Di pagi hari yang cerah bertepatan pada hari minggu, di mansion Papi Sean tepatnya area dapur terdapat Mami Gracia yg pagi ini sedang bersemangat menyiapkan makanan untuk keluarganya. Jika kalian bertanya, kenapa Mami Gracia yang selalu menyiapkan? Karena mansion yang dihuni oleh mereka, tidak memperkerjakan ART sama sekali, hanya memperkerjakan Tukang Kebun dan Satpam Penjaga
•
•
•Gracia Pov.
"Hmm, masak apa yaa hari ini?" Bingung diriku yg entah akan memasak apa hari ini untuk suamiku dan kedua putriku ini.
"Masak Spaghetti kali ya?" Gumamku pada diriku sendiri "Ah iya Spaghetti aja deh, simpel ngga susah susah juga"
Setelah berkutat selama 25 menit dengan alat dapur akhirnya Spaghetti yang aku buat jadi juga, aku segera melepas apron yang tadi sempat kukenakan.
"Akhirnya jadi jugaa.. fyuh!" Aku menghela nafas lelah karena pagi pagi buta sudah menyiapkan sarapan untuk suami dan anak anaknya. Tetapi sudah kewajibanku sebagai ibu rumah tangga yg bertanggung jawab atas keluarga kecilku ini.
Setelah selesai menyiapkan semuanya aku bergegas membangunkan suami dan kedua putriku, berjalan menaiki tangga menuju lantai 2 mengarah kekamar kedua putriku berada.
Kamar pertama yang aku kunjungi adalah kamar putri sulungku. Setelah sampai depan pintu kamar putri sulungku ini, aku langsung masuk kedalam dengan perlahan kembali tak lupa menutup pintu kamar. Berjalan mengarah ketempat tidur berukuran king size, mataku menangkap putri sulungku yaitu Zee sedang tertidur pulas. Aku segera membangunkannya agar tidak terlalu kesiangan untuk menyantap sarapan yg sempat aku buat sebelumnya.
"Kak, Kakak ayo bangun, udh pagi ini jgn mentang mentang hari minggu bangunnya siang terus" Aku berusaha membangunkan putri sulungku ini dengan menepuk bagian pipinya.
"Huum.." Hanya suara itu saja yang keluar dari mulut Zee putri yg tak lama malah merubah posisi tidurnya, tak lama kemudian Zee kembali terlelap. Aku yg melihat itu hanya bisa menghela nafas, harus bagaimana ia membangunkan putri sulungku ini yg ketika tidurnya seperti susah sekali dibangunkan.
"Ayo kak bangun ihh, udh pagi lo ini, ga kasian kamu sama Mami nungguin lo" Gugahku yg ku buat selirih mungkin, dan benar itu efektif mengundang atensi putri sulungku untuk bangun dari alam mimpinya
Zee perlahan-lahan mengerjapkan matanya, karena nyawanya masih belum sepenuhnya terkumpul itu "Hoam~ maaf ya mami, kakak masih ngantuk"
Aku kembali menghela nafas melihat putri sulungku ini, apakah selama tinggal bersama mertuaku putri sulungku ini susah sekali dibangunkan.
"Huft, Iya, iya.. ayo bangun ya, cuci muka sana kalo ngga mau mandi"
"Hmm iya Mami, Kakak mau mandi dulu aja baru turun sarapan" Zee segera bangkit lalu menyibakkan selimut dan turun dari kasur. Hampir ingin mengambil handuk Zee berbalik kearah diriku lalu memberi kecupan singkat pada bagian pipi kananku setelahnya putri sulungku masuk kedalam kamar mandi melakukan ritual mandi paginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Last Ride (REVISI)
AksiLove,Race And Family "No matter how you are, a race is still race" "Don't be afraid about you car, be afraid if you can't control it" "You mess with my family, your life won't last long"