Saat ini kondisi di dalam kantin sangat lah ramai. Apalagi beberapa meja dipenuhi oleh seluruh murid di kelas XII-Mipa1 kecuali satu orang.
Di salah satu meja disana, Lexza dan teman-temannya tengah duduk menikmati makanan yang lezat dan minuman segar yang mereka pesan.
Lexza duduk di kursi tunggal, sedangkan Jesa dan Zelgi duduk di kursi yang lumayan panjang. Dan Jeevan duduk di atas meja, tidak perduli dengan orang lain anak itu hanya menikmati makanannya.
Mata Lexza tidak diam. Dia mencari sosok yang di inginkan nya hadir namun tidak terlihat, disana hanya ada Reya yang menikmati makanannya.
Lexza berdiri membuat Zelgi meraih pergelangan tangannya.
"Kemana lo?"
Lexza menoleh pada Zelgi dan melepaskan pegangan Zelgi dari tangan nya.
"Bentar, gue ada urusan penting" ujar nya yang di anggukki Zelgi.
"Tapi ini serius lo yang bayar kan?" Tanya Jesa menenteng kedua paha ayam di tangannya di hadapan wajah Lexza.
"Iya! Dan ini sebagai jaminan nya" kata Lexza sambil mengeluarkan dompetnya.
Ia menyerahkan sebuah Atm berwarna silver kepada Jeevan karena hanya tangan anak itu yang kosong sebelah.
Jesa, Zelgi dan Jeevan tersenyum Pepsodent, sedangkan Lexza hanya memutar matanya malas kemudian berlalu meninggalkan mereka menuju meja dimana Reya berada.
"Ree" panggil nya membuat gadis itu mendongak dan menaikkan alisnya.
"Apaan?"
"Jevanya dimana? Kok ga bareng sama lo?" Tanya nya.
"Oh.. Jevanya? Dia nyamperin vixell katanya. Emang kenapa?"
Lexza tersenyum canggung, "engga, gue cuma kangen sama dia aja"
"Dihh gajelas lo. Berobat!"
"Iya Reya bawelllllll" gemes nya sambil mencubit pipi Reya, sedangkan yang di cubit mendengus kesal dan menampar lengan Lexza.
"Oke oke stop! Ree gue duluan ya?"
Reya mengacungkan jempolnya pada Lexza, setelah itu Lexza pun dengan semangat keluar kantin berjalan dengan riang sambil melihat kesana-kemari mencari pujaan hatinya.
Namun langkah kakinya berhenti kala melihat boby dan hanbin berjalan bersama di lorong sana, sepertinya mereka habis dari taman belakang? Pikir Lexza.
Lexza ingin mendekati mereka untuk menanyakan apakah mereka melihat Jevanya, secara mereka berdua adalah teman-teman Vixell.
Tapi baru beberapa langkah dia mengikuti mereka hingga toilet, langkah Lexza berhenti kala mendengar percakapan antara keduanya. Beruntung dia belum sempat masuk juga.
"Kira-kira apa yang bakal di lakuin vixell ke Jevanya?"
Boby duduk di wastafel sedangkan Hanbin berdiri sambil merapikan rambutnya di kaca.
"Maksud lo?"
"Ya you know lah han, secara nih ya Vixell pacarin si Jevanya kan karena taruhan Lo waktu itu"
Tanpa menjawab, Hanbin malah menyeringai sambari menatap bayangan nya di cermin lalu melihat kearah Boby.
"Lo tau ga kenapa gue rela taruhin mobil kesayangan gue cuma untuk cewe gampangan itu ke Vixell?"
Boby otomatis menggeleng.
Hanbin tertawa, "karena gue benci sama Jevanya! Gara-gara cewe lont3 itu, ade gue sekarang di rawat di rumah sakit karena depresi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession (JL)
Short StoryCERITA LOKAL VERSI JENLISA SO ENJOY TO STORY!!! homopublick ga di ajak! #GxG