Erick memasang piyama tidurnya, dia juga menyiapkan satu piyama miliknya untuk Geon.
Erick duduk di salah satu kursi lalu mengambil naskah drama yang akan dia bintangi satu minggu lagi.
Sembari membaca naskah, mata Erick melirik kearah kamar mandi dimana Geon ada di dalamnya.
Erick mengambil remote yang terletak di atas dekat kursi lalu menekan salah satu tombol.
Suara pip pip terdengar, Geon yang ada di dalam kamar mandi sedikit terkejut.
"Su-suara apa itu ?" Tanya Geon pada dirinya sendiri tapi tidak ada yang berubah, air pun masih mengalir membasahi tubuh Geon."Mungkin.. cuma perasaan ku aja" Geon kembali melanjutkan mandinya tapi yang tidak dia ketahui ternyata Erick menonton Geon dari luar kamar mandi karena dinding ini di desain satu arah dimana hanya orang yang berada di luar saja yang bisa melihat ke dalam kamar mandi apabila tombolnya di tekan.
Erick menopang kepalanya melihat tubuh Geon.
"Ibu Geon bilang ada kelainan di tubuh anaknya, aku jadi penasaran" gumam Erick tapi dia segera mengelengkan kepala lalu menekan tombol agar dindingnya kembali seperti semula.Aktor ini kembali membaca naskahnya sementara itu di dalam kamar mandi, Geon sibuk merenung di bawah shower.
"Apa ini yang di sebut malam pertama ? Apa yang harus ku lakukan ? Ah, sebentar.. kayak di film kan, goda suami.. Oh! tunggu dulu, aku kan laki-laki juga jadi apa sebutan buat ku ya ? Suami...suami ?" Geon bingung sendiri.
"Ah, bikin pusing.. hm, apa yang biasa orang lakukan untuk malam pertama ? Pakai baju seksi atau.. " Geon melihat tubuhnya.
" ..langsung aja kali ya kan sama laki-laki ? Ya walau pun bentukan ku sedikit aneh " kata Geon pada dirinya sendiri.Setelah mandi, Geon menggosok gigi dan memasang bath robe yang dia temukan di lemari kamar mandi.
Geon mengambil nafas dalam lalu menghembuskannya pelan, dengan penuh percaya diri dia keluar dari kamar mandi.
"Kamu sudah selesai.." Erick menatap Geon yang berjalan kearahnya.
" ..saya punya piyama, kamu --" belum selesai Erick bicara, Geon tiba-tiba membuka pengikat bath robenya lalu membuka lebar bath robenya di depan mata Erick.
"Ugh.. " Geon menutup matanya rapat.
" .. silahkan! Aku siap !" Ujar Geon.Erick mengerjapkan matanya beberapa kali, dia bisa melihat p*nis Geon yang menurutnya tidak ada keanehan.
"Sebentar.. apa maksudnya kamu sudah siap ?" Erick sedikit bingung.
"Ah,. " Geon membuka matanya melihat Erick.
" .. bukannya ini malam pertama kita ?""Malam pertama ?" Erick benar-benar bingung.
Keduanya saling bertukar tatapan sampai akhirnya Geon sadar, hanya dia yang berpikir mesum.
Geon segera menutup bath robenya.
"Akh!! Maaf!! Aku malu !!" Geon berjongkok meratapi kebodohannya.Erick tersenyum, dia menaruh naskahnya lalu ikut berjongkok di dekat Geon.
Dia menyentuh rambut Geon.
"Jadi kamu serius mau saya sentuh ? Kamu tidak keberatan, saya menikahi mu karena anak-anak suka pada mu tapi kalau mau serius juga tidak jadi masalah karena saya tidak mau memaksa mu" ujar Erick.Geon mengangkat wajahnya sedikit melihat Erick.
"Maaf, bisakah kamu bicara non formal.. rasanya jadi canggung""Baik, aku akan bicara non formal mulai sekarang.. jadi kamu sudah pernah seks atau belum ?" Tanya Erick blak-blakan.
Kedua pipi Geon memerah.
"Be-belum" jawab Geon malu-malu.Erick tersenyum.
"Perjaka dan perawannya mau ku jebol tidak ? Maaf ku bilang perawan karena posisi mu jadi yang ku tusuk"'Ugh! Ku minta bicara non formal dia malah berubah frontal!' batin Geon, jantung Geon sudah berdebar tak menentu.
.
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Kaya Anak Dua (MPreg18+)✅
RandomHidup lagi capek-capeknya, Geon malah dilamar oleh duda beranak dua.