Tom Riddle or Voldemort?

359 52 5
                                    

    
     Sepasang mata berwarna coklat tua menatap sekeliling lapangan turnamen memperhatikan setiap interaksi para Professor dan beberapa siswa yang telah ada disana tidak sabar menunggu dimulainya turnamen, matanya berhenti pada seorang siswa yang membuat gempar aula besar kemarin, ia bisa melihat para siswa sudah mulai tenang semenjak pertunjukkan kecil yang dibuat  'Ignatius Caldwell' ,begitu dia menyebut namanya.

     Dia mengolah informasi ini di kepalanya, merupakan rencananya mengadakan turnamen ini, turnamen ini adalah salah satu rencana yang dibuatnya sejak kebangkitannya.

     Kebangkitannya anehnya berjalan lancar, Dumbledore pria tua itu sibuk dengan anak emasnya yah mungkin harus ia katakan mantan anak emasnya, sungguh tragis dan disayangkan 'The Boy Who Live',  'penyelamat dunia sihir', 'pewaris rumah bangsawan Potter and Black',  diketahui mati dengan mengenaskan karena pelecehan yang dilakukan kerabatnya.

     Bocah itu bahkan mungkin belum tahu tentang gelar dan warisan yang dimilikinya di dunia sihir, tapi ia pikir kejadian ini memang menguntungkan bagi nya, dengan kematian Harry Potter, Dumbledore dan publik sibuk dengan anak yang bahkan telah mati itu, ia dapat dengan mudah bangkit dan mendapatkan tubuhnya lagi.

     Mata itu melirik ke sebelah kirinya menatap wajah Professor ramuan sekaligus kepala rumah Slytherin, ia harus mengakui berkat Severus Snape kebangkitannya berjalan dengan baik, pria itu menemuinya ketika ia yang masih berada di tubuh Quirell ( bener gak sih namanya? Author lupa cara ngejanya) di hutan terlarang saat ia akan memburu seekor unicorn.

.

.

.

     " Quirellss...cepat!! apa kau bahkan tidak bisa menemukan satu ekor unicorn pun?". Dia mendesis, dia akan mengambil tubuh pria bodoh ini jika dia tidak terlalu lemah sekarang.

     " Y-yyes my lord a-aku akan segera menemukan U-unicorn untukmu ". Pria ini bahkan tidak bisa untuk tidak bicara gagap.

     Ia tidak punya pilihan lain sebenarnya, pria ini satu satunya tubuh yang tersedia untuknya. Ia harus terus bersabar sampai ia mendapatkan batu itu. Dumbledore pria tua itu bahkan masih sempat menyembunyikan batu itu.

     Darah unicorn adalah alternatif yang sangat diperlukannya saat ini, walaupun ia harus melakukan sedikit pengorbanan untuk kebangkitannya, setidaknya ia akan mendapatkan tubuh kembali bukan terus menjadi roh dan bahkan parasit seperti ini.

     " S-sseverus apa y-yang kau lakukan d-disini? ". Perkataan Quirell menariknya dari pikirannya.

     " Aku memiliki urusan disini". Snape menjawab dengan dingin.

     " Y-yah kalau b-begitu a-aku a-a-akan pergi ya?".

     Ya setidaknya pria bodoh ini tau apa yang harus ia lakukan, ia tidak bisa mempercayai Snape saat ini, tidak dengan kedekatannya dengan Dumbledore.

     " Sebenarnya Quirell, aku punya urusan denganmu ". Snape berkata  sebelum mereka bergerak. " Ya mungkin ada hubungannya denganmu ". Lanjut Snape.

     " A-aku t-tidak tau a-apa yang kau k-katakan S-sseverus ". Quirell dengan gagap menjawab.

     " Mungkin kau ". Severus menjawab sinis sebelum menatap ke kepala Quirell dan melanjutkan perkataannya. " aku membawa apa yang kau cari my lord ". Ucapnya akahirnya.

Harry Potter And Ignatius CaldwellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang