27 : Sensasi Baru

3K 100 17
                                    

"Hu, umh~ Suki, aku juga. Ayo Sayang kembali padaku sekarang~" balas ku, mengalungkan tangan pada lehernya. Memberanikan diri untuk menampakkan raut kuyu dipenuhi hasrat menggebu.

Dia menatapku lamat, membawa tubuhku tepat dibawah shower agar tumpukan busa meluruh dari sana. Sekejap sudah hampir hilang separuh, Hyunsuk mencumbu kembali. Membiarkan air yang mengalir masuk diantara peraduan bibir kami. Sensasinya sedikit berbeda, aku hampir tersedak karena terpaksa menenggak sedikit air yang masuk ke dalam mulut. Menyadari itu dia segera mundur, kami bertukar posisi kali ini. Hyunsuk yang berdiri tepat di bawah shower.

Kepalaku lantas menggeleng dengan jemari yang menggenggam satu tangannya. Menapakkan raut kurang suka dengan ciuman seperti tadi.

"Iya Sayang, maaf..." Hyunsuk menepuk pucuk kepala ku. Kemudian turun melewati pipi dan mencapit daguku agar mendongak lebih tinggi. Untuk kesekian bibirnya merekat padaku lagi. Lebih intens. Dan cukup lama. Saat aku mulai benar-benar pasrah, dia justru mundur. Mengembalikan jarak seperti sebelumnya. Otomatis dahiku berkerut bingung.

Seakan bisa membaca isi pikiran ku, dia segera menimpali,

"Kita percepat saja Sayang. Ini sekarang giliran mu."

Aku memperhatikan spons yang dia ambil dari lantai dan menyodorkan itu padaku. Paham akan maksudnya, aku mengambil spons itu dan mencucinya terlebih dahulu sebelum menungkan sabun dan melakukan remasan.

"Kamu bisa mulai dari sini, Sayang." Hyunsuk berbalik, menampakkan punggung yang begitu indah terlapisi buliran air yang jatuh dari shower diatasnya.

" Hyunsuk berbalik, menampakkan punggung yang begitu indah terlapisi buliran air yang jatuh dari shower diatasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku tertegun, menyaksikan pemandangan itu. Tubuhnya benar-benar terpahat begitu sempurna. Hanya dengan melihat saja mampu membuat gairahku semakin meningkat.

"Hanni, ayo Sayang~" titahnya sekali lagi. Mendapati ku tak kunjung bergerak menyusuri tubuhnya.

Aku mengangguk, melakukan apa yang dia minta. Ruang satu petak yang berisi kami berdua rasanya benar-benar panas, padahal air dingin yang digunakan. Tapi itu tidak mampu meredakan percikan api yang  terbentuk.
Aku mengigit bibir bawah, begitu selesai menyusuri punggungnya dan sekarang Hyunsuk sudah berbalik. Memperlihatkan dadanya yang seksi. Mata itu terus tertuju padaku yang sesekali terarah padanya tanpa menghentikan gerakan tangan.

"Kita hanya mandi, Hanni? Kamu pasti tidak ingin melakukannya disini, 'kan?"

Aku mengerjap mendengar pertanyaan itu, lantas berhenti bergerak dan mendongak untuk menaruh seluruh fokus padanya. Mungkin Hyunsuk berpikir suasana hatiku rusak sebab ciuman tadi. Padahal sebenarnya tidak.

"Aku...

aku mau, Suki. Aku ingin tau sensasinya." Dibandingkan jawab nada bicaraku lebih tepat disebut memohon. Aku benar-benar berharap lebih, kendatipun di awal merasa sedikit takut.

Hyunsuk tersenyum senang mendengar respons ku. Beberapa detik kami saling melempar tatapan dalam dengan sorot mata layu. Sesaat sebelum mendorong ku merapat ke dinding kamar mandi, dia membiarkan busa yang melapisi tubuhnya menghilang lebih dulu.
Aku menjatuhkan spons saat satu tangannya mencengkram pergelangan tanganku dan menguncinya diatas kepala. Rasanya lebih menegangkan dibanding menaiki rollercoaster Kingda Ka di Amerika Serikat. Jantungku kian berantakan bersama kewarasan yang mendatangi kebinasaan seiring dengan bibirnya yang melancarkan ciuman lebih bergairah dari sebelumanya. Hyunsuk menghisap bibir ku dengan kuat, membentuk erangan tertahan dalam mukutku.

Soft Serve || Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang