CHAP 3 : HARAPAN

388 33 0
                                    

Win melangkahkan kakinya masuk ke dalam gedung GMM dengan salah satu tangan penuh membawa kopi yang telah ia beli. Suasana di dalam ternyata jauh berbeda dengan perkiraan Win, biasanya gedung diselingi canda-tawa para kru, aktor bahkan aktris meskipun suasana sedang sibuk tetapi kali ini tidak sama sekali.

Terlihat wajah-wajah yang kelelahan dan suasana yang suram.

"Untuk apa adegan seperti ini ditake ulang?"

"Maaf Bright, ini karena terjadi kesalahan dalam pengambilan scene. Sebenarnya tidak perlu take ulang tapi scene tersebut tidak tersimpan. Ini murni kesalahan kami, tolong dimaafkan ya Bright."

"Baiklah, lain kali aku tidak ingin kesalahan seperti ini terulang! Hanya membuang-buang waktu saja."

"Mohon kerja samanya, apakah kau ingin naskahmu diubah sedikit agar tidak menyita waktu?" Tanya Phi Aof mencoba bernegosiasi.

"Tidak perlu. kalian berdua seharusnya mengatasi agar kelalaian ini tidak terjadi!" Bright mulai kesal hingga menggertakkan gigi.

Phi Champ mengehela napas, "kami janji ini akan menjadi yang terakhir kalinya."

Susah jika Bright sudah marah besar seperti ini, dibujuk beberapa kali pun malah semakin menyulut emosinya. Kecuali jika dibujuk oleh seseorang.

"Sudahlah Phi tahan emosimu, berhenti memarahi Phi Champ dan Phi Aof. Ini semua murni kesalahan yang tidak disengaja kok," Ujar Win menengahi sambil menepuk pundak Bright pelan.

Baru saja dibilang orangnya muncul. Sepertinya Dewi Fortuna sedang berpihak pada orang-orang yang tersakiti, contohnya Phi Champ dan Phi Aof ini.

"Huh? Win? Sedang apa kamu di sini?" Tanya Bright terkejut saat Win menepuk pelan pundaknya.

"Sedang bekerja memangnya apalagi? Ku tinggal dua hari otakmu jadi tidak berfungsi ya Phi," Ucap Win main-main sambil tersenyum.

Bright seketika mengerlingkan matanya dan mencubit hidung Win cukup kencang, "Oh, sudah berani kurang ajar kamu rupanya."

"Aw aw. Ishh ... Lihat, hidungku jadi memerah karena ulahmu! Sudahlah, lupakan. Bagian apa yang harus kamu ulangi Phi?" Tanya Win penasaran.

Kembali ke topik tersebut membuat Bright merajuk dan menghela napas kasar, "Tidak penting, hanya mengulang bagianku dengan Frank."

"Kalau begitu lakukan saja lagi, tidak perlu marah-marah. Kamu tidak lihat wajah Frank yang ketakutan diseberang sana?" Tunjuk Win ke arah Frank yang hanya tertawa canggung.

"Jika kamu sudah selesai syuting aku akan menunggu di bangku itu. Oh ya, aku juga membawakan kopi kesukaanmu."

"Cold brew?"

"Cold brew."

"Khop khun krub, Win."

Win hanya membalas ucapan Bright dengan tersenyum hangat sambil berjalan ke arah bangku yang dituju. Tak lupa memberikan kopi kepada yang lainnya.

Wajah-wajah yang suram berubah menjadi sumringah, sepertinya mereka berterima kasih pada Tuhan karena telah mengirimkan Win untuk segera menjinakkan serigala pemarah.

Tak lama Win menunggu Bright sudah menyelesaikan adegannya dengan Frank.

Mengambil kopi miliknya dan meminumnya sampai setengah, Bright kemudian duduk di samping Win.

Sesuai janji Win menjelaskan semuanya kepada Bright tanpa ada satupun yang terlewat dan Bright mendengar dengan serius sesekali menganggukkan kepalanya.

"Hanya dua hari?" Tanya Bright.

Win bingung, "Apa yang dua hari?"

"Mengurung dirinya, waktu itu kamu sampai seminggu."

• Lost You || BrightWin •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang