naken marah

79 8 0
                                    


Sudah 1 bulan naken dan Alen selalu bersama tapi itu tak membuat Alen suka dengan naken. Alen masih ingin memastikannya, alen tidak ingin merasakan putus cinta lagi.

Saat ini Alen ingin menuju ke dapur menemui bundanya. Ia ingin makan ayam kecap buatan bunda Maya.

Saat Alen berjalan melewati kamar kedua orang tuanya. Alen mendengar kedua orang tuanya bertengkar dengan menyebut namanya. Alen mendekat apa yang mereka masalahkan.

"Mas kita harus membawa Alen ke rumah sakit untuk mengangkat rahimnya" ucap Gita mamanya Alen.

"Kita harus membujuknya dulu"

Alen mengernyitkan dahi. Apa yang mereka bicarakan, Alen , rahim, apa maksudnya itu. Apakah dia mempunyai rahim tapi tidak mungkin itu hanya buat wanita saja.

"Secepatnya aku GK mau anak itu menjadi aib bagi kita karena mempunyai rahim"

Deg

Alen kaget saat mendengar ucapan mamanya apakah semenjijikkan itu dia pada keluarganya. Alen tidak habis pikir dengan keluarganya. Apakah dia tidak layak bahagia. Tapi kenapa dia masih hidup kenapa tidak di bunuh saja dia.

Alen berjalan menuju dapur untuk menemui bunda Maya dia harus tetap ceria meski hatinya menolak untuk senyum saja.

"Bunda" Maya melihat ke belakang siapa yang memanggilnya bunda. Maya tersenyum mendapati Alen di belakangnya.

"Alen mau makan apa sayang"

"Alen mau makan ayam kecap bunda"

"Baiklah bunda siapkan dulu ya "

"Bunda Alen boleh nanya"

"Boleh dong sayang, Alen mau nanya apa emangnya" ucap Maya sambil menyiapkan piring di depan Alen beserta nasi dan ayam kecapnya.

"Kalau seumpamanya Alen punya rahim apa itu aib?"

Maya berhenti dan menatap wajah Alen sendu, tak lama dia tersenyum

"Kalau laki laki punya rahim itu menurut bunda mereka istimewa karena hanya beberapa laki laki saja yang punya rahim. Kalau Alen punya bunda malah seneng banget" Alen tersenyum senang tapi tidak dengan hatinya dia bertanya tanya kenapa orang tuanya menamainya aib?

Tapi.....

Dia pernah melakukan sesuatu yang sangat panas dengan naken apakah dia akan hamil. Itu tidak mungkin kan?. Tidak mungkin terjadi kan?.

.
.
.
.

Alen tengah duduk di taman sendiri. Saat enak enaknya melamun Alen melihat olvin menghampirinya dengan membawa kantong plastik hitam yang tidak Alen ketahui.

Alen melambaikan tangannya menyapa olvin. Olvin duduk di samping Alen dan memberikan bungkusan itu pada Alen.

Alen menerima dan melihat apa isi di dalamnya. Alen melihat di sana ada bungkusan kotak yang di hiasi oleh kertas kado dan pita disertai dengan boneka kelinci kecil di atasnya dan di samping bertulisan

Foto dari pin

HAPPY BIRTHDAY ALENO DERAKERST LISTEN.

Alen menoleh ke samping tersenyum menatap olvin yang lagi menatapnya juga.

"THANK YOU SO MUCH OLVIN"

Alen membuka kado yang di berikan oleh olvin . Dia membuka bungkusan kotak yang terbuat dari kardus. Mata Alen berbinar senang.

Kado yang di beri olvin berisi iPad dan airpods. Alen sangat ingin memiliki keduanya dari dulu tapi dia tidak punya uang untuk membelinya. Alen memakaikan airpods di telinganya. Alen juga membuka bungkusan yang berisi iPad.

"JANE & ALEN"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang