19| Pregnant

594 46 13
                                    

Entah kapan Rachel mulai memikirkan skenario indah ini.



Pagi hari yang terik membawanya untuk berjemur dibawah terik matahari, memperlihatkan tubuh molek dibawah matahari. Gila, Yuna aja nggak kepikiran perempuan setan itu akan menggunakan bikini di rumah.

"Pak, bapak rapi banget. Mau bulan madu ya?" Yuna asal sebut saat melihat Owen turun dengan setelan rapi. Harga bajunya bisa untuk makan lima tahun ini mah.

Tapi Owen menggeleng, laki laki itu seolah depresi padahal kerjaannya cuman ngentot kalo nggak kerja. Yuna sendiri juga bingung ketika melihat tuan majikan seperti orang linglung.

"Mas, ini kopi. Jangan stres stres."

Tiba tiba Jay muncul dari belakang Yuna, membawa secangkir kopi hitam yang juga Jay minum setiap pagi. "Kok kamu tau ini kesukaan saya?" Owen reflek terkejut karena hanya dia dan kekasihnya yang sering minum kopi hitam, itu bermula ketika Owen terjebak hujan dan disajikan kopi hitam oleh kekasihnya.

Itu dulu, saat mereka berhubungan namun tidak ada status. Keduanya sangat dekat sampai sering dikira pasangan baru oleh orang orang terdekat.

"Oh, saya juga baru tau." Jawab Jay lalu meninggalkan Owen dan Yuna. Jujur, sejak kemarin, kemarin Yuna lihat iblis duduk di kasur; makanya kalau mau dijelaskan Yuna agak merinding.

"Daddy, dengerin kata kak Jeje. Daddy boleh kerja banting tulang sampai tulangnya banting bantingan tapi juga harus perduli sama kesehatan Daddy!"

"Iya bener tu pak! Jeje juga walau kerja terus, dia tetep nyisihin waktu buat istirahat. Entah pijet, minum kopi, kadang main catur sama bapak bapak komplek." Yuna menyaut mendukung nasihat Ethan pada ayahnya. Owen hanya mengangguk setuju, dia tersenyum kecil lalu menyapu surai hitam legam anaknya dan pergi dari sana. Harry yang berdiri di ambang pintu juga ikut tersenyum, dia jarang melihat Owen tersenyum semenjak Rachel datang, namun sebelum itu Owen suka sekali bercanda dan bercerita tentang kedua pembantunya yang sering melakukan hal aneh.

Dan laki laki yang berdiri di dapur, juga ikut bahagia atas itu.
















19.0sekarang sudah waktunya pulang, dengan kopi yang dibawakan Jeje pikiran Owen menjadi lebih plong, terlebih lagi hari ini pekerjaan tidak terlalu banyak dan anak laki lakinya meneleponnya tadi sore.

"Cerah banget tuh wajah, kalau ada kabar baik cerita dong sama kita kita." wanita dengan surai biru merangkulnya, Harry juga mengangguk. Jujur saja, hari ini Owen merasa lebih tenang dari biasanya, mungkin beberapa hari tinggal di rumah lamanya dan kekasihnya juga akan membantu.

Ketiganya sedang berjalan keluar dari lorong kantor saat langkah Owen berhenti ketika ponselnya berdering. Telepon dari Rachel, kenapa lagi, jarang sekali perempuan itu menelepon.

"Sayang lama sekali membalas teleponku, kau dari mana saja?" Saat telepon di angkat suara manis perempuan itu langsung terdengar. Owen menjawab berbohong karena dia sama sekali tidak merasa menjawab terlambat.

"Oh.. karena rapat, by the way aku punya kabar baik untukmu."

"Owen, kau akan menjadi ayah."

Dua orang yang menyimak telepon itu meneguk ludah kasar ketika pria yang memegang handphone meretakkan ponsel pintar itu. Keduanya sudah tidak bisa lagi mendengarkan perayaan kehamilan Rachel.

"Kau.. tidak apa kan?" Noah sedikit terbata ketika melihat Owen menatap ke tanah. Biasanya pria jika akan menjadi ayah akan bahagia, kenapa dia malah berwajah suram. Harry menarik tangan Noah yang hendak menyentuh pundak Owen, kakak laki lakinya menggeleng menandakan agar tidak dulu menganggu emosi pria pirang yang berdiri tegak di depan sana.

"Kak, sepertinya Owen selalu menggunakan kondom saat melakukan sex, aku tak yakin Rachel hamil anaknya." Noah berbisik bisik. Sejak dulu walau Owen remaja menyukai hubungan diluar pernikahan tapi dia selalu menggunakan kondom agar tidak mencoreng nama baik keluarganya.

Bahkan saat bersama kekasihnya, Owen masih ingin berjaga jaga dengan menggunakan kondom. Tapi mana mungkin dia melakukannya tanpa kondom dengan seseorang yang bahkan Owen belum tentu mencintainya atau tidak.

"Hari ini aku tidak pulang. Ayo ke bar ayah." Owen lalu berjalan pergi dari sana, diikuti kedua temannya sebagai pengekor setianya semenjak jaman remaja.

















Mungkin ini satu satunya jalan agar dia bisa kembali mengenang dan mengingat seperti apa rupa kekasihnya. Depresi bertahun tahun memicunya untuk melakukan hal hal kriminal seperti pembunuhan. Owen terjerat hukum berkali kali, dan hampir masuk ke penjara jika tidak ditangani sepupunya.

Keluarganya ikut bersedih atas kematian kekasih Owen, tapi mereka harus bagaimana lagi. Tidak ada yang bisa mereka lakukan.

Tapi seseorang tahu rahasianya. Sepupu Owen ada yang menjadi dokter, laki laki itu yang rumah sakitnya digunakan untuk melahirkan Ethan, dan menyelamatkan nyawa kekasih Owen.

Itu kisah saat kekasih Owen tertabrak mobil. Itu yang mereka semua tahu namun tidak dengan sang dokter. Pria pirang berdarah jepang itu mengetahui kalau luka ditubuh adik iparnya karena benturan, bukan tabrakan. Jadi dia mencoba segala yang dia bisa untuk mengembalikan kesadaran kekasih Owen.




















Rumah Sakit daerah Kyoto, 19.20.

Dulu itu, rumah sakit biasa saja yang tidak terlalu unggul pernah ada peristiwa pembunuhan berencana. Pelaku adalah suruhan dari seorang wanita tanpa identitas, dia mengaku dibayar lima milyar jika berhasil membunuh target.

Tapi dia manusia bodoh, apa yang dia lakukan tidak menghasilkan apapun.

"Dokter Mateo, aku sudah berhasil menemukan rekaman!" Seorang pekerja memanggilnya, Dr. Mateo terlihat sangat senang sampai melemparkan kopinya ke lantai. Sekarang dia tidak akan dicap penipu lagi oleh saudaranya, dia akan membuktikan segalanya.




















Esoknya, 08.23

Owen membuka matanya, kepalanya terasa sangat berat, apalagi saat melihat sinar matahari.

"Kopi pak, dibikinin Jeje. Hari ini nyonya Rachel pergi ke kantor sampeyan, Ethan ke jepang di jemput omnya." Yuna menyambutnya dengan secangkir kopi dan roti hangat. Itu sarapannya saat bersama ibunya dulu, tapi pembantunya itu tahu dari mana?

Saat bertanya pada Yuna, perempuan itu menggeleng, mungkin temannya tahu dari ibunya.

Owen tidak butuh teori, dia butuh fakta.

Apalagi saat mengingat hari itu, bukannya sudah jelas kekasihnya mati, kenapa Mateo bilang kalau dia masih hidup? Laki laki itu bercanda ya?








To be continue

Aku up, sebenarnya harusnya chp ini sih yang membongkar. Tapi.. tapi.. tapi aku malu🥺🥺

Btw guys aku bikin alternative universe tau, tapi lesbi, pair nya Shelly x Aria, and i call that ShelRia 🙏🙏🔥🔥 Untuk akun X bisa liat di bio yakh🥺🥵💥



Jeje Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang