Episode 10 Api Cemburu

252 3 0
                                    

"Menakjubkan, kalian berdua memang hebat. Lihatlah kontol ku sudah bisa ereksi dengan sempurna sekarang. Aku sembuh, aku sembuh hahaha". Kak Bima yang sudah tersadar dari lemasnya beranjak berdiri dengan perasaan riang karena apa yang dia inginkan akhirnya terwujud. Aku yang masih memperhatikan layar monitor tidak terlalu peduli dengan reaksi kak Bima. Aku hanya bisa termenung dengan perasaan sedih dan kecewa. Kulihat Rey memperhatikan layar monitor sama sepertiku, aku sangat tahu apa yang sedang dirasakannya saat ini, dia pasti merasakan kesedihan dan kekecewaan layaknya diriku.

"Adit, kita gagal".

"Iya, kita gagal Rey. Sepertinya kita tidak akan bisa keluar dari tempat ini".

Aku sedih, namun kak Bima bahagia. Sungguh ironi, fikirku.

Kini kak Bima yang kegirangan dan masih dalam keadaan telanjang meraih celana robeknya dan merogoh saku celananya. Ia mengambil sesuatu seperti ID Card, setelah itu dia melangkah ke arah pintu keluar hendak membuka pintu. Kak Bima melakukan tapping kartu dan seketika itu juga pintu terbuka.

Akan tetapi di balik pintu sudah menunggu Kenan dengan dua orang petugas di belakangnya. "Cih, enyahlah, dasar menjijikan". Dia mencaci kak Bima yang ada di hadapannya. Kak Bima terkejut dengan kehadiran Kenan, membuatnya segera menyingkir memberikan jalan. Aku dan Rey melihat kejadian itu tertegun tak bersuara, kami merasa ketakutan melihat Kenan. Kami berdua sangat yakin Kenan pasti akan melakukan sesuatu yang buruk terhadap kami.

Kenan melangkah masuk bersama dua orang petugas di belakangnya, kedua petugas bertepuk tangan dan Kenan mengatakan sesuatu.

"Selamat bocah-bocah, kalian berhasil, kalian memang luar biasa".

Tunggu dulu, apa yang berhasil? Bukankah kami gagal? Aku dan Rey keheranan dengan apa yang Kenan katakan.

Tak lama kemudian, Kenan menyibakkan selembar kain yang menutupi selangkangannya dan memperlihatkan kontol yang menegang ereksi sempurna kepada kami.

Astaga, aku dan Rey terbelalak melihatnya.

"Apa maksudnya ini, kau menipu kami? Bukankah di layar monitor kontol milikmu Kenan?" Aku bertanya pada Kenan menuntut penjelasan darinya.

"Aduh, ternyata kalian mudah sekali ditipu ya. Asal kalian tahu saja monitor itu hanya menampilkan rekaman kontol ku. Selama ini aku memperhatikan aksi kalian di balik layar sana".

Kenan berhenti sejenak sambil menunjuk sesuatu di depan kami kemudian melanjutkan kalimatnya.

"Sebenarnya aku juga tidak menyangka kalian bisa memberikan pertunjukan yang luar biasa, sampai-sampai bisa 'membangkitkan' kontol ku yang sudah terinfeksi virus.

Aku sangat berterimakasih sekali pada kalian. Oleh karena itu, untuk merayakannya aku datang kesini akan mengentot kalian tanpa ampun. Hahaha".

Aku dan Rey yang mendengarnya terkejut tak dapat berucap. Kenan jelas-jelas menipu kami dan sekarang ingin mengentot, aku tidak terima dengan perlakuannya.

Akan tetapi aku teringat dengan kata-kata Kenan soal hadiah pengabulan permintaan oleh sang Master.

"Hei Kenan, tunggu dulu, bukankah jika kami berhasil membuat kontolmu kembali 'bangkit', kami bisa mengajukan permintaan sebagai hadiahnya benar begitu?

Sekarang aku ingin kau menepati janjimu dan membiarkan aku mengajukan permintaan kepada sang Master".

"Tentu saja aku akan menepatinya, karena itulah aku membawa dua orang petugas ini bersamaku".

Kenan menggerakkan tangannya memberikan kode kepada petugas untuk maju kedepan. Para petugas itu mengikuti perintahnya dan seketika mereka berlari ke arah kami.

SEX, SURVIVE & GAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang