2|cosplay mas mas jawa

909 66 0
                                    

Lelaki dengan senyum sumringah karena mendapat enam juta secara mudahnya setelah habis menipu orang kaya. Dom kang dengan angkuhnya berjalan jalan membawa uang segepok di tangannya yang berkulit gelap.

"Pas banget ada neng Yuna, samperin ahh" Batin Dom saat melihat pujaan hatinya sedang berjalan santai. Laki laki itu langsung berjalan mendekat ke arah sana, merangkul calon ceweknya.

Yuna yang tak mengira Dom akan merangkulnya secara tiba tiba hanya menatap risih kepadanya.

"Mau kemana Yuna?" Basa basi Dom.

"Mau beli tas kak" Yuna menjawab basa basi Dom dengan senyum canggung.

"Yaudah akang Dom tambahin, nih" Dom memberikan segepok uang seratusan ke telapak tangan Yuna. Uang bernilai dua juta itu membuat Yuna langsung sumringah "wahh makasih kak "

"Yaudah ayok!"

"Kemana?"

"Ya beli tas dong cantik"

"Eh gausah kak,Yuna bisa pergi sendiri kok hehe" Yuna langsung melengos pergi dari sana, Dom yang tak sadar bahwa ia ditipu pun hanya memasang muka bingung, pun jika ada orang yang memberi tahu bahwa ia ditipu pasti dijawab dengan embel manis nya 'demi si cantik '. Dasar otak udang.


Sementara dirumah. Di mana Jay yang sedang merokok sendirian di depan teras, pria itu sambil bergumam tipis karena tidak mendapati kedua saudaranya di dalam rumah. "Duh, pada kemana sih? Tiga bersaudara yang normal anak kedua doang!" Jay mendengus kasar. Mana lagi setiap hari dia yang mengurus rumah, makan dan kebutuhan setiap hari pun dia yang menyediakan. Semangat ya tulang punggung keluarga.

Mengingat dulu ya?

Kring kring!!

"Ah bangsat! Siapa sih yang nelepon? Lagi enak enak ngelamun juga. Halo, dengan siapa ya?"

"Saya yang tadi mesan pembantu sama baby sitter"

"Hah? iya pak ada apa ya?" Jay sedikit kaget Karna tadi sama sekali belum mendapat klien.

"Ini kapan ya orangnya Dateng kesini, saya udah nambahin uang loh"

Jay tepuk jidat mendengar pembayaran sudah dilakukan, bahkan ada uang tambahan yang diberikan,"maaf ya pak atas keterlambatan kedatangannya nanti akan saya infokan"

"Oke saya tunggu" telefon dimatikan oleh kliennya, Jay memijat pelipis saat tahu ini. Pasti ulah dom dengan otak dongonya.

Jay berkeliling satu komplek mencari keberadaan abangnya, sampai akhirnya menemukan pelaku penipuan di warkop.

"Abang bangsat Lo, enak banget Lo masih bisa ngejreng gitar disini" Jay meneriaki Dom didepan teman teman Dom.

"Elu kan yang nipu mas mas yang nelepon gw ini?!" Jay berucap sambil menunjukan riwayat teleponnya.

"oh si bule " Dom dengan santainya.

"pokoknya gue gamau tau Lo kembaliin semua uang yang dia kasih ke elo bang "

" udah dipake beli gitar ini"

Ancur dah!











Sementara di rumah Jay, ada Owen disana yang mencari pemilik rumah yang entah hilang kemana, pria yang sehabis menelepon Jay itu nyelonong masuk tanpa Salam, nengok kanan nengok kiri kayak nggak ada kerjaan.

Owen berjalan mendekati meja disana, tempat itu sungguh berantakan. Kertas berjejer tak rapi disana membuat Owen ingin sekali membereskan semua kekacauan itu, walaupun rumahnya jauh lebih berantakan dari semua yang ia lihat di meja itu.

Memperhatikan seisi rumah, arah mata nya tertuju pada pot bunga dengan bunga mawar putih dan bekas bungkusan bucket yang belum terbuang. "Anjir itu kan bucket yang pengen gue kasih ke Shelly tapi malah ke mas mas mullet tadi" Owen membuat pose berfikir, membuat kesimpulan bahwa pemilik agensi ini lah yang mendapat kan bucket darinya(sangat limitit edisyen kalo mau dikasih bucket Sam Owen ).

"Kayaknya gw harus pergi dari sini deh," Takut ketahuan dan dikira maling Owen bergegas keluar dari rumah itu tanpa menutup pintu.

















Setelah sekitar 2 hari berlalu, Owen yang gelisah karena pembantunya belum datang datang.
Sementara yang punya agensi sendiri lagi bokep(bobo cakep) di kamarnya, pria itu terlihat sangat menikmati tidurnya seperti tidak memiliki tanggungan hidup. Bunyi dering ponsel berisik yang membangunkan pria mullet itu.

"Hoamm selamat siang, cari apa pak?"Jay mengarahkan telepon ke telinganya.

"Cari apa? Pembantu saya dimana?" Jay bergidik ngeri mendengar suara dari pria di seberang.

"Oh iya pak akan segera saya kirim, perempuan kan?"

"Laki-laki." Jay menghela napas syukur saat mendengar ucapan itu, setidaknya dia tidak perlu mencari gadis desa untuk dilatih menjadi pembantu yang sopan dan amanah tinggal merubah dirinya menjadi pria kumuh.

Segera pria pintar itu cari ide, mencari baju teraneh untuk dijadikan kostum barunya.

"Ah sial dimanasih!?" Jay terlalu kesal sampai menjatuhkan semua barang dilemarinya, kamar itu sekarang dipenuhi oleh baju baju Jay yang oversize dan tipis. Jangan ditanya kenapa, itu semua baju bekas dom malahan.

"Kakak ngapain ?"sampai suara gemas anak kecil memanggilnya dari belakang.

"KAY!" Jay berlari ke anak itu dan merebut tas di genggamannya, Jay mengobrak abrik isi tas itu sampai menemukan baju coklat tradisional.

"Kakak ambil ya semuanya!"

"Lah? Buat apa?" Kay terbingung bingung, tumben kakak laki laki paling stres nya tiba tiba berubah menjadi cosplayer penuh semangat, perubahan outfit Jay juga dilihat oleh Dom yang habis menjemput Kay.

"Kenapa?" Dom bertanya pada si bungsu."Gak tau bang " Kay hanya mengangkat bahu. "Pinjem kacamata ya Kay" Jay mengulur tangan dengan gesit mengambil kacamata kuning identik dari adik laki lakinya, Kay yang panik hampir kehilangan keseimbangannya, untung saja ada Dom yang berhasil menahan nya.

"Mau ngapain sih dek?" Dom bertanya pada Jay yang masih mencoba coba gaya barunya.

"Mau cari duit lah" ucap Jay

"Mau nyanyi koplo kak?"

"HEH! Ya nggak lah! Kakak tuh masih ada kerjaan penting!" Setelah berkata seperti itu pria itu mulai mengemasi barangnya masuk ke dalam koper.








To be continue

Jeje Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang