~ CHAPTER 10 ~

310 17 0
                                    

Sesampainya di kamar mandi, halilintar akan menunggu di luar, ia tidak mau ada hal aneh terjadi seperti sebelum nya.

Ia kemudian melihat sebuah kertas yang dekat dengan kamar mandi, ia kemudian membaca nya, dan ternyata kertas itu berisi sebuah kamar asrama.

"Hah kamar asrama? Ini pasti bakal seru, aku harap aku tidak akan satu kamar bersama dengan si bensin" Gumam halilintar, solar keluar kamar mandi, ia kemudian mendekati halilintar, ia bertanya apa yang sedang dilihat halilintar, halilintar menujuk, solar melihat tunjukan halilintar dan membaca nya, dia sangat senang karena ada asrama, ia pernah asrama tetapi itu sudah beberapa tahun yang lalu, bel kelas berbunyi, menandakan semua murid istirahat.

Solar mengajak halilintar untuk ke kelas dan mengambil kotak makan mereka, dan berkumpul bersama dengan teman teman di atap rooftop.

✦✶✸✦✦✶✸✦

Bel kembali berbunyi, menandakan kelas akan dimulai, pada pembelajaran ke 2, murid murid pada berhamburan kembali ke kelas.

Solar dan halilintar kembali ke kelas, kembali duduk dengan tenang, sementara guru akan datang semenit lagi, mereka memiliki waktu untuk bermain sebentar, sementara solar sedari tadi hanya melihat teman teman nya yang lain bermain seperti seekor monyet bermain.

✦✶✸✦✦✶✸✦

Beberapa menit kemudian, sang guru datang, murid murid pada panik dan sibuk berlari ke kursi nya.

Sang guru yang melihat itu hanya menggelengkan kepala nya sembari tersenyum dan membawa sebuah surat, ia teringat akan masa lalu nya bersama teman teman nya ketika sang guru kembali ke kelas.

Sang guru pun berjalan ke meja nya, ia kemudian berjalan ke meja nya, ia kemudian menyuruh anak anak untuk diam dan tenang dengan suara lembut.

Sang murid pun diam dan tenang, dan kemudian guru mengambil surat tadi dan membaca isi nya.

✦✶✸✦✦✶✸✦

Selesai membaca surat, anak anak pada bersorak gembira, kemudian anak anak itu pun banyak bertanya kepada sang guru.

Sang guru menjawab dengan lembut, ia tidak ingin marah kepada sang murid, ia takut hati sang murid sakit karena dimarahin.

Guru memberi tahu teman sekamar mereka, agar mereka tidak usah melihat teman sekamar nya lagi besok, karena mereka akan sangat lama untuk melihatnya dan banyak murid yang akan melihat teman sekamar nya.

Halilintar dan solar adalah teman sekamar, halilintar tidak percaya akan hal itu, tetapi solar sebaliknya, ia sangat menyukai hal itu.

Halilintar memutar bola matanya, pertanda ia sangat tidak menyukai, ia berharap akan diganti teman sekamar nya.

Apakah mereka mendapatkan kunci nya sekaligus?

Jawaban nya tidak, mereka akan mendapatkan nya besok di panitia asrama atau OSIS.

✦✶✸✦✦✶✸✦

{ Saya tidak tau bagaimana di asrama, karena saya belum pernah asrama }

✦✶✸✦✦✶✸✦

Bel kembali berbunyi, menandakan semua siswa akan pulang, mereka menghabiskan sisa kesenangan karena akan ada asrama tanpa pembelajaran, jadi hari ini tidak akan belajar.

Halilintar pulang, ia terburu buru pulang, karena sangat adik mungkin menunggu nya, solar ingin mengajak nya pulang bersama karena jarak antara rumah mereka lumayan dekat.

Bagaimana solar tau, apakah ia mata mata?
Tidak, solar selalu melihat halilintar keluar rumah saat sang halilintar ingin pergi ke perpustakaan.

Halilintar sampai dirumah, dan dugaan nya benar, beliung telah menunggu nya sembari bermain dengan seekor burung?

Halilintar : Hello beliung, abang pulang.

Beliung : Hai abang, selamat datang kembali

Halilintar : Kau juga, apa yang sedang kau lakukan?

Beliung : Aku tengah bermain dengan burung yang ku temui di jalan tadi.

Halilintar : Ouh, apakah sayap nya terluka?

Beliung : Ya abang, apakah abang bisa mengobati nya?

Halilintar : Abang bisa, letakkan burung itu ke dalam.

Beliung : Ok

Halilintar dan beliung masuk ke dalam rumah nya, seharusnya terdapat robot pembantu disini, tapi seperti nya mereka sedang libur.

Beliung kemudian bergegas mengganti baju, sementara halilintar tengah mengobati luka si burung.

Beliung turun, untuk melihat burung yang tengah terluka.

Beliung : Abang gimana keadaan si burung?

Halilintar : Luka nya lumayan parah

Beliung : Ouh, bang bisakah kita memelihara burung ini?

Halilintar : Hmm... Baiklah, aku tidak akan menolak permintaan adekku yang lucu ini.

Beliung : Iih abang, aku sudah besar!! Abang, apakah abang besok berkemah?

Halilintar : Tidak, kayak nya dibatalin, karena kami akan menginap di asrama

Beliung : Keren, beliung juga mau, tapi beliung belum bisa

Halilintar : Nanti saat kau SMP

Beliung : Abang akan menginap di asrama berapa bulan?

Halilintar : Mungkin 3 / 4 bulan

Beliung : Yah, jadi aku akan di rumah segede ini sendiri

Halilintar : Kau boleh mengajak teman, karena abang akan pergi ke asrama besok

Beliung : Jadi beliung mengajak teman besok?

Halilintar : Ya, tapi jangan membuat kekacauan

Beliung : Ok, eh abang tadi di kelas ku ada murbar

Halilintar : Ouh, nama nya?

Beliung : Rimba, ia mempunyai kakak bernama solar

Halilintar : Hah solar!?

Beliung : Ya, apakah abang mengenal abangnya?

Halilintar : Ya, dia seorang murbar dan teman sekamar abang

Beliung : Waw itu keren

Halilintar : Ya, dah abang mau bersiap, kau boleh menjaga burung itu dan bisakah selama abang di asrama kau menjaga kedai tok aba dan mengirimkan abang uang?

Beliung : Bisa bang

Halilintar : Baiklah makasih

Beliung kemudian memandang burung itu, mungkin ia harus keluar untuk membeli kan tempat untuk sang burung, ia memberi nama burung itu adalah liung..
Tidak cukup buruk.

Pika datang, ia kemudian memperhatikan burung itu, dan ia ingin mengajak sang burung bermain tapi seperti nya burung itu belum dalam kondisi pulih.

Bersambung...

Selanjutnya :

Halilintar : Solar bisakah kau menjauh?

Solar : Kenapa? Apakah kau tidak menyukai nya?

Halilintar : Tidak

Solar : Baiklah, tapi bolehkah aku mencium mu?

Halilintar : Serah

A mafia's love story with me ( HaliSol ) (Dijeda) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang