Ohh ya...
Seks, wanita, pria mana yang menolak itu? Bahkan jika itu seorang duda yang masih tak bisa melupakan almarhumah istrinya. Menghisap batang rokok yang asapnya memenuhi kamar bekas pergulatan panasnya dengan calon istri barunya, padahal masih calon.
Tapi apa daya jika penis sudah berdiri, Owen benar benar lemah dengan hasratnya.
Setelah mendapati dirinya terbangun disamping Rachel, Owen langsung merutuki dirinya sendiri. Sepertinya setelah pulang dia langsung istirahat di kamar tapi mengapa malah terbangun dikamar yang lain? Dengan keadaan berpeluh keringat dan bagian selangkangan basah. Aw ketara banget habis ngentot.
Owen membenci dirinya sendiri karena dengan tak sadar melakukan hal itu dengan Rachel, jika wanita itu hamil yang ada mereka akan dinikahkan.
Berpikir... Berpikir... Ayolah!
"Siapa yang mandi?"
Lamunannya berhenti ketika mendengar gemericik air dari balik dinding.
Orang gila mana yang berani mandi jam satu malam? Ya kalo gw sih gass aja. Owen pergi keluar untuk mengecek asal suara itu berasal.
Kalau kita ngomongin yang mandi sih...
Pria yang sibuk membersihkan wajah rupawan nya dengan sabun cuci muka di depan cermin besar wastafel, segar rasanya kalau mandi jam segini. Apalagi air dingin membuat kulit putih, menikmati segarnya air dingin membuat tubuh lelah menjadi kembali segar.
"Ethan nggak jelas banget anjir ngiler dikaos gw, bangsat amat tu bocah!" Jay sibuk ngomel tentang Ethan yang tadi waktu tidur ngiler di kaos miliknya, untung cuman kaos partai.
Jay hanya bisa menghela napas berat menyadari semua kekesalan yang dialaminya selama bekerja bersama Owen, cuti bisa kale ya?"Bolehlah, uang kan juga udah ada buat biaya sekolah Kay udah kekumpul." Jay bergumam, sibuk membayangkan enaknya ketika dia nanti akan bersenang senang dirumah selama mengambil cuti. Sudah lama kan kita belum bertemu dom dan Kay, rasa rindu yang tak terbendung.
GUBRAK!!
"INALILLAHI WA INALILAHI ROJIUN! MAS OWEN!!!!"
Dan begitulah dua lelaki itu berakhir di dalam kamar mandi, si pirang yang kena marah Jay di dalam sana karena membanting pintu sangat keras. Nggak nyadar jam berapa?!
Jay memijat pelipisnya pelan.
Nggak anak nggak bapak sama aja kelakuannya, kalo almarhumah masih hidup paling bunuh diri kali ya?
"ya elo mandi tengah malem," gumam Owen melas.
"Yaelah pak, Ethan tuh tidur ngiler kaos saya jadi kotor! makanya mandi biar seger!" Jawab Jay masih emosi.
Owen menatap ke Jay.
"Ethan tidur sama kamu je?" Pertanyaan itu hanya dijawab anggukan tanpa penjelasan dari Jay. Laki laki yang lebih tua itu langsung pergi dari sana meninggalkan Owen yang masih bengong dikamar mandi.
"Eh iya, mas jangan lupa mandi ya, bau pandan."
Owen hanya menggeleng mendengar ucapan jay.
Paginya.
Oke. Kehidupan pewaris emang sepenuhnya begini. Berangkat pagi pulang pagi besoknya.
Owen sudah beradaptasi dengan pekerjaan bertumpuk tumpuk. Di kursi kejayaannya, dikantor pusat yang sekarang menjadi miliknya, membelakangi Noah dan Harry.
"Kenapa ke sini?" Owen bertanya. Pria itu tampak muak dengan wajah kedua temannya, bahkan menatap dua orang pecinta ayam goreng itu saja tidak mau. "Kau menerima perjodohan dengan si racel?" Suara protes Noah dari belakang. Owen mengangguk sebagai jawaban.
"Sebenarnya aku tidak mau. Tapi ya bagaimana lagi, Ethan butuh kasih sayang seorang ibu."
"Bukannya dua pembantumu itu lebih dari cukup? Apalagi yang namanya Jeje Jeje itu, dia kan keibu ibu an " jawab Harry. Pendapat Harry itu membuat Owen berpikir kembali.
"Iya juga ya," Owen memasang wajah berpikir " terus cara bilang ke mama gimana asu?" Itu lebih berat dari kelihatannya. Mamanya Owen waktu pertama kali bertemu dengan mantan istrinya bilang jika calon yang dibawa oleh Owen sangatlah buruk dan jelek. Walau pada akhirnya mereka berdua menikah, Ibu Owen masih memaksa anaknya untuk menceraikan istrinya dan menikah dengan wanita lain. "Oh mom, wish you understand me."
Jangan ingatkan hari saat Owen mengetahui dalang kematian istrinya adalah dirinya sendiri.
"Tidak, kita tidak membicarakan insiden itu Owen. Aku dan Harry hanya ingin bilang, ada surat yang kami temukan di rumah sakit saat itu." Noah menutup pembicaraan dengan memberikan secarik kertas lusuh yang baunya seperti rumah sakit. Dua orang dengan perbedaan tinggi itu langsung meninggalkan tempat itu, pergi dari kantor Owen.
"Sweetheart, apa yang ingin kau ucapkan kepada Ethan?" Hendak membuka lipatan kertas itu Owen berhenti saat mendengar dering dari ponselnya. Pikirnya siapa juga klien yang menelepon di jam makan siang?! Tapi dia salah, orang Jeje yang nelpon.
"Halo, apa je?"
"Hehe, mas, sori ya nelpon, tapi saya minta cuti boleh nggak?"
"Kita omongin di rumah."
Owen menutup telpon dan mengambil kunci mobilnya. Lelaki yang lebih tua itu sepertinya butuh ajaran lebih.
"Kenapa minta cuti?"
"Aduh, gimana ya pak, saya kan tiap hari udah banting tulang disini. Stres saya, mau pulang, mau ketemu adek sama kakak saya." Jay melinting rambut depannya yang keluar. Kakinya disilangkan menghadap ke Owen yang baru saja pulang tiga belas menit yang lalu. "Yaudah iya."
"YESHHH!! MAKASIH PAK SEMOGA ISTRI BAPAK HIDUP LAGI" setelah berteriak sekeras itu Jay langsung bergegas pergi dari rumah Owen. Kelihatannya dia sangat kegirangan sampai berdoa. "Ya, semoga cintaku hidup kembali." Nafasnya berat saat berucap cinta.
"Daddy?" Suara si kecil mengukir senyum di pipi Owen. Lelaki itu memandang ke samping melihat ke anaknya yang berdiri terpatung di samping sofa. "Come here, son" Owen mengisyaratkan jarinya, Ethan pun langsung berlari kecil kesamping ayahnya. Fathertime kata mereka.
Mungkin, di surga si cantik tersenyum tipis melihat kesenangan suami dan buah hatinya yang sedang berdua, walau tanpa dirinya. Seperti bagaimana Jay tersenyum melihat ketenangan pertama di rumah itu."Ikut senang deh, buat nona knight."
To be continue
Udah nggak nongol lama, sekali up dikit lagi. Siapa pulak kalo bukan aku.
Tapi gwe sori berat ya bebeks karena lama menghilang, s - soale watashi kakean lomba lan pr desu! Oiya, buat yang yatim gw minta maaf ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeje Jatuh Cinta
RomanceJay jatuh miskin. Tidak, tidak mungkin seorang sepertinya jatuh miskin. Tapi semuanya tak akan terjadi jika tak ada perselisihan antar dia dan adik sahabatnya. AHHH SIAL KARENA FEMBOY ITU DIA KEHILANGAN SELURUH ASET BERHARGANYAA Agensi Asisten Ruma...