Pagi ini Owen benar benar sedih. Pakaiannya sudah rapi tertata di koper. Tapi sepertinya perasaannya tidak.
"Je.. gw nggak mau ninggalin Ethan.."
"Pak, sampean udah ngomong itu 31 kali semenjak saya bangunin." Jay jelas sangat kesal dengan perilaku lebay ayahnya Ethan yang mau berangkat dinas. Padahal Owen flight ke jepang masih jam 6 nanti,
"tapikan gw belum pamit Ethan, belum main, belum sayang sayangan.
" Owen merengek ke Jay, Walaupun sudah dari tadi diingatkan untuk tidak menangis atau bahkan mengacaukan seisi rumah sekali lagi.Jay hanya menghela napasnya dan menarik pria itu keluar dari rumah, "lihat ini jamber, kamu di sana ditunggu klien Owen!" Ketus Jay.
Owen hanya memasang muka sedih sambil berjalan keluar dari rumah.
Jay melambaikan tangannya saat kendaraan beroda empat itu keluar dari gerbang rumah. Sementara yang di dalam mobil masih tetap memasang wajah ngambek.
"Hoam.. " Harry, pak supir yang diminta ke rumah Owen pagi buta ternyata masih mengantuk, ya jelas anjir jam 3 dia berangkat kesana.
"Ngapa sih? Tekuk Mulu tu muka," celetuk Harry yang melihat raut wajah Owen.
"Kangen istri ya?"
"BANGSAT!" suara wanita dari belakang mengejutkan Owen. Ternyata bukan dia satu satunya orang yang berangkat pagi buta, bahkan manajer dan jalang yang memintanya dinas pun ikut.
Menyadari hal itu, semua kata kasar yang ditahan Owen sejak meeting kemarin pagi ia keluarkan di depan wajah Eugene. Wanita yang hampir kepala empat itu hanya tertawa sambil mendengarkan semua ocehan buruk Owen kepadanya.Berbeda dengan Camilla dan Harry yang sepertinya ingin tidur.
Melihat mobil sudah mulai menjauh Jay menutup gerbang dan masuk ke rumah. Jalannya sempoyongan karena masih setengah ngantuk, bayangkan jika jam 1 pagi harus bangunkan Owen dan membantu menyiapkan bajunya. Kita tahu Owen hampir kepala tiga tapi you know lah Wak.
"Kenapa Jay? Pagi sekali bah.." Yuna yang keluar melihat karena terganggu suara berisik mesin mobil.
"Mas Owen katanya kan mau dinas." Jelas Jay lalu melangkah masuk kedalam rumah.
Yuna mengangguk angguk dan ikut masuk.
Mereka berdua kembali ke kamar dan melanjutkan tidur.Ethan, si kecil yang terbangun di jam sembilan pagi. Begitu melihat jam di nakas samping tempat tidurnya Ethan bingung, jam tujuh Jay sudah membangunkannya. Kemana laki laki itu?
Ethan turun dari tempat tidur dan keluar kamar. Jam sembilan, jam dinding seakan berkata padanya.
Anak kecil itu menengok ke kanan dan kiri. sepi, biasanya Jay dan Yuna sudah ribut dengan hal hal yang orang dewasa lakukan (Ethan jelas tidak tahu dia masih kecil)."Kak.. " dia dengan suara lemasnya mencoba berteriak, tapi suara itu hanya menghasilkan gema yang terdengar telinga Ethan.
Sementara yang dicari cari sedang tertidur lelap di kamarnya. Jay benar benar lelah sampai tidurnya (terlalu) lelap.
"Jay Jay! Bangun woi!" Yuna mencoba membangunkan temannya yang sedang bermimpi indah, mungkin dia bertemu dengan putri raja tobrut di alam mimpi (aku kemaren gitu, hehe).
"Adeuh... Penat kali palaku ni!" Jay yang pusing stres capek dibangunin apa nggak naik pitam dia. Jay langsung memarahi Yuna yang.. orang normal kalo bangunin kan ada diluar ranjang atau dia berdiri disamping ranjang kan? Tapi tidak dengan Yuna, wanita itu justru sudah rebahan di samping Jay. Yuna tetap mendengarkan semua kata yang keluar dari mulut Jay dengan ketakutan. Takut apa? Yuna terbangun sebelum Jay, tapi setelah Ethan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeje Jatuh Cinta
RomanceJay jatuh miskin. Tidak, tidak mungkin seorang sepertinya jatuh miskin. Tapi semuanya tak akan terjadi jika tak ada perselisihan antar dia dan adik sahabatnya. AHHH SIAL KARENA FEMBOY ITU DIA KEHILANGAN SELURUH ASET BERHARGANYAA Agensi Asisten Ruma...