Rafael

448 35 1
                                    

Daniel pun menatap sang adik yang kini tertidur pulas setelah diperiksa oleh dokter uks.

"Haihh aku harus kabari mama papa"gumam daniel yang langsung mengabari kedua orang tuanya.

Tanggapan orang tuanya pun tak jauh beda dengannya,sangat emosi dan khawatir bahkan mereka yang sebelumnya ada di bandara menuju Busan pun hendak pergi ke sekolah Aqira.

Namun beruntung daniel bisa mencegah orang tuanya itu untuk datang dengan mengatakan kalau kondisi aqira sudah lebih membaik,mau tak mau Rangga dan Amira pun melanjutkan perjalanan bisnis mereka yang tertunda.

****

"Lo udah dapet apa yang gue mau?"tanya seorang cowok yang kini menatap tajam bawahannya.

"Su-sudah"ucap bawahan pria tersebut sembari menyerahkan sebuah berkas.

"Keluar"usir cowok tersebut membuat bawahannya pun langsung berlari keluar dengan cepat.

"Huhh mari kita lihat,gadis menarik ini"gumam cowok tersebut membuka halaman pertama di dalam berkas.

[Pict]
Aqira Annela Dirgantara
16 tahun
08-06-2006
Anak bungsu
Ayah: Rangga Dirgantara
Ibu: Amira Neska Dirgantara
Abang: Daniel dirgantara
Hobi tidur dan makan
Polos seperti bocah
....

"Aqira? Dasar tidak becus,yang ku maksus itu gadis bernama lila!"bentak cowok yang tak lain adalah rafael.

Yang menarik baginya adalah gadis yang menyebut namanya lila,gadis yang pernah ia ancam untuk membawanya ke rumah sakit.

"Dasar bawahan tidak becus"maki rafael.

"Oyy gak usah marah marah kali"ucap marcel yang datang dan mengambil berkas yang rafael banting.

"Yang lo cari tuh siapa sih?"tanya marcel penasaran.

"Gue cuma tau nama dia alila,alila kakaknya si Aqira,wajah keduanya mirip tapi mereka jelas beda jauh banget dan yang jelas bukan aqira yang gue cari! Yang gue cari tuh alila"ucap rafael.

"Etdah emang mau ngapain sih ribet amat dah lu nyari nyariin dia"ucap marcel yang masih asyik membaca berkas ditangannya.

"Entahlah gue ngerasa dia menarik"ucap rafael tersenyum miring.

"Jangan obses el!"ucap marcel dengan rahang yang mengeras.

Ia ingat jelas prilaku rafael yang selain jadi ketua juga merangkap menjadi adik angkatnya itu,jika sudah melihat sesuatu yang dianggap menarik maka pasti menjadi obsesi mengerikan.

"Enggak,gue cuma ngerasa dia menarik bukan obsesi"ucap Rafael menggelengkan kepalanya menyangkal tuduhan marcel.

"Bagus! Gue percaya omongan lo saat ini"ucap marcel sedikit lega.

'Tapi gak tau nanti' batin rafael tersenyum miring.

"Ehh el,lo bilang alila yang lo cari tuh kakaknya aqira kan?"tanya marcel merasa janggal.

"Iya,buktinya aqira pun manggil alila kak "ucap rafael mengerutkan keningnya.

"Tapi disini tertera jelas kalau aqira anak bungsu keluarga dirgantara dan kakaknya cuma laki laki bukan cewek bahkan disini juga tertera keluarga dirgantara cuma punya 2 anak satu cewek satu cowok"ucap marcel menunjuk ke arah barisan kata kata di dalam berkas.

"Mana mungkin!"ucap rafael menolak percaya.

"Ya sudahlah el,gak usah dicari lagi mungkin dia aslinya bukan kakak aqira lagian panggilan kak doang juga yang bukan kandung atau sebatas ating sama kating juga bisa manggil tuh buktinya kita sama Ulfa bukan adek kakak tapi kita manggil kak"ucap marcel.

"Tapi wajah mereka jelas sama,cuma wajah alila waktu itu pake make up dan keliatan banget lebih dewasa dari wajah bocah aqira"ucap rafael.

"Udah el,stop! Gue tau niat lo kalau udah begini pasti obsesi! Jangan ganggu hidup alila atau pun aqira cuma buat obsesi semata"ucap marcel menatap tajam ke arah rafael.

"Ck! Yayaya"ucap rafael memutar bola matanya malas.

"Udah,gue gak mau lo bahas bahas alila aqira atau siapalah itu"ucap marcel yang lupa dengan tujuan utamanya ke ruangan rafael,ia kini justru berjalan keluar ruangan rafael dengan wajah dingin dan mata yang sarat akan emosi.

Sistem cinta diaktifkan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang