CHAP 15 : TERLAMBAT

526 38 12
                                    

Chapter ini berisi songfic, diharapkan untuk memutar instrumennya pada paragraf tertentu agar lebih menghayati.

Untuk lagu aslinya bisa kamu cari di yt dengan kata kunci:
🎼 Måneskin - The Loneliest

ENJOY!

°°°

Sekarang Bright berada di kondominium, dia tidak ingin kembali ke rumah. Entah kenapa dia merasa perlu waktu untuk sendirian.

Dia sudah mengabari ibunya kalau dia tidak akan pulang ke rumah, dia berharap ibunya tidak akan menunggu dan mengkhawatirkannya.

Terakhir kali dia datang ke kondominium keadaannya sangat berantakan seperti kapal pecah, dia yang membuatnya seperti itu dan dia mengakuinya tapi sekarang kondominiumnya terlihat rapi dan barang-barang tertata sesuai tempatnya.

Mungkin saja ibunya yang membereskan, Bright sangat bersyukur sekaligus merasa tidak enak hati karena menyusahkan ibunya.

Bright duduk di sofa ruang tamu, matanya memandang ke arah paper bag yang sekarang berada di meja. Dia mengulurkan tangan untuk meraih paper bag, kemudian dia membuka isinya.

Bright menahan napas, tangannya yang gemetar mengambil beberapa barang di dalam paper bag. Dia mengeluarkan sebotol sampanye, sebuah kotak jam tangan, secarik kertas dan ... Flashdisk?

Untuk apa flashdisk?

Dia memutuskan untuk melihat secarik kertas terlebih dahulu yang telah menarik perhatiannya, kertas tersebut digulung dan diikat dengan sebuah pita merah cerah.

Dia melepas ikatan pita tersebut dan membuka gulungan kertasnya secara perlahan. Di dalamnya terdapat tulisan tangan yang cukup panjang.

Itu tulisan tangan Win.

Bright mengedipkan matanya beberapa kali, dia berharap tidak sedang berhalusinasi. Itu benar-benar tulisan Win, dia mengenalinya. Sama persis seperti yang pernah Bright lihat.

Untuk,
Vachirawit Chivaaree

Selamat ulang tahun, Phi Bright.
Maaf aku tidak bisa mengucapkannya secara langsung tetapi aku harap kamu menerima hadiah yang telah ku siapkan secara terburu-buru ini.
Ngomong-ngomong, ini akan jadi ulang tahun pertamamu tanpa aku sejak kita berdua saling mengenal.
Ada banyak yang ingin aku katakan padamu tetapi aku akan menyampaikannya secara ringkas. Pertama, aku sangat senang telah mengenalmu dan terima kasih atas segalanya. Lalu yang kedua, aku ingin mengucapkan selamat tinggal karena aku berencana untuk pergi dan vakum dari dunia entertainment entah sampai kapan. Atau mungkin aku akan keluar, haha ...

Tidak, tidak, tidak.

Bright meremas kertas tersebut, dia tersedak saat membisikkan kata-katanya. "Maafkan aku, maaf ..."

Mata Bright berkaca-kaca, apakah sikapnya sangat menyakiti Win hingga separah ini?

Dia tidak sanggup meneruskan, dadanya sakit dan air mata mulai berjatuhan membasahi kertas, penglihatannya buram membuat kertas tersebut sulit dibaca.

Kalau dipikir-pikir sejak pertama kali kamu berpacaran dengan Tu, aku sama sekali belum mengucapkan kata selamat yang pantas. Itu salahku, aku harap kamu memaafkanku.
Jadi ... Selamat!
Akhirnya kamu berpacaran dengan orang yang kamu cintai, aku turut senang. Beri salamku pada Tu.
Aku membelikanmu sebuah jam sebagai hadiah ulang tahun agar kamu selalu ingat waktu di mana pun kamu berada dan untuk merayakan keberhasilanmu mendapatkan hati Tu maka dari itu aku membeli sampanye saat perjalananku sebelum ke bandara. Merek ini sangat terkenal dan enak, aku harap kalian berdua akan menyukainya.

• Lost You || BrightWin •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang