hal yang wajar baginya, tapi yang tidak biasa adalah apa yang ia renungkan, bahkan senyumnya tidak pudar sedari tadi.
Gadis itu suka disaat Sean memeluknya, kadang ia merasa terharu karena itu. Jessika sudah tidak pernah lagi merasakan pelukan dan Sean yang pertama kali memberikannya. Ada perasaan bahagia membuncah saat mereka berpelukan, mempengaruhi pikiran dan raga Jessika untuk bertingkah imut di hadapan si laki-laki.
"Ternyata seru juga pacaran sama Sean,"gumamnya dengan senyum yang tak bisa ia tahan.
ting tong!
Jessika yang sedang duduk di sofa ruang tamu segera ke pintu depan untuk membukanya.
"Biasanya nyelonong masuk."ujarnya setelah membuka pintu dan menampakkan presensi kekasihnya.
"Ngecek aja, ada lo apa ngga."
Mereka berdua masuk ke dalam apartemen. Kalau kata Sean, ini adalah markas keduanya. Markasnya untuk berpacaran. Hmmm.
"Bawa apa?"
"Ada deh. Babe bawa selimut dua ke balkon, tolong."ucap Sean.
"Hah? ngapain?"
"Nurut dulu."
Jessika mencibir lalu pergi ke kamar dengan gerutuan kecil keluar dari mulutnya.
"Ih apaan tuh?"tanya Jessika saat datang ke balkon dengan membawa dua selimut tebalnya seperti yang Sean minta.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEANDRA (About Loneliness and Happiness)
FanfictionIni yang kata Renata backstreetnya gak oke banget Cerita cinta anak pertama yang diasingkan oleh keluarganya dan anak bungsu yang merasa asing dengan keluarganya. Seandra tidak tahu jika keputusannya untuk menjalin hubungan dengan teman sebangkunya...