Teman Pertama

450 66 1
                                    

  
Pertama Tama author ingin minta maaf karena lama tidak up,saya disibukkan dengan persiapan ulangan dan acara keluarga jadi baru bisa up sekarang🙏🙏.

  Okey itu saja.

   Selamat membaca👋👋
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

   Hosh

   Hosh

  Hela napas Harry lelah walaupun terasa sama menyenangkan tapi berkuda lebih melelahkan daripada terbang ia harus mengeluarkan begitu banyak energi untuk berkuda.

   Ia menunggangi kuda tersebut menuju Mr. Bernard mungkin ia akan beristirahat sebentar.
 
   Mr. Bernard yang melihatnya kembali segera menghampiri dan mengambil tali kuda membantu Harry untuk turun.

   "Bagaimana menurutmu Xavier?" Mr. Bernard bertanya padanya.

  "Itu menyenangkan,kurasa aku akan mengambil kuda yang ini aku akan mengatakannya kepada dad". Harry menjelaskan sembari tersenyum.

  "Kau selesai?"suara menyahut dibelakangnya.

   "Hmmm".

   "Kau sebaiknya tidak terlalu lelah,kita akan kedatangan tamu sebentar lagi". Kakaknya menjelaskan,melihat adiknya yang bernapas terengah-engah.

  "Siapa?".Harry mengernyitkan alisnya,keluarga Caldwell jarang mengundang orang luar untuk datang,mengingat banyaknya musuh yang dipunya.

  "Mrs. Zabini dan anaknya,mom mengundang mereka".jelas kakaknya.

  "Anaknya,Blaise Zabini bukankah ia seumuran denganku?".

  William mengangguk.

  "Ya mom ingin kau mempunyai teman yang seumuran denganmu sebelum kau pergi ke durmstrang nanti".jelas kakaknya.

   Teman, bohong jika ia tak pernah memikirkan tentang itu sejak dia berada disini. Harry masih mengingat seluruh temannya di kehidupannya sebelumnya bertanya tanya bagaimana dengan Ron dan Hermione ketika tau ia meninggal atau bahkan Luna dan Neville saudara baptisnya dan yang lainnya.

  Ia pernah menanyakan hal itu kepada death,bukan memberi tahu death mengatakan untuk melakukan hal yang sama yang pernah ia lakukan saat kematiannya yang membawanya ke dunia ini.

  Layar itu, Harry melihat melalui layar tentang apa yang terjadi saat ia telah meninggalkan dunia itu. Ron begitu terpuruk saat mendengar kabar kematiannya Hermione bahkan hanya diam seolah mencerna kejadian itu, sedangkan Neville langsung ber apparate menuju grimauld place menerobos masuk bahkan kreacher tidak bisa memprotes karena sibuk menghukum dirinya atas meninggalnya sang master.

   Sedangkan Luna, perempuan itu memasang senyum melamunnya senyum yang jarang terlihat saat berakhirnya perang dan menatap kearahnya,benar benar kearahnya seolah ia dan Harry berada di tempat yang sama.

   Harry benar benar terkejut saat itu tapi tetap membalas senyum Luna. Meninggalkan luna dan melihat anak baptisnya Teddy yang saat itu telah tumbuh menjadi pemuda yang sangat mirip dengan ayahnya metamorphmagus seperti ibunya bahkan mewarisi kejahilan perampok.

  Melihat reaksi anak baptisnya saat dibacakannya warisan yang telah disiapkan Harry sejak lama,ia memang berencana mewariskan harta keluarga black kepadanya bagaimanapun darah black mengalir di nadinya,dan menyerahkan harta keluarga Potter ke albus tapi jika albus tidak menerimanya atau bahkan telah meninggal ia mengunci brangkas Potter.

   Ia telah mempelajari tradisi darah murni setelah perang bahkan jika ia sangat dekat dan percaya kepada Ron dan Hermione merupakan pelanggaran dan ketidak hormatan menyerahkan harta keluarga kepada orang yang bahkan tidak berhubungan langsung dengan nama dan harta keluarga  yang akan diwariskan.

Harry Potter And Ignatius CaldwellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang