Persaingan bisnis berujung percikan cinta pada keduanya.
Awal pertemuan yang memicu pertengkaran serta kebencian justru membuka lembaran yang membuat keduanya tak ingin melepaskan genggaman hangat tangan yang di berikan. Membuka topeng yang selama...
Siang ini langit Jerman terlihat terang, dengan segumpal awan biru langit di pertengahan musim semi yang nampak menyejukan Mata; dengan angin yang berhembus pelan.
Nampak Beberapa orang yang berpakaian rapi serta formal yang didominasi dengan jas warna hitam berjajar rapi berdiri di tengah landasan bandara, mereka sedang berdiri menghadap private jet yang baru saja mendarat disana.
Fokus mereka saat ini tertuju pada pintu pesawat yang perlahan tapi pasti terbuka dan langsung menampilkan seorang pria tampan bertubuh tinggi dengan balutan jas mahal begitu tampak sempurna ditubuh atletisnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wajahnya terlihat dingin namun penuh kharisma pria itu dengan langkah tegas langsung berjalan turun diikuti seorang pria dengan kacamata bulat yang menghiasi hidung mancungnya- dia sekretarisnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keduanya terlihat menawan bahkan begitu bersinar diantara semua orang yang mengikuti dibelakangnya.
"Selamat datang, tuan." salah satu dari orang-orang itu menyapa Taehyung, dia satu-satunya orang Asia ditengah kerumunan orang Eropa lainnya.
Mereka bawahan Taehyung yang bekerja sama dengan perusahaan miliknya, Kim Taehyung pria berusia 29 tahun tersebut merupakan eksekutif muda sekaligus pemilik Artaves company group. Dia sedang bertolak ke Jerman untuk sebuah bisnis.
Taehyung hanya mengangguk singkat, melanjutkan langkahnya diikuti orang-orang lainnya dengan intrupsi dari satu-satunya orang Asia tersebut.
"Jam berapa pertemuannya." Tanyanya disertai langkahnya yang berhenti, otomatis semua orang yang mengikuti pun ikut berhenti.
"Jam dua siang ini, Tuan." jawab pria itu.
"Bagus."
Taehyung kembali berjalan namun langkahnya kembali terhenti karena ucapan pria Asia tersebut."Tapi Tuan. Apa anda yakin mereka akan menjual perusahaan itu? Mereka sama sekali tidak nampak terdesak sehingga harus menjual perusahaannya. Lagipula perusahaan itu sama sekali tidak memiliki potensi untuk berkembang."