~ CHAPTER 8 ~

304 20 3
                                    

Sebelum Nya :

"Hei ayolah... Aku bilang menyin-/hmmm?"

Sekarang :

Solar menutup mulut halilintar agar tak bersuara, halilintar hanya pasrah, sebenarnya ia sedari tadi ingin mengibaskan pedang halilintar milik nya ke solar, tetapi ia masih harus sabar, maklum lah anak orang :v

"Kek nya sudah aman"

"Hmpp!! Minggir!! Dahlah aku mau keluar!"

"Eh bentar hali, antarkan aku ke kelas dong"

"Cari sendiri"

"Dih sok dingin"

"Apa tadi kau bilang^^"

"Eh bukan apa apa"

Solar Pov

Senyum nya halilintar serem, aku merinding.

Tapi yang penting gw gak dimarahin oleh si bawang merah tuh

Solar Pov End

Halilintar kemudian keluar dari kamar mandi dengan keadaan kesal dan marah, setelah halilintar keluar dari kamar mandi, ia kemudian mengikuti halilintar dari belakang agar gak ketahuan.

Halilintar tau bahwa solar mengikuti nya, jadi ia biarkan saja dan pura pura tidak tau.

Halilintar menuju ke kelas nya, dan ia duduk di tempat nya, sementara solar masih nyari tempat untuk duduk, solar telah menemukan nya, ia duduk di dekat jendela kelas, tetapi seseorang datang menghampiri nya.

"Eh jangan duduk disitu, itu tempat duduk teman ku, dia belum datang"

"Eh maaf ya, aku tidak tau"

"Iya gak papa, hmm... Apakah kau anak baru?"

"Hmm.. Iya"

"Apakah boleh kita berkenalan?"

"Tentu boleh^^"

"Baiklah, perkenalkan nama ku daun"

"Hai daun, aku solar"

"Hai solar^^
Kau tengah cari tempat duduk ya?"

"Hehehehe iya"

"Di kelas ini tersisa 1 tempat duduk, yaitu di dekat halilintar"

"Eh.. Tidak ada tempat lain kah?"

"Tidak hanya itu"

"Ouh baiklah, terimakasih"

"Masama"

Solar kemudian berjalan menuju tempat duduk halilintar, ia kemudian duduk disebelah halilintar.

Halilintar yang melihat itu pun sangat kesal, ia tidak suka seseorang duduk di dekatnya, ia hanya ingin sendiri, tetapi takdir berkata lain.

"Halo halilintar, kita bertemu lagi"

"Hmm"

"Ouh ayolah jangan dingin, bisakah kau mencair?"

"Aku gak akan mencair hingga aku menemukan pasangan ku yang tepat"

Solar yang mendengar itu pun tidak membalas nya, seolah olah ia cemburu akan hal itu.

Ia memang menyukai halilintar semenjak awal mereka bertemu, yaitu kebun binatang.

Beberapa menit setelah nya, bel kelas pun berbunyi, menandakan bahwa semua siswa harus masuk ke kelas masing masing.

Halilintar dan teman teman nya keluar kelas, mereka mengikuti apel pagi setiap hari nya, kecuali hari minggu.

Setelah selesai apel, mereka kemudian kembali ke kelas masing masing, halilintar dan teman teman nya memasuki ruangan kelas mereka, ternyata disana terdapat guru mereka yang telah menunggu kedatangan murid murid nya.

Semua dengan cepat duduk di tempat, guru mereka ini sangatlah disiplin.

Guru : assalamu'alaikum, Selamat pagi murid murid ku ^^

Murid : Wa'alaikumussalam, Pagi juga bu guru.

Guru : Gimana kabar kalian selama liburan?

Murid : Alhamdulillah sehat bu guru.

Guru : Alhamdulillah.
Oh ya murid murid, hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan maju ke depan dan perkenalkan dirimu.

Solar yang mendengar itu pun mengangguk, ia kemudian berdiri dan menuju depan kelas, ia mulai memperkenalkan diri nya.

Solar : Hai semua perkenalkan, nama ku solar, kalian bisa memanggilku solar, aku pindahan dari sekolah ****.
Semoga kita berteman baik^^

Guru : Terimakasih solar telah memperkenalkan diri mu, silahkan duduk kembali.

Solar mengangguk lagi, ia kemudian berjalan ke tempat duduk nya disebelah halilintar.

Jam pelajaran pun dimulai, kali ini jam pelajaran matematika, halilintar sangat pandai dalam matematika sementara solar kurang pandai dalam matematika.

Para murid diberikan soal latihan, mereka harus mengerjakan nya dengan selesai, jika mereka selesai, maka tidak ada pr jika mereka belum selesai, terpaksa mereka harus menerima pr.

Solar : Hali, ini bagian yang mana?

Halilintar : Bisakah kau diam, aku masih berpikir, dan jangan ganggu aku.

Solar : Ouh halilintar ayolah ~~
Ini bagian yang mana.

Halilintar : Tanya sama bu guru sono.

Solar : Takut, halilintar jelasin aja plis~~

Halilintar : Gak mau!

Solar : Halilintar plis plis.

Halilintar : Udah diem! Kalau aku gak mau berarti aku gak mau.

Solar : Kalau begitu aku nangis.

Halilintar : Nangis aja, gak pedulia aku.

Solar mulai menangis, tapi ia tidak mengeluarkan suara nya agar tidak menganggu teman teman nya yang lain, halilintar dan solar duduk di depan, sementara guru mereka sedang keluar jadi guru mereka gak lihat kalau solar menangis.

Halilintar yang mengetahui hal itu pun ia mengehela nafas, ia kemudian menghapus air mata solar agar tak semakin menajdi jadi menangis nya.

Halilintar : Baiklah, aku akan mengajarimu, berhenti lah menangis.

Solar : Makasih ^^

Halilintar : Ya

Solar berhenti menangis, ia kemudian mencium pipi halilintar sebagai tanda terimakasih yang ke 2 kali nya.

Halilintar yang dicium itu pun muka nya lumayan memerah, ia menjaga sikap nya agar tidak ketahuan kalau dia salting.

Solar yang melihat itu pun mencubit pipi halilintar, ia menganggap itu adalah sebuah mochi yang lucu tapi dingin.

Solar : Halilintar...

Halilintar : Hmm... Apa lagi?

Solar : Mau kah kau menjadi pacar ku ^^

Halilintar : Hah apa!? Pacar!? Sesama jenis!? Dih gw tidak mau menjadi gay.

Solar : Aku akan membuat kau menjadi seorang yang gay.

Halilintar : Itu hanyalah mimpi mu, cepat aku sudah selesai mengerjakan tugas, sekarang aku akan mengajarimu.

Solar : Aku gak usah di ajar, aku minjam jawaban mu ya ^^

Halilintar : Enggak bol...

Solar : Diam lah ~~
Gw pinjam sebentar cuman salin kok.

Halilintar hanya terdiam, ia tidak menjawab, halilintar terdiam bukan karena salting, tetapi ia sedang menahan amarah nya di dalam diri nya.


BERSAMBUNG...

A mafia's love story with me ( HaliSol ) (Dijeda) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang