hamil

101 9 0
                                    

Alen berjalan menuju taman dekat rumah sakit dia memeriksakan dirinya ke dokter dan dokter bilang dia hamil 3 Minggu. awalnya Alen tidak percaya . Tapi kata dokter untuk ke ruang hamil. Alen tentu saja menurut. Dan benar saja kata sang dokter dia hamil 3 bulan tapi kata dokter itu jika janinnya lemah.

Huh wajar jika kedua orang tuannya membencinya. Tapi, apakah karena dia punya rahim.

Alen ingin menggugurkannya tapi dia anaknya, tapi bagaimana dengan sekolah. Alen akan menutupinya dengan hati hati.

"Apakah Alen GK boleh bahagia, Alen capek"ucapnya lirih.

.
.
.
.

Alen berjalan menuju dapur untuk menemui bunda Maya. Dia ingin cerita tapi saat ini bukan waktu yang tepat .

"Bundaa"

"Mau makan apa sayang"

"Yang bunda masak saja"

Maya mengambilkan nasi dan juga untuk Alen . Alen dengan cepat memakannya dengan lahap setelah itu dia harus meminum obat dari dokter. Alen harus menghentikan obat penenangnya perlahan lahan dan jangan sampai stres.

"Bubun besok Alen bawain bekal lagi ya "

"Iya sayang, Alen mau lauk apa besok"

"Alen mau nugget sama sosis aja Bun"

"Alen ke kamar dulu ya Bun" pamit Alen Maya menganggukkan kepala.

.
.
.
.

Keesokan harinya Alen bersiap siap untuk berangkat menuju sekolahnya. Dia berjalan menuju dapur menemui bundanya. Alen melihat bundanya masih menyiapkan bekal untuknya.

"Bubun "

"Sebentar ya sedikit lagi bekalnya jadi" Alen mengangguk dia duduk di tempat meja makan maid . Jika Alen duduk di tempat yang biasanya keluarganya makan dia akan di marahi habis habisan.

Parkiran sekolah

Alen berjalan santai menuju kelasnya dia juga berpapasan dengan naken tapi naken tidak melihatnya sama sekali. Mungkin masalah kemarin. Tidak tau kenapa Alen merasa sedih naken mengabaikannya, apa lagi naken menghonceng laki laki yang Alen tidak tau.

Alen duduk di tempat biasanya dengan Jane , Jane belum datang mungkin sebentar lagi dia datang.

Alen memandang luar jendela banyak siswa yang berdatangan.

"Alen" sapa Jane . Alen tersenyum senang.

"Alen bawa bekal "

"Iya bawa"

"Nanti kita makan di kantin ya"

"Iya"

Pelajaran mapel bahasa Indonesia sudah di mulai semua siswa maupun siswi diam mendengar penjelasan sang guru.

Istirahat

Alen dan Jane duduk di depan teman temannya

"Al "panggil Arjun Alen menoleh ke sumber suara.

"Lo mau apa biar gue beliin" wajah Alen langsung berseri.

"Alen pengen es Boba" ucap Alen malu malu.

"Jane?"

"Jane GK pengen apa apa"

Leon berjalan meninggalkan tempat makan mereka menuju penjual es Boba .

Setelah pesanan selesai Leon memberikan esnya pada Alen.

"Makasih Leon" Leon membalas dengan senyuman.

Setelah makan Alen melihat sekeliling kantin mencari sosok olvin tapi matanya fokus pada sosok naken dan juga pria kecil disampingnya. Alen menatap naken yang juga menatapnya. Naken tersenyum smrik menatap Alen dia juga dengan sengaja memeluk pria di sampingnya.

"JANE & ALEN"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang