takut

85 11 1
                                    

Selamat membaca

Pulang sekolah

Alen waktu di parkiran sekolah,Alen bertengkar dengan naken gara gara naken memasaknya untuk ia antar di rumahnya. Tentu saja ia menolaknya Jane saja Alen tolak yang notabenenya adalah sahabat apalagi naken yang bukan siapa siapanya. Alen berjalan lesu di pinggir jalan menuju halte. Alen menunggu bus yang akan datang.

Bus pun datang Alen duduk di bangku pojok sendiri lalu memakai masker. Alen menatap orang yang keluar masuk bus. tapi, saat ada seorang pria tampan,tinggi sedikit berotot memakai baju sekolah lain yang ia kenal ,pria itu sedang melihat ke kanan dan ke kiri untuk mencari tempat kursi yang kosong. Pria itu tepat duduk di samping Alen.

mata Alen melebar saat pria itu ada di dekatnya. Alen sangat kenal dengan sosok pria di sampingnya. Yah dia adalah olvin mantan Alen,cinta pertamanya,dan juga yang merusak mentalnya.

Alen memejamkan matanya untuk meredakan jantungnya. Ia sangat ketakutan melihat saja ia tidak berani menatapnya tangan Alen bergetar hebat ia
menahan rasa takut. Alen berharap olvin cepat pergi. Alen menangis diam karena ketakutan bayang bayang di mana dia diseret kasar oleh tiga pria, saat itu olvin hanya diam menikmati. Alen yang terus berteriak meminta tolong pada olvin tapi olvin hanya. diam saja. Alen sangat kecewa saat itu orang yang dia cintai malah menyakitinya. Waktu Alen berpacaran dengan olive ,olive baik baik saja dia memanjakan Alen. Tapi , tapi , tapi kenapa olive berubah begitu cepat.

Alen meremas baju yang ia kenakan. Kapan ini selesai. Kenapa saat Alen sudah menghilangkan trauma buruknya dia kembali lagi.

Bus yang Alen tumpangi berhenti tepat di halte bus jalan ke rumahnya . Alen turun dari mobil dan berlari menuju lorong. Ia ingin cepat pulang dan memeluk bundanya.

Alen terus berlari hingga gerbang mansion milik keluarganya terbuka. Ia berlari mencari bundanya di dapur namun tidak ada . Alen mencari di kamar bundanya dan Alen menemukan bundanya sedang merajut. Alen langsung memeluk bunda maya.

Maya membalas tubuh bergetar Alen. Alen memeluk Maya erat ia hanya takut saat ini Alen bingung ingin melakukan apa. Maya mengusap rambut Alen pelan.

"Alen kenapa, sini cerita sama bunda" Alen melepaskan pelukannya. Ia menatap bunda dan tersenyum manis.

"Nggk Kok Bun Alen GK apa apa cuma kangen bunda aja" Maya tersenyum.

"Alen ke kamar dulu ya bunda"pamit Alen

"Iya sayang"

Alen membuka pintu kamarnya dan menguncinya rapat rapat. Ia berjalan mencari obatnya penenang nya dan cepat meminumnya. Ia tidak ingin menangis karena olvin. Alen merebahkan badannya dan tidur. Dari sudut samping air mata Alen menetes.

°°°
°°°
°°°

"Ane GK mau makan bunda "

"Ane harus makan, tadi ada pesan dari Alen nanti dia kesini"bujuk Jania. Alen menimbang nimbang pikirannya.

"Besok ane mau sekolahkan, kalau mau sembuh alen harus makan" Jane membuka mulutnya agar diisi oleh nasi dan lauknya.

"Bunda kenapa ya Alen mainnya rahasia rahasiaan" tanya Alen

"Rahasia gimana ane" Jania balik tanya dia masih tidur tidak mengerti maksud ane

"Kan Jane ingin ke rumahnya tapi kata Alen Jane harus tau sendiri dan itu rahasia alen. Gitu" kelas Jane. Jania paham maksud anaknya.

"Ane , mungkin Alen tidak mau memberitahu Jane karena privasinya Jadi, Jane jangan tanya tanya lagi. Mungkin keluarga Alen tidak mau di ganggu atau tidak mau ada yang tau keluarga mereka"Alen mengangguk kepala paham.

"JANE & ALEN"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang