Jevanya turun dari taksi yang di tumpangi nya.
"Makasih ya pak" ucapnya sambil memberikan uang lembaran ke supir taksi itu.
Setelah membayar taksi nya, Jevanya membuka gerbang rumahnya, dan masuk dengan langkah riang.
"Jive pulang!!" Teriak nya kala memasuki rumah.
Di ruang tengah, seorang gadis berambut blonde, tidak kalah cantik dengan Jevanya duduk sambil menikmati camilan dan tv yang menampilkan film drama.
Ia menoleh kearah pintu masuk ketika mendengar suara seseorang berteriakan nyaring.
"Baru pulang kak?"
Jevanya mengambil tempat duduk di samping sang adik, yaitu Rosa Livia. Ia mengangguk menanggapi pertanyaan sang adik tanpa repot-repot menjawabnya yang tentu saja langsung di mengerti oleh Rosa.
"Mama sama papa mana?" Jevanya meliarkan pandangan nya keseluruhan penjuru rumah.
"Belum pulang" jawab Rosa tanpa mengalihkan pandangan nya dari drama yang di tonton nya.
Jevanya ber'oh'ria menanggapi nya. Ia melirik sang adik yang begitu fokus, tiba-tiba ide jahil muncul di kepalanya.
Tanpa basa basi Jevanya langsung merebut toples berisi snack dari tangan Rosa.
"Woi apa apaan lo kak!" Sentak nya. Jevanya tertawa terbahak-bahak melihat komuk sang adik yang memerah karena kesal.
"Balikin ga!?"
Bukan nya mengembalikan, Jevanya justru mengolok-olok Rosa dengan lidah yang sengaja di julurkan mengejek sang adik sambil tertawa dan memeluk toples berdiri di belakang sofa.
"Ambil sendiri wleee"
Rosa yang sudah kesal di tambah dengan wajah Jevanya yang menyebalkan mengejek nya jelas saja terpancing.
Hingga akhirnya terjadi lah kejar-kejaran antara adik dan kakak itu. Bahkan tawa kedua gadis muda itu menggelegar di seluruh isi rumah.
Dua pelayan yang memang bertugas sebagai art itu hanya bisa tersenyum melihat tingkah laku anak majikan mereka.
Bahkan kedua gadis itu tidak menyadari bahwa pintu terbuka dan menampilkan dua orang, sepasang suami istri yang tidak lain adalah orang tua mereka.
"KAK JEVANYA BALIKIN CAMILAN GUE!!!"
"AMBIL KALAU LO BISA, DASAR RAKUS!" Jevanya yang berada di tengah tangga mengejek Rosa yang menatap sengit pada nya.
"APA LO BILANG?" geram Rosa tertahan
"RAKUS! KENAPA?" Ulang Jevanya sambil menjulurkan elat nya
"DASAR KUCING REONG!" teriak Rosa, yang membuat Jevanya membulatkan matanya
"WHAT?" Seru Jevanya tak percaya dengan baru saja yang di dengar nya.
"APA??!" beo Rosa, takut-takut karena tatapan tajam dari mata kucing kakak nya.
"SINI LO TUPAI!" Jevanya menuruni anak tangga tergesa-gesa, berniat mengejar Rosa yang sudah duluan kabur
"MAMA,PAPA.. TOLONG!! KUCING REONG NGAMUK AAaaa~~" sepanjang langkah kaki nya, Rosa berteriak seperti anak kecil yang di kejar ayam.
"JANGAN LARI LO!!"
Di saat anak-anak itu berlarian dan berteriak seperti orang gila. Di sana, di ruang tengah orang tua nya berdiri terkejut melihat rumah yang seperti kapal pecah karena ulah kedua anak gadis mereka.
Galih, menoleh pada istrinya yang juga menatap kearahnya. Keduanya menghela nafas lelah.
Venaya, ibu dari Jevanya dan Rosa itu memijat keningnya yang terasa pusing. Pulang ke rumah bukan nya tenang, malah semakin stres dengan apa yang kedua anak nya lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession (JL)
Short StoryCERITA LOKAL VERSI JENLISA SO ENJOY TO STORY!!! homopublick ga di ajak! #GxG