siapa?

85 6 0
                                    

Berbeda dengan pasangan yang satu ini Jane dan zayn. Mereka berantem karena hal sepele yaitu permen Jane jatuh karena di senggol oleh zayn meskipun itu tidak sengaja.

"Aku akan memberikanmu yang baru baby"

"Nggk mau itu alen"

"Ya sudah kita ke rumah alen" Ajak zayn. Jane menggeleng pelan.

"Kenapa" Tanya zayn lembut

"Jane nggak tau rumahnya alen" Jawab Jane sedih. Zayn mengeryit heran, selama mereka ber 2 berteman Jane tidak tahu rumah nya alen.

"Baiklah besok saja oke kita main ke rumahnya alen bareng bareng" Jane menganggukkan kepala semangat. Dan tersenyum melihat kegemasan Jane.

__________

Di apartemen naken.

Alen bingung ingin memberi tahu kan kehamilan nya apa tidak, alen masih takut. Alen menatap naken yang sedari tadi memainkan ponselnya.

"Naken, alen mau ngo_! "

Omongan naken terputus oleh nada dering handphone naken.

"Aku angkat telepon dulu ya" Kata naken meninggalkan alen sendiri duduk di sofa ruang tamu. Alen menatap kepergian naken, alen bertanya tanya kenapa mengangkatnya sampai keluar apakah sangat penting.

"Nanti aja deh bilangnya"

Naken mengangkat telepon setelah meningalkan alen sendirian di ruang tamu.

"Hmmm"

"Aku akan berusaha"

"Baiklah"

"Love you to" Setelah mengucapkan kata terakhir naken. Setelah memutuskan panggilan naken memasuki apartemen dan berjalan menuju ruang tamu. Naken mendapati alen yang sedang tertidur di sofa.

"Cepat sekali dia tertidur" Naken menggendong tubuh naken pelan pelan agar tidak terbangun. Naken membaringkan badan alen di tempat kasur yang sangat nyaman.

Naken juga membaringkan tubuh nya di samping alen. Dia menatap wajah alen yang cantik.

"Sorry my life " Lalu mencium bibir plum naken.

Keesokan harinya.

Alen dan naken berangkat ke sekolah bareng. Tapi ada yang aneh dengan sikap naken . Biasanya dia selalu cerewet jika bersama alen tapi sedari tadi naken hanya diam.

Naken meninggalkan alen yang termenung memandang naken pergi begitu saja apa dia membuat kesalahan.

"Alen nggk boleh berharap sama naken, mungkin naken hanya kasian sama alen" Alen berjalan lesuh menuju kelasnya.

Alen menatap Jane yang bersama dengan zayn . Mereka sangat romantis.

"Bayi gueee" Teriak ani. Ani memeluk tubuh kecil alen.

"Ini" Alen menerima dengan senang hati saat ani memrikannya susu coklat.

"Oh iya alen, kamu di panggil leon suruh ke kelasnya" Ucap ani. Alen hanya terseyum dan meninggalkan kelasnya. Ia akan membolos hari ini dengan leon.

Leon celingak celinguk di tengah tengah pintu mencari sosok leon. Tapi alen tidak melihat barang hidung leon. Alen mendengus kesal.

"Alen" Panggil leon dari belakang alen. Alen menatap tajam leon .  Leon terkekeh melihat mimik wajah alen yang sangat imut.

"Ikut gue" Leon menarik tangan alen lembut. Leon menarik tangan alen sampai menuju Roftuf. Alen diam menatap Leon yang juga menatap nya.

"Lo hamil anak siapa" Tanya Leon .

Alen melotot kan matanya kaget bagaimana Leon bisa tau. Alen hanya diam sambil menggoyang kan badan nya kesana kesini dengan kedua tangan yang memilin ujung bajunya.

"Ng nggk kok, alen kan laki laki nggk bisa hamil" Jawab alen gugup. Leon menghela nafas kasar.

"Jangan boong gue tau lo hamil, ayah yang bilang sama gue waktu di bilang ada pasien laki laki yang hamil dan itu elo" Ucap Leon. Alen hanya diam sambil melirik wajah leon yang sepertinya akan marah.

"Kalau lo gk mau cerita gpp tapi lo harus ngomong kalau pengen apa apa jangan di pendem oke" Alen mengangguk paham, dia langsung memeluk badan leon yang sangat tinggi itu. Inilah yang di sukai dari sifat leon dia selalu mengerti apa yang tidak mau ia ucapkan.

"Leon jika alen mati apakah mama sama papa akan bahagia? " Leon terdiam, di tersenyum manis.

"Kita ke kantin gw beliin seblak mau? " Mata alen berbinar senang dia juga melupakan perkataan nya tadi, mereka pun berjalan menuju kantin, alen yang bercerita dengan semangatnya dan Leon dengan senang hati mendengarkan.

MAAF JARANG UP AKU SIBUK KULIAH SAY

MAAF CUMA SEDIKIT

"JANE & ALEN"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang