Chapter 26

273 45 99
                                    

Hi there!
Tandai typo(s)
Votes and comments for next chapter.

Happy reading!

A FEW MONTHS LATER

Beberapa bulan terakhir y/n menjadi semakin dekat dengan mattheo.

Pemuda itu semakin menyayanginya,tapi dia tetap mengingat rencana y/n.

Beberapa kali mattheo terlibat masalah dan ikut di detensi karna y/n melawan perintah dolores.

Ya,dolores umbridge.
Wanita tua menyebalkan yang di kirimkan kementrian sihir untuk menilai tatanan Hogwarts serta menjadi profesor baru untuk kelas pertahanan terhadap ilmu hitam.

"Dia benar benar iblis kecil yang menyebalkan!"
Ucap hermione

"Bloody hell!
Itu pertama kalinya aku mendengar hermione mengatakan hal yang buruk tentang seorang profesor"
Ucap ron

"Technically, she's not a professor.
She's just..."
Harry memikirkan sebutan yang bagus untuk dolores umbridge.

"A bitch"
Ucap y/n

Hermione langsung tertawa.

"Ayo kita ke great hall,aku sedikit bosan duduk di sini.
Lagi pula kelas terakhir juga sudah selesai"
Ucap ron.


***

Y/n,harry,hermione,dan ron berjalan ke arah great hall.

Tatapan y/n tertuju pada draco yang berjalan membelakangi mereka.
Pemuda itu berjalan dengan cepat seolah dia tidak mau ada yang mengikutinya.

"Kalian duluan saja,aku lupa jika aku harus menemui profesor sprout"
Ucap y/n

"Herbologi?
Untuk apa?"
Tanya ron

"Aku berniat untuk menanyakan beberapa hal tentang devil snare"
Ucap y/n

Hermione mengangguk
"Jangan sampai kau terlambat untuk makan"
Ucap Hermione

Y/n mengangguk.
Setelah ron, Hermione,dan harry masuk ke great hall,gadis itu langsung berlari ke arah draco pergi.

Y/n berhenti saat melihat draco yang duduk sendirian di koridor sambil menghapus air matanya.

Gadis itu tau draco pasti merasa sangat tertekan.

Dengan perlahan y/n berjalan ke arah draco.
Melihat y/n yang datang draco langsung berdiri dan menghapus air matanya.
Dia bersikap seolah dia baik baik saja.

"Why are you here,vane?"
Tanya draco

Y/n tersenyum.
"It's okay if you wanna cry"
Ucap y/n.

"I'm not fragile"
Ucap draco

"I've seen you cry,do you forget?"
Tanya y/n

Draco mengepalkan tangannya,tidak, dia tidak marah,dia hanya mencoba untuk menahan air matanya.

Y/n yang melihat hal itu tetap tersenyum.
Gadis itu meraih tangan draco lalu berusaha membuka kepalan tangan draco dengan perlahan lahan.

𝐍𝐄𝐌𝐄𝐒𝐈𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang